Sabtu, 06 September 2025

BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Saat Pancaroba, Hujan Lebat dan Angin Kencang Ancam Sejumlah Wilayah

BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Saat Pancaroba, Hujan Lebat dan Angin Kencang Ancam Sejumlah Wilayah
BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Saat Pancaroba, Hujan Lebat dan Angin Kencang Ancam Sejumlah Wilayah

JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem selama periode pancaroba yang berlangsung di berbagai wilayah Indonesia. Periode transisi dari musim hujan ke musim kemarau ini diprediksi akan berlangsung hingga Juni 2025, dan membawa risiko cuaca yang berubah secara tiba-tiba, termasuk hujan lebat disertai angin kencang, petir, dan bahkan puting beliung.

Berdasarkan pantauan dan analisis BMKG, sebanyak 403 Zona Musim (ZOM) atau sekitar 57,7 persen wilayah di Indonesia diprediksi mulai memasuki musim kemarau pada periode April 2025 hingga Juni 2025. Namun, sebelum peralihan tersebut tuntas, masyarakat perlu bersiap menghadapi kondisi atmosfer yang tidak stabil.

“Pemanasan permukaan yang kuat dapat memicu pembentukan awan-awan konvektif, terutama awan Cumulonimbus (Cb) yang berpotensi menimbulkan hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang,” tulis BMKG dalam laman resminya, bmkg.go.id.

Baca Juga

15 Tempat Wisata di Sukabumi 2025 Terbaik yang Indah Untuk Dikunjungi

Fenomena ini merupakan ciri khas musim pancaroba, yang ditandai oleh cuaca panas pada pagi hingga siang hari, kemudian disusul hujan lokal yang deras dan tiba-tiba di sore hingga malam hari. Hujan yang terjadi pada masa ini cenderung tidak merata, bersifat lokal, dan berlangsung dalam waktu singkat. Namun, intensitasnya bisa sangat tinggi, sehingga berpotensi menimbulkan gangguan aktivitas masyarakat bahkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, pohon tumbang, dan kerusakan infrastruktur ringan.

Daftar Wilayah Terdampak Cuaca Ekstrem Selasa, 8 April 2025 -14 April 2025

BMKG telah merilis peringatan dini cuaca ekstrem yang berlaku mulai tanggal 8 hingga 14 April 2025, dan membagi wilayah terdampak menjadi dua periode.

Periode 8-10 April 2025

Pada tiga hari pertama, cuaca di Indonesia secara umum akan didominasi oleh kondisi berawan hingga hujan ringan. Namun, peningkatan aktivitas atmosfer akan menyebabkan hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah berikut:

Hujan Lebat Berpotensi Terjadi di:

Aceh

Sumatera Utara

Sumatera Selatan

Jawa Timur

Nusa Tenggara Barat (NTB)

Kalimantan Timur

Papua Pegunungan

Papua

Angin Kencang:

Maluku

Periode 11-14 April 2025

Pada periode berikutnya, cuaca ekstrem diprediksi akan meluas ke lebih banyak daerah, dengan potensi hujan lebat dan angin kencang tetap tinggi.

Hujan Lebat Berpotensi Terjadi di:

Sumatera Utara

Lampung

Jawa Barat

Jawa Tengah

Jawa Timur

Nusa Tenggara Timur (NTT)

Kalimantan Timur

Kalimantan Utara

Papua Pegunungan

Angin Kencang:

Aceh

Riau

Jawa Timur

Nusa Tenggara Timur (NTT)

Maluku

BMKG menegaskan bahwa dampak cuaca ekstrem selama pancaroba tidak bisa dianggap sepele. Potensi banjir bandang, tanah longsor, genangan air, serta gangguan transportasi darat dan udara bisa saja terjadi jika masyarakat tidak siap mengantisipasi perubahan cuaca secara tiba-tiba.

“Pastikan untuk mengamankan benda-benda di luar rumah yang mudah terbawa angin, hindari berteduh di bawah pohon atau baliho yang sudah rapuh saat hujan deras, dan selalu perbarui informasi cuaca terkini melalui website resmi kami di http://www.bmkg.go.id atau melalui aplikasi InfoBMKG dan media sosial @infoBMKG,” imbau BMKG.

Langkah Antisipasi untuk Masyarakat

BMKG juga mengingatkan bahwa meskipun intensitas hujan mungkin tidak sepanjang musim penghujan, namun kejutan atmosfer seperti hujan es, kilat menyambar, dan angin puting beliung bisa saja muncul saat kondisi atmosfer sangat labil.

Karena itu, masyarakat disarankan untuk:

Menghindari aktivitas luar ruangan saat tanda-tanda cuaca buruk mulai terlihat.

Tidak berteduh di bawah pohon besar atau papan reklame.

Menjaga saluran air agar tidak tersumbat untuk menghindari genangan.

Memantau informasi dan peringatan dari BMKG secara berkala.

Dengan kesiapsiagaan dan informasi yang tepat, risiko dari cuaca ekstrem selama masa pancaroba dapat diminimalkan. BMKG menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya untuk memitigasi dampak yang mungkin timbul.

Sindi

Sindi

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

15 Tempat Wisata di Sukabumi 2025 Terbaik yang Indah Untuk Dikunjungi

15 Tempat Wisata di Sukabumi 2025 Terbaik yang Indah Untuk Dikunjungi

10 Ide Menarik Memilih Kado Penikahan Untuk Sahabat

10 Ide Menarik Memilih Kado Penikahan Untuk Sahabat

10 Ide Menarik Memilih Kado Penikahan Untuk Sahabat

10 Ide Menarik Memilih Kado Penikahan Untuk Sahabat

10 Ide Menarik Memilih Kado Penikahan Untuk Sahabat

10 Ide Menarik Memilih Kado Penikahan Untuk Sahabat

BMKG Perkirakan Hujan Ringan Seluruh Wilayah RI

BMKG Perkirakan Hujan Ringan Seluruh Wilayah RI