
JAKARTA - Gelombang unjuk rasa yang meluas di berbagai kota seperti Jakarta, Surabaya, dan Makassar menimbulkan gejolak politik sekaligus memengaruhi aktivitas ekonomi. Sektor jasa harian merasakan dampak langsung karena banyak warga memilih tetap di rumah demi alasan keamanan.
Transportasi umum dan sektor mobilitas yang biasanya padat pun mengalami penurunan. UMKM di sekitar lokasi demonstrasi juga merasakan pendapatan yang menurun drastis. Demonstrasi ini bukan hanya menuntut satu isu tunggal, tetapi juga terkait kebijakan untuk stabilisasi ekonomi, termasuk penolakan upah murah, tuntutan iklim usaha yang lebih aman agar PHK minim, serta pemotongan gaji DPR di tengah tekanan ekonomi masyarakat.
Peluang Investasi Tetap Ada
Baca Juga
Kendati kondisi negara tidak stabil, peluang investasi tetap tersedia. Beberapa instrumen dianggap aman di tengah gejolak politik dan ekonomi. Memilih instrumen investasi yang tepat menjadi keputusan krusial, terutama bagi investor pemula yang ingin tetap mengamankan asetnya.
Berikut lima instrumen yang dinilai paling aman atau safe haven saat kondisi negara dan ekonomi sedang bergolak.
1. Emas: Investasi Tradisional dan Stabil
Emas menjadi salah satu instrumen yang banyak dilirik karena stabilitasnya. Harga emas cenderung tidak turun drastis, sehingga minim risiko. Investor biasanya memilih emas murni, perhiasan, atau tabungan emas seperti yang ditawarkan Pegadaian.
Sebagai informasi, harga emas Antam pada Rabu, 4 September 2025 mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah, naik Rp9.000 per gram menjadi Rp2.044.000. Pecahan 0,5 gram dijual Rp1.072.000, 10 gram Rp19.935.000, dan emas 1.000 gram Rp1.984.600.000. Pergerakan harga sepekan terakhir berada di kisaran Rp1.932.000–Rp2.035.000 per gram, sedangkan sebulan terakhir Rp1.890.000–Rp2.044.000 per gram.
2. Reksadana: Aman untuk Investor Pemula
Reksadana merupakan instrumen aman dan cocok untuk pemula. Berdasarkan UU Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995, reksadana mengumpulkan dana dari investor yang kemudian dikelola manajer investasi (MI).
Manajer investasi menempatkan dana ke berbagai instrumen pasar modal dan pasar uang. Return atau keuntungan dari pengelolaan tersebut kemudian dikembalikan kepada investor. Dengan diversifikasi ini, risiko investasi lebih terkendali, sehingga cocok bagi mereka yang ingin berinvestasi tanpa harus memantau pasar setiap hari.
3. Surat Berharga Negara (SBN): Dijamin Pemerintah
Surat Berharga Negara (SBN) adalah surat pengakuan utang baik dalam rupiah maupun valuta asing yang dijamin oleh negara, sehingga sangat aman. Jaminan ini membuat SBN tetap diminati, bahkan saat krisis ekonomi.
Jenis-jenis SBN meliputi Surat Perbendaharaan Negara (SPN), Obligasi Ritel Indonesia (ORI), Sukuk Negara Ritel (STR), dan Sukuk Tabungan (ST). Masing-masing memiliki skema investasi dan tingkat keuntungan berbeda, memungkinkan investor menyesuaikan dengan kebutuhan dan profil risiko.
4. Deposito: Aman dan Terjamin
Deposito cocok bagi investor yang menekankan keamanan. Simpanan deposito dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga Rp2 miliar per nasabah per bank, selama bunga tidak melebihi tingkat penjaminan.
Deposito tidak terpengaruh fluktuasi pasar harian seperti saham atau obligasi. Dana bisa dicairkan sesuai jangka waktu yang dipilih, sehingga aman bagi mereka yang ingin menjaga modal tanpa risiko besar. Deposito termasuk instrumen yang likuid dan mudah dicairkan meskipun harus menunggu sesuai jangka waktu tertentu.
5. Properti: Investasi Riil Jangka Panjang
Investasi properti, khususnya tanah, termasuk aset riil dengan nilai relatif stabil. Gejolak politik atau ekonomi biasanya hanya memperlambat transaksi, tetapi jarang menurunkan harga secara drastis.
Selain potensi kenaikan nilai properti, investor bisa menyewakan aset untuk memperoleh penghasilan tambahan. Investasi ini cocok untuk jangka panjang dan memerlukan modal besar, namun risiko yang relatif rendah membuat properti menjadi safe haven bagi investor yang ingin mengamankan kekayaan.
Strategi Investasi Saat Gejolak
Meski kondisi negara dan ekonomi tidak stabil, investasi tetap bisa dilakukan dengan memilih instrumen yang aman. Emas, reksadana, SBN, deposito, dan properti menjadi pilihan tepat bagi investor yang ingin melindungi modalnya dari fluktuasi pasar dan risiko politik.
Pemilihan instrumen investasi yang tepat menjadi kunci bagi investor pemula maupun berpengalaman. Dengan strategi ini, risiko dapat diminimalkan, dan peluang tetap ada untuk menjaga serta menumbuhkan aset.
Investor disarankan menyesuaikan jenis investasi dengan profil risiko dan tujuan keuangan, sehingga tetap bisa memperoleh keuntungan walaupun di tengah gejolak ekonomi dan politik. Edukasi dan pemahaman pasar menjadi kunci agar investasi tetap aman dan menguntungkan.
Kondisi politik dan ekonomi yang tidak stabil memang menimbulkan ketidakpastian, namun tidak menutup peluang bagi investor. Instrumen safe haven seperti emas, reksadana, SBN, deposito, dan properti tetap memberikan perlindungan modal serta potensi keuntungan. Dengan strategi yang tepat dan penyesuaian terhadap profil risiko, investor dapat mengamankan asetnya, meminimalkan risiko, dan tetap meraih peluang di tengah gejolak negara dan ekonomi.

Sindi
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Investor Pasar Modal Indonesia Capai Rekor Baru
- 05 September 2025
2.
Investasi Aman untuk Kondisi Ekonomi Bergejolak
- 05 September 2025
3.
Asuransi Kesehatan Terbaik untuk Generasi Muda
- 05 September 2025
4.
KPR Syariah Makin Jadi Pilihan Masyarakat
- 05 September 2025
5.
Wajib Pajak Strategis Kini Perlu Dipahami
- 05 September 2025