Sabtu, 06 September 2025

Angkasa Pura Kurangi Tarif Jasa Bandara hingga 50 persen untuk Dukung Penurunan Harga Tiket Pesawat Selama Lebaran 2025

Angkasa Pura Kurangi Tarif Jasa Bandara hingga 50 persen untuk Dukung Penurunan Harga Tiket Pesawat Selama Lebaran 2025
Angkasa Pura Kurangi Tarif Jasa Bandara hingga 50% untuk Dukung Penurunan Harga Tiket Pesawat Selama Lebaran 2025

JAKARTA - Dalam langkah strategis untuk mendukung mobilitas masyarakat selama periode angkutan Lebaran 2025, PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) resmi mengumumkan penurunan tarif jasa kebandarudaraan sebesar 50%. Penyesuaian tarif ini diharapkan mampu menurunkan harga tiket pesawat dan memfasilitasi peningkatan lalu lintas penumpang dalam Negeri selama musim mudik.

Dalam keterangan resminya yang diterima pada hari Minggu (2 Maret 2025), Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi, menyatakan bahwa kebijakan ini akan berlaku di seluruh bandara yang dikelola oleh perusahaan. Ada dua jenis tarif yang mengalami penurunan, yaitu Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) dan Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U).

"Penurunan tarif PJP2U berdampak langsung pada nominal harga tiket pesawat, sementara penurunan tarif PJP4U membantu operasional maskapai. Langkah ini menjadi kontribusi nyata kami dalam menekan harga tiket pesawat, sehingga mobilitas masyarakat selama masa mudik Lebaran bisa lebih lancar," ujar Faik.

Dengan penyesuaian ini, sebanyak 37 bandara di bawah pengelolaan InJourney Airports akan menerapkan kebijakan tersebut. Tarif PJP2U yang mengalami penurunan sebesar 50% berlaku untuk penumpang yang membeli tiket penerbangan domestik kelas ekonomi serta penerbangan tambahan (extra flight) dalam periode 1 Maret - 7 April 2025, dengan jadwal keberangkatan antara 24 Maret - 7 April 2025.

Dalam upaya yang sama, tarif PJP4U untuk maskapai penerbangan domestik juga mengalami penurunan 50%. Pemberlakuan ini dimulai pada tanggal yang sama, yakni 24 Maret sampai 7 April 2025. Faik menambahkan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari strategi pengelolaan bandara berbasis ekosistem, yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Adapun penurunan tarif ini juga sejalan dengan visi pemerintahan Prabowo-Gibran melalui Asta Cita yang bertujuan untuk memfasilitasi ekonomisasi dan pemerataan ekonomi. Dengan penyesuaian tarif ini, diperkirakan jumlah pergerakan penumpang akan meningkat signifikan.

Untuk mengantisipasi lonjakan pergerakan penumpang yang diperkirakan terjadi, InJourney Airports telah menyiagakan operasional bandara selama 24 jam, menyesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan penerbangan dari maskapai. Beberapa bandara utama seperti Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang), I Gusti Ngurah Rai (Bali), Kualanamu (Deli Serdang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Hang Nadim (Batam), Sultan Hasanuddin (Makassar), dan Sam Ratulangi (Manado) dipastikan beroperasi penuh sepanjang hari.

Pelaksanaan kebijakan ini diharapkan tidak hanya mendorong peningkatan mobilitas warga selama Lebaran, tetapi juga memacu peningkatan lalu lintas penerbangan yang berdampak positif pada perekonomian lokal di berbagai daerah. Penurunan harga tiket diharapkan dapat merangsang keinginan masyarakat untuk lebih aktif bepergian, tidak hanya untuk pulang ke kampung halaman, tetapi juga untuk destinasi wisata domestik lainnya.

Faik Fahmi juga menyebutkan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan maskapai penerbangan dan stakeholder terkait lainnya untuk memastikan seluruh operasional berjalan lancar dan sesuai rencana. "Ini adalah wujud komitmen kami untuk berkontribusi terhadap kemajuan sektor penerbangan di Indonesia. Kami tetap berfokus pada peningkatan pelayanan dan keselamatan penumpang," ucapnya.

Kebijakan ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan. Banyak pihak menilai bahwa langkah ini sangat tepat dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas. Diharapkan, dengan adanya kelonggaran biaya jasa bandara ini, masyarakat dapat merasakan manfaat langsung berupa penurunan harga tiket pesawat, sehingga mudik Lebaran menjadi lebih terjangkau.

Selain dari sisi penumpang, maskapai penerbangan juga merasa diuntungkan dengan kebijakan ini. Penurunan tarif PJP4U dirasakan dapat mengurangi beban biaya operasional, sehingga mereka dapat fokus pada peningkatan pelayanan kepada penumpang. Langkah ini dinilai juga akan memperkuat daya saing maskapai nasional dalam menawarkan harga tiket yang kompetitif.

Melalui langkah ini, InJourney Airports menunjukkan komitmennya terhadap perkembangan dan kemajuan sektor penerbangan nasional. Penurunan tarif jasa bandara sebesar 50% di tengah momentum Lebaran diharapkan tidak hanya menjadi stimulus untuk peningkatan aktivitas transportasi udara, namun juga sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk menciptakan ekosistem penerbangan yang lebih efisien dan efektif di Indonesia.

Regan

Regan

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Danantara Perkuat Posisi RI di Dunia Internasional

Danantara Perkuat Posisi RI di Dunia Internasional

Rute Kapal Pelni Jayapura Manokwari September 2025

Rute Kapal Pelni Jayapura Manokwari September 2025

KAI Siapkan Layanan Istimewa Libur Maulid

KAI Siapkan Layanan Istimewa Libur Maulid

MIND ID Tegaskan Komitmen Turunkan Emisi

MIND ID Tegaskan Komitmen Turunkan Emisi

Hari Pelanggan Jasa Marga Hadirkan Layanan Terbaik

Hari Pelanggan Jasa Marga Hadirkan Layanan Terbaik