Bupati Muchendi Salurkan Bantuan Sarpras BPDPKS Senilai Rp11,9 Miliar untuk Petani Sawit di OKI

Bupati Muchendi Salurkan Bantuan Sarpras BPDPKS Senilai Rp11,9 Miliar untuk Petani Sawit di OKI

JAKARTA - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), melalui Bupati H. Muchendi Mahzareki, telah menyalurkan bantuan sarana dan prasarana (sarpras) senilai Rp11,9 miliar kepada petani sawit swadaya Koperasi Unit Desa (KUD) Tani Mandiri yang berada di Desa Suka Maju, Kecamatan Lempuing Jaya. Bantuan tersebut bersumber dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), yang diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan hasil panen dan kesejahteraan petani sawit setempat.

Bantuan Sarpras BPDPKS: Pupuk dan Obat-obatan untuk Petani Sawit

Bantuan yang diberikan terdiri dari berbagai jenis pupuk dan obat-obatan yang dibutuhkan dalam intensifikasi tanaman sawit, seperti Dolomite, Urea, TSP, KCL, Borate, Herbisida, dan Pestisida. Total bantuan yang disalurkan berjumlah 1.640,534 ton pupuk dan 4.186 liter obat-obatan, dengan total nilai mencapai Rp11.935.051.600.

Baca Juga

Harga BBM Terbaru Berlaku Seluruh SPBU

Bupati Muchendi Mahzareki dalam sambutannya menekankan pentingnya bantuan ini diterima dengan penuh tanggung jawab dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para petani. “Bantuan ini harus tepat guna, tepat waktu, dan tepat jumlah. Harapan kita ini bisa langsung diaplikasikan dan dirasakan manfaatnya oleh seluruh anggota KUD. Jangan sampai ada pemborosan atau kebocoran dalam penyalurannya,” tegas Bupati Muchendi.

Menurut Bupati, keberhasilan penyaluran bantuan ini juga tidak terlepas dari kerja sama yang baik antara pemerintah desa, kecamatan, dan kabupaten. Ia menambahkan bahwa proses pengajuan bantuan yang dilalui oleh KUD Tani Mandiri menunjukkan sinergi yang kuat antara berbagai pihak yang terlibat.

Proses Pengajuan Bantuan yang Sinergis

Proses pengajuan bantuan dari BPDPKS yang diterima oleh KUD Tani Mandiri bukanlah sesuatu yang datang begitu saja. “Bantuan ini tidak datang begitu saja. Ada proses dan komunikasi yang harus dijaga agar ke depannya semakin banyak bantuan yang bisa diperoleh,” ujar Muchendi. Hal ini menegaskan pentingnya hubungan yang baik dan komunikasi yang terjalin antara pihak-pihak terkait untuk memperlancar proses pengajuan bantuan serupa di masa mendatang.

Pemberian Bantuan Tahap Pertama

Dari total bantuan yang disalurkan, bantuan tahap pertama sudah diberikan dalam bentuk 410,2 ton pupuk dan 1.047 liter obat-obatan. Nilai bantuan tahap pertama ini diperkirakan mencapai Rp3.644.424.150. Dedi Kurniawan, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) OKI, dalam laporannya berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan seoptimal mungkin oleh petani yang tergabung dalam KUD Tani Mandiri.

“Bantuan tahap awal ini menjadi awal langkah strategis dalam mengawal keberhasilan intensifikasi tanaman dan pengendalian hama di wilayah Lempuing Jaya,” ujar Dedi, yang juga menambahkan bahwa distribusi bantuan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada produktivitas sawit di daerah tersebut.

Harapan bagi Petani Sawit

Ketua KUD Tani Mandiri Desa Suka Maju, Selamet Riyadi, mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam atas perhatian dan bantuan yang diberikan oleh pemerintah. Menurut Selamet, bantuan ini akan sangat membantu para petani dalam meningkatkan hasil panen mereka. “Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas perhatian pemerintah. Bantuan ini akan kami salurkan dan manfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan hasil panen dan kesejahteraan petani anggota KUD,” ujarnya.

Menurut Selamet, bantuan tersebut diharapkan dapat memperbaiki kualitas sawit yang dihasilkan oleh para petani, serta mengurangi kerugian yang sering kali timbul akibat serangan hama dan penyakit pada tanaman sawit. “Kami harap bantuan ini bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen sawit kami. Ini sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan anggota kami,” tambahnya.

Keterlibatan Pemerintah dalam Pemberdayaan Petani

Pemberian bantuan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk terus mendukung sektor perkebunan sawit yang merupakan salah satu komoditas unggulan di Kabupaten OKI. Selain memberikan sarpras berupa pupuk dan obat-obatan, pemerintah juga berkomitmen untuk terus memperkuat pemberdayaan petani melalui berbagai program pelatihan dan pembinaan agar mereka bisa lebih mandiri dan profesional dalam mengelola perkebunan sawit mereka.

“Pemerintah daerah terus berupaya untuk mendukung sektor perkebunan sawit, baik dari segi pendanaan, pelatihan, maupun penyuluhan. Dengan adanya bantuan ini, kami berharap petani sawit di OKI dapat meningkatkan hasil panen mereka dan berdaya saing lebih tinggi,” ujar Bupati Muchendi.

Sinergi Antara Pemerintah dan Petani

Bantuan yang diberikan kepada petani sawit di OKI ini juga mencerminkan sinergi yang baik antara pemerintah daerah dan masyarakat, khususnya para petani. Dalam proses pengajuan dan penyaluran bantuan, peran aktif pemerintah desa dan kecamatan sangatlah penting, seperti yang disampaikan oleh Muchendi. Ke depan, ia berharap semakin banyak petani yang dapat merasakan manfaat dari berbagai program bantuan yang ada.

Pemerintah daerah pun akan terus melakukan pemantauan terhadap pemanfaatan bantuan tersebut agar sesuai dengan harapan. “Kami akan terus memantau dan mengevaluasi bagaimana bantuan ini dimanfaatkan oleh petani. Kami ingin bantuan yang diberikan benar-benar memberikan dampak positif bagi peningkatan hasil pertanian dan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

Tantangan dan Peluang ke Depan

Di balik pencapaian tersebut, para petani sawit di Kabupaten OKI juga menghadapi berbagai tantangan dalam mengelola tanaman sawit mereka, seperti fluktuasi harga pasar dan serangan hama. Namun, dengan adanya bantuan sarpras yang diberikan oleh BPDPKS, diharapkan para petani dapat mengatasi tantangan tersebut dan meningkatkan hasil produksi mereka.

Pemerintah daerah berencana untuk terus mengembangkan berbagai program yang mendukung keberlanjutan sektor perkebunan sawit di OKI. Salah satunya adalah dengan memperkenalkan teknologi pertanian yang lebih ramah lingkungan dan meningkatkan kualitas produk sawit yang dihasilkan.