Leon Edwards Menyimpan Motivasi dari Kekalahannya, Siap Bangkit Hadapi Sean Brady pada UFC 2025
- Kamis, 20 Maret 2025

JAKARTA - Petarung kelas welter UFC, Leon Edwards, membuka kisahnya dengan membicarakan kekalahan pahit yang ia alami pada Juli 2024, saat dirinya takluk di tangan Belal Muhammad dalam sebuah laga yang mengubah jalannya kariernya. Kekalahan tersebut bukan hanya menghilangkan status juara dunia kelas welter UFC yang sudah lama dipegangnya, tetapi juga menjadi titik balik dalam perjuangannya di dunia seni bela diri campuran (MMA).
Meskipun sudah hampir satu dekade tidak merasakan kekalahan, Edwards mengaku bahwa pengalaman tersebut tetap membekas dalam ingatannya. Namun, ia tidak berniat untuk menghapusnya begitu saja. Sebaliknya, kekalahan tersebut menjadi bahan bakar untuknya bangkit lebih kuat dan membuktikan diri sebagai salah satu petarung terbaik di dunia.
"Saya membiarkan kekalahan ini sedikit membekas di kepala saya, hanya untuk memastikan bahwa saya benar-benar kalah. Lalu, dari situ, saya dapat bangkit kembali," ujar Edwards dalam wawancara dengan MMA Fighting yang dipantau di Jakarta pada Kamis, 20 Maret 2025.
Baca Juga17 Makanan Khas Perancis yang Wajib Kamu Tahu, Ada yang Sudah Kamu Coba?
Kekalahan yang Menghentak Dunia MMA
Kekalahan Leon Edwards dari Belal Muhammad pada Juli 2024 mungkin akan selalu dikenang sebagai salah satu malam terburuk dalam kariernya. Tidak hanya karena ia harus kehilangan gelar juara dunia kelas welter UFC, tetapi juga karena Edwards merasa tidak menampilkan performa terbaiknya saat itu. Kekalahan ini membuat petarung asal Inggris tersebut kehilangan momentum yang sudah ia bangun selama bertahun-tahun, setelah hampir satu dekade tidak pernah merasakan kekalahan.
Pada malam itu, meski Edwards sempat tampil solid dengan memenangkan dua ronde, Muhammad berhasil meraih tiga ronde dengan dominasi yang meyakinkan. Pertarungan yang sebelumnya diharapkan menjadi sebuah ujian besar bagi Edwards berakhir dengan hasil yang pahit bagi sang petarung. "Walau kalah, itu tetaplah sebuah pertarungan yang ketat, bukan? Seperti dia menang tiga ronde, saya menang dua ronde di atas kertas pada malam terburuk saya," kata Edwards, mengakui bahwa meski kekalahan itu sangat mengecewakan, ia masih merasa ada banyak hal positif yang bisa dipelajari dari laga tersebut.
Namun, di balik rasa sakit itu, Edwards menyadari bahwa ia tidak bisa membiarkan kekalahan itu menghalangi jalannya untuk kembali ke puncak. Menurutnya, kekalahan ini adalah bagian dari perjalanan yang harus diterimanya, meskipun rasa kecewa dan sakit tetap ada. "Kekalahan itu memang menyakitkan dan mengecewakan, terutama karena saya tahu saya tidak menampilkan performa terbaik saya dalam pertarungan itu," tambahnya.
Menerima Kekalahan untuk Bangkit Kembali
Meskipun merasa terganggu dengan hasil pertarungan tersebut, Edwards kini berada pada titik di mana ia dapat menerima kenyataan dan menjadikan pengalaman pahit itu sebagai motivasi. Ia memahami bahwa dalam dunia MMA, kekalahan adalah bagian dari proses yang harus dilalui oleh setiap petarung. Namun, ia juga yakin bahwa dirinya masih memiliki kualitas yang luar biasa sebagai seorang atlet kelas welter terbaik.
"Sekarang, saya sudah berada di titik di mana saya bisa menerima kekalahan itu, tapi saya tidak akan pernah melupakannya. Itu akan selalu ada di ingatan saya dan menjadi pendorong untuk terus berkembang," ungkap Edwards. Meski begitu, ia menegaskan bahwa kekalahan tersebut tidak akan menghentikan ambisinya untuk kembali menantang gelar juara dunia kelas welter UFC. Sebaliknya, ia justru semakin bertekad untuk membuktikan bahwa ia adalah petarung terbaik yang layak meraih kembali tahta juara.
Kesempatan untuk Menebus Kekalahan: Laga Terdekat dengan Sean Brady
Edwards kini memiliki kesempatan emas untuk membuktikan kemampuannya dan menebus kekalahan tersebut. Pada 22 Maret 2025, ia akan kembali bertarung di ajang UFC menghadapi petarung tangguh asal Amerika Serikat, Sean Brady, dalam laga utama lima ronde. Ini akan menjadi kesempatan bagi Edwards untuk menguji kembali dirinya di pentas besar UFC dan memperbaiki penampilan buruk yang ia tunjukkan pada pertarungan terakhirnya.
Laga melawan Sean Brady bukan hanya soal mempertahankan reputasi, tetapi juga tentang menegaskan posisi Edwards sebagai salah satu petarung terbaik di kelas welter UFC. Menurutnya, kemenangan dalam pertarungan ini akan sangat penting untuk mengembalikan momentum kariernya dan membawanya kembali ke jalur perebutan gelar juara dunia. "Saya tahu ini adalah kesempatan besar untuk menebus kesalahan saya dan membuktikan bahwa saya masih pantas untuk berada di atas sana. Kemenangan atas Sean Brady akan membawa saya kembali ke jalur yang benar," ujar Edwards penuh keyakinan.
Sean Brady: Lawan yang Tidak Bisa Diremehkan
Namun, Edwards tidak akan menganggap remeh Sean Brady, yang juga merupakan petarung kelas welter yang sangat berbakat. Brady dikenal memiliki kemampuan jiu-jitsu yang luar biasa dan kekuatan fisik yang sangat dominan di dalam oktagon. Brady memiliki rekor yang sangat mengesankan, dengan kemenangan yang mencatatkan namanya sebagai salah satu petarung muda yang paling menjanjikan di UFC.
"Sean Brady adalah petarung yang sangat berbahaya. Dia memiliki kemampuan yang sangat baik, terutama dalam jiu-jitsu dan di atas matras. Saya tidak bisa meremehkan dia, tetapi saya juga tahu kemampuan saya untuk mengalahkannya," ungkap Edwards. Dengan pengalaman dan keterampilan bertarung yang matang, Edwards berharap bisa mengatasi tantangan ini dan kembali meraih kemenangan yang sangat ia butuhkan untuk menata ulang kariernya.
Masa Depan Edwards di UFC
Kekalahan yang dialami Leon Edwards dari Belal Muhammad memang membawa dampak besar bagi perjalanan kariernya. Namun, petarung berusia 33 tahun ini telah membuktikan bahwa ia tidak mudah menyerah. Sebaliknya, ia semakin termotivasi untuk kembali menunjukkan performa terbaiknya di atas ring. Kemenangan atas Sean Brady akan menjadi langkah pertama untuk membawa Edwards kembali ke jalur perebutan gelar juara dunia kelas welter UFC.
Dengan tekad yang kuat dan pengalaman yang telah ia raih selama bertahun-tahun, Edwards yakin bahwa kariernya di UFC masih jauh dari selesai. "Saya masih memiliki banyak hal yang ingin saya capai di UFC. Kekalahan itu hanya bagian dari perjalanan, dan saya siap untuk melangkah lebih jauh lagi," tutup Edwards, yang kini menatap masa depan dengan optimisme tinggi.
Leon Edwards, Petarung yang Tidak Pernah Menyerah
Kekalahan dari Belal Muhammad pada Juli 2024 mungkin akan selalu membekas dalam ingatan Leon Edwards. Namun, ia telah belajar banyak dari pengalaman tersebut dan bertekad untuk bangkit kembali. Dengan laga melawan Sean Brady di UFC pada 22 Maret 2025, Edwards memiliki kesempatan besar untuk membuktikan bahwa dirinya masih merupakan petarung terbaik di kelas welter dan layak untuk kembali meraih gelar juara dunia.
Edwards membuktikan bahwa dalam dunia MMA, kekalahan bukanlah akhir, melainkan awal dari kebangkitan yang lebih besar.

Wahyu
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
17 Makanan Khas Perancis yang Wajib Kamu Tahu, Ada yang Sudah Kamu Coba?
- Sabtu, 06 September 2025
Apa Itu Impulsive Buying? Faktor, Indikator, Contoh & Hubungan dengan FOMO Marketing
- Sabtu, 06 September 2025
Apa Itu Impulsive Buying? Faktor, Indikator, Contoh & Hubungan dengan FOMO Marketing
- Sabtu, 06 September 2025
Apa Itu Impulsive Buying? Faktor, Indikator, Contoh & Hubungan dengan FOMO Marketing
- Sabtu, 06 September 2025
Terpopuler
1.
11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!
- 06 September 2025
2.
Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung
- 06 September 2025
3.
Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat
- 06 September 2025
4.
Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya
- 06 September 2025