
JAKARTA - Desa Tambakbaya, sebuah wilayah agraris di Indonesia, kembali menunjukkan komitmennya dalam menerapkan teknologi pertanian modern yang ramah lingkungan. Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sukabungah secara antusias melaksanakan penyemprotan Pupuk Hayati Cair NatureGen, sebuah inovasi yang dirancang untuk meningkatkan kesuburan tanah sekaligus mendukung keberlanjutan pertanian. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa petani di daerah ini tak hanya fokus pada hasil panen, tetapi juga peduli terhadap kelestarian lingkungan.
Kolaborasi Lintas Sektor Dukung Pertanian Berkelanjutan
Pelaksanaan penyemprotan pupuk hayati di lahan pertanian Desa Tambakbaya didampingi oleh berbagai pihak yang menunjukkan pentingnya sinergi dalam sektor pertanian. Koordinator Wilayah (Korwil) Cibadak, Pupu Fauziah, bersama Babinsa Desa Tambakbaya, Daniel, serta Mantri Tani Desa Tambakbaya (MTD) terlibat langsung untuk memastikan proses aplikasinya berjalan dengan tepat dan efektif.
Baca Juga
“Kami hadir untuk mendampingi dan memastikan bahwa para petani memahami cara aplikasi pupuk ini dengan benar. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk Babinsa dan Mantri Tani, menjadi bukti bahwa pertanian yang berkelanjutan memerlukan sinergi,” ujar Pupu Fauziah. Pernyataan ini menegaskan bahwa keberhasilan inovasi pertanian tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada pendampingan dan kolaborasi yang solid antar berbagai unsur masyarakat dan pemerintah.
Pupuk Hayati Cair NatureGen: Solusi Ramah Lingkungan untuk Petani
Pupuk Hayati Cair NatureGen mengandung mikroorganisme yang mampu memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan penyerapan nutrisi oleh tanaman secara alami. Berbeda dengan pupuk kimia yang dapat merusak lingkungan dalam jangka panjang, pupuk hayati ini membantu menjaga keseimbangan ekosistem tanah.
Ketua Kelompok Tani Sukabungah, Ruhyana, menyambut baik inovasi ini. “Kami menyambut baik penggunaan Pupuk Hayati Cair NatureGen. Harapan kami, ini bisa meningkatkan hasil panen sekaligus menjaga kesuburan tanah dalam jangka panjang,” ujarnya penuh harap.
Ruhyana juga mengungkapkan bahwa selama ini para petani menghadapi tantangan seperti penurunan kualitas tanah akibat penggunaan pupuk kimia berlebihan. Dengan adopsi pupuk hayati, para petani berharap produktivitas tetap terjaga tanpa harus merusak sumber daya alam yang ada.
Pendampingan dan Pelatihan: Kunci Keberhasilan Inovasi
Mantri Tani Desa Tambakbaya menekankan bahwa pemberian pupuk hayati bukanlah solusi instan. Dibutuhkan pelatihan dan pendampingan intensif agar petani memahami teknik aplikasi yang tepat dan manfaat jangka panjangnya. “Dengan pendampingan yang tepat, kami yakin petani bisa mengaplikasikan pupuk hayati secara efektif, sehingga hasilnya benar-benar optimal,” ujar Mantri Tani.
Babinsa Daniel menambahkan bahwa dukungan dari aparat desa dan pihak keamanan juga penting agar kegiatan berjalan lancar dan petani merasa aman untuk bereksperimen dengan teknologi baru. “Kami mendukung penuh program ini. Selain membantu peningkatan produksi, cara ini juga lebih aman untuk lingkungan dan petani itu sendiri,” tuturnya.
Pertanian Ramah Lingkungan: Tantangan dan Peluang
Di tengah perubahan iklim yang semakin nyata dan pergeseran pasar global ke arah produk organik dan ramah lingkungan, pendekatan pertanian seperti yang dilakukan petani Tambakbaya menjadi sangat relevan. Penerapan pupuk hayati adalah bagian dari upaya lebih besar untuk mengurangi dampak negatif pertanian konvensional dan meningkatkan daya tahan tanaman terhadap berbagai kondisi cuaca ekstrem.
Selain menjaga lingkungan, metode ini juga berpotensi membuka peluang baru bagi petani untuk memasuki pasar yang lebih luas, khususnya konsumen yang semakin sadar akan pentingnya produk sehat dan berkelanjutan.
Dampak Sosial dan Ekonomi bagi Komunitas Petani
Adopsi inovasi ini juga membawa dampak positif secara sosial dan ekonomi. Dengan hasil panen yang meningkat dan biaya produksi yang lebih efisien berkat pupuk hayati, petani di Tambakbaya dapat meningkatkan pendapatan mereka. Hal ini secara tidak langsung memperbaiki kualitas hidup dan membuka peluang investasi untuk kegiatan pertanian yang lebih modern.
“Kami berharap inovasi ini dapat memberikan efek domino, menginspirasi petani di daerah lain untuk beralih ke pertanian yang lebih ramah lingkungan,” ujar Ruhyana.
Inspirasi untuk Pertanian Masa Depan
Semangat dan kesiapan petani Tambakbaya dalam mengadopsi teknologi baru menjadi inspirasi bagi banyak daerah lain di Indonesia yang masih bergantung pada metode tradisional. Melalui dukungan dari pemerintah, aparat keamanan, dan tenaga pendamping, perubahan ini dapat berlangsung secara berkelanjutan dan menyeluruh.
Dengan penerapan inovasi seperti Pupuk Hayati Cair NatureGen, pertanian Indonesia dapat bertransformasi menjadi sektor yang tidak hanya produktif, tetapi juga berwawasan lingkungan dan sosial. Inilah contoh nyata bahwa pertanian modern dapat berjalan selaras dengan upaya pelestarian alam.
Penerapan Pupuk Hayati Cair NatureGen di Desa Tambakbaya bukan hanya soal meningkatkan hasil panen, tapi juga tentang membangun masa depan pertanian yang lestari. Dukungan lintas sektor dan semangat inovasi para petani menjadi kunci suksesnya program ini.
Sebagaimana ditegaskan Korwil Cibadak Pupu Fauziah, “Pertanian berkelanjutan memerlukan sinergi dari semua pihak. Ini bukan pekerjaan satu orang atau kelompok saja, tapi usaha bersama untuk masa depan yang lebih baik.”
Dengan langkah kecil yang konsisten, petani Tambakbaya menunjukkan bahwa perubahan besar dimulai dari niat kuat dan kerja sama yang baik. Inovasi pertanian ramah lingkungan ini menjadi harapan baru bagi ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan Indonesia.

Sindi
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!
- 06 September 2025
2.
Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung
- 06 September 2025
3.
Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat
- 06 September 2025
4.
Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya
- 06 September 2025