Potensi Cuaca Ekstrem Ganggu Penerbangan di Bandara Adi Soemarmo Menjelang Mudik Lebaran 2025
- Kamis, 20 Maret 2025

JAKARTA - Menjelang musim mudik Lebaran 2025, Bandara Adi Soemarmo di Jawa Tengah (Jateng) diprediksi akan menghadapi potensi cuaca buruk yang dapat mengganggu kelancaran penerbangan. Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia mengingatkan para pilot dan maskapai untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan cuaca ekstrem yang dapat mempengaruhi operasional penerbangan, terutama saat arus mudik yang diperkirakan meningkat.
Kepala AirNav Indonesia Cabang Solo, Kelik Widjanarko, menjelaskan bahwa untuk mengatasi potensi cuaca ekstrem, pihaknya telah menyiapkan prosedur operasional standar (SOP) yang ketat. "Untuk cuaca ekstrem, kami sudah memiliki standard operating procedure. Misalnya, kami memberikan informasi cuaca terbaru kepada pilot, tetapi keputusan untuk take off dan lainnya tetap ada di tangan pilot," ungkap Kelik Widjanarko saat ditemui di Solo pada Rabu malam (19/3/2025).
Koordinasi dengan BMKG untuk Antisipasi Cuaca Ekstrem
Baca Juga15 Tempat Wisata di Sukabumi 2025 Terbaik yang Indah Untuk Dikunjungi
Sebagai upaya preventif, AirNav Indonesia tidak hanya bergantung pada informasi cuaca internal mereka, tetapi juga menjalin kerja sama erat dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). "Kami bekerja sama dengan BMKG untuk mendapatkan informasi cuaca secara cepat dan akurat. Hal ini memungkinkan kami untuk mengantisipasi potensi gangguan penerbangan dan memberikan informasi lebih dini kepada pilot dan maskapai," lanjut Kelik.
Selain itu, AirNav Indonesia juga mengatur pengalihan penerbangan jika cuaca buruk diprediksi mengganggu jalur penerbangan yang sudah dijadwalkan. "Jika ada penerbangan yang terdampak cuaca buruk, kami akan berkoordinasi dengan bandara-bandara lain untuk melakukan pengalihan penerbangan demi keselamatan penumpang dan kru pesawat," jelasnya.
Pengalihan Penerbangan Terkait Cuaca Buruk
Kekhawatiran akan potensi gangguan cuaca buruk terbukti nyata pada Rabu (19/3/2025). Bandara Adi Soemarmo mencatat adanya pengalihan penerbangan akibat cuaca ekstrem. Sebuah penerbangan yang berangkat dari Palangkaraya menuju Semarang harus dialihkan ke Solo karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan.
"Pada hari ini, ada satu maskapai dari Palangkaraya menuju Semarang yang terpaksa dialihkan ke Solo karena cuaca buruk di jalur penerbangan tersebut," kata Kelik Widjanarko. Namun, meski sempat mengalami penundaan, keadaan cuaca membaik setelah beberapa menit, dan pesawat tersebut akhirnya dapat melanjutkan perjalanannya ke Semarang. "Alhamdulillah, setelah beberapa menit mendarat di Solo, cuaca membaik sehingga pesawat bisa kembali bersiap terbang ke Semarang," tambahnya.
Kewaspadaan Selama Arus Mudik Lebaran
Menjelang musim mudik Lebaran 2025, yang diperkirakan akan membawa lonjakan jumlah penumpang, AirNav Indonesia bersama pihak berwenang lainnya berkomitmen untuk menjaga kelancaran transportasi udara. Kelik Widjanarko menyatakan bahwa pihaknya siap menghadapi potensi gangguan cuaca dengan sistem pemantauan yang lebih ketat.
"Tahun ini, kami sudah mempersiapkan diri dengan lebih baik. Kami terus memantau kondisi cuaca, dan jika ada potensi gangguan, kami akan segera melakukan langkah-langkah antisipasi, termasuk mengalihkan penerbangan jika diperlukan," tuturnya. Kelik juga menambahkan bahwa para pilot dan maskapai penerbangan akan terus mendapat informasi terkini untuk memastikan keselamatan seluruh penerbangan yang melintasi wilayah Jawa Tengah, termasuk Bandara Adi Soemarmo.
Protokol Keamanan dan Penanganan Cuaca Ekstrem
Menurut Kelik, protokol keamanan cuaca ekstrem yang diterapkan AirNav Indonesia sangat ketat. Selain informasi yang diberikan kepada pilot, setiap keputusan terkait rute penerbangan dan waktu keberangkatan akan selalu mengutamakan keselamatan penumpang. "Kami memiliki prosedur yang jelas mengenai cuaca ekstrem. Jika kondisi cuaca tidak memungkinkan, kami akan menunda atau mengalihkan penerbangan untuk memastikan keselamatan seluruh pihak yang terlibat," jelasnya.
Untuk mendukung upaya tersebut, AirNav juga melakukan komunikasi intensif dengan berbagai pihak, termasuk otoritas bandara dan maskapai penerbangan. Kolaborasi ini penting untuk memastikan bahwa semua penerbangan yang dijadwalkan tetap dapat beroperasi dengan aman, meskipun cuaca buruk melanda.
Prediksi Cuaca Ekstrem Selama Musim Mudik
Seiring dengan kedekatan Lebaran 2025, para ahli meteorologi memperingatkan bahwa cuaca ekstrem dapat terjadi lebih sering, terutama pada musim hujan. BMKG sendiri telah mengeluarkan beberapa peringatan terkait cuaca buruk yang dapat mempengaruhi wilayah Jawa Tengah, khususnya sekitar Bandara Adi Soemarmo. Hujan lebat disertai angin kencang dapat mengganggu aktivitas penerbangan, terutama saat pengambilan keputusan untuk take off atau landing.
Kelik Widjanarko mengungkapkan bahwa AirNav Indonesia berkoordinasi dengan BMKG untuk memberikan informasi yang cepat dan akurat tentang potensi cuaca buruk, guna meminimalisir dampaknya pada operasi penerbangan. "Kami terus bekerja sama dengan BMKG untuk memastikan bahwa data yang kami terima tentang cuaca selalu terkini dan dapat diandalkan. Ini adalah langkah penting untuk meminimalisir gangguan yang mungkin terjadi," katanya.
Tantangan Operasional di Masa Mudik
Selain cuaca, tantangan lainnya yang dihadapi oleh AirNav Indonesia adalah lonjakan jumlah penerbangan yang terjadi selama musim mudik. Bandara Adi Soemarmo, yang menjadi salah satu bandara utama di Jawa Tengah, diperkirakan akan mengalami peningkatan volume penerbangan yang signifikan, baik dari penerbangan domestik maupun internasional. Untuk itu, AirNav Indonesia telah mengatur protokol pengawasan dan koordinasi yang lebih ketat, guna memastikan kelancaran dan keamanan seluruh penerbangan.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah memperbarui sistem pemantauan cuaca dan meningkatkan pelatihan bagi petugas pengatur lalu lintas udara. "Kami mempersiapkan semua fasilitas dan sumber daya yang ada, agar kami bisa mengatasi segala potensi masalah yang mungkin muncul, terutama terkait cuaca ekstrem," tegas Kelik.
Pesan untuk Penumpang
AirNav Indonesia juga mengingatkan kepada penumpang untuk tetap tenang dan mematuhi informasi yang diberikan oleh maskapai penerbangan selama periode mudik Lebaran. "Kami selalu berusaha untuk memastikan bahwa semua penerbangan tetap aman. Jika ada pengalihan penerbangan atau penundaan, hal itu dilakukan demi keselamatan bersama," ungkap Kelik. Dia juga menambahkan agar penumpang memastikan untuk selalu memeriksa status penerbangan mereka melalui aplikasi atau website maskapai.
Dengan berbagai persiapan yang dilakukan, AirNav Indonesia dan pihak terkait berharap dapat meminimalkan dampak cuaca ekstrem terhadap penerbangan di Bandara Adi Soemarmo dan memastikan kelancaran arus mudik Lebaran 2025.

Wahyu
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
15 Tempat Wisata di Sukabumi 2025 Terbaik yang Indah Untuk Dikunjungi
- Sabtu, 06 September 2025
Terpopuler
1.
11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!
- 06 September 2025
2.
Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung
- 06 September 2025
3.
Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat
- 06 September 2025
4.
Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya
- 06 September 2025