Stabilitas Keuangan dan Daya Tarik Pasar Modal Indonesia di Tahun 2025: Kebijakan Strategis OJK dan Tantangan Global
- Senin, 03 Maret 2025

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya memastikan stabilitas sektor jasa keuangan (SJK) di Indonesia melalui berbagai kebijakan strategis. Langkah-langkah ini sejalan dengan tujuan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan, terutama dalam menghadapi tantangan dinamika ekonomi global yang semakin kompleks. Menjelang tahun 2025, OJK menekankan pentingnya stabilitas sistem keuangan, peningkatan inklusi keuangan, serta dukungan yang kuat terhadap program prioritas pemerintah dalam pembangunan berkelanjutan.
Stabilitas sektor jasa keuangan menjadi salah satu fondasi utama dalam menciptakan lingkungan investasi yang kondusif, khususnya untuk para pelaku pasar modal yang sangat bergantung pada kepastian regulasi dan kebijakan ekonomi. Dengan tantangan global yang kian fluktuatif, ketahanan sektor ini dianggap krusial bagi daya tarik pasar modal Indonesia.
Tantangan Ekonomi Global dan Implikasinya bagi Pasar Modal
Menurut berbagai lembaga keuangan internasional seperti IMF, Bank Dunia, dan OECD, pertumbuhan ekonomi global diprediksi akan mengalami peningkatan yang terbatas pada tahun 2025. Meski begitu, angka pertumbuhan ini masih berada di bawah rata-rata historis pra-pandemi. Faktor utama pendorong pertumbuhan global adalah pemulihan ekonomi di negara-negara raksasa seperti Amerika Serikat dan Tiongkok, meskipun kebijakan yang belum pasti dan proteksionisme masih menjadi tantangan signifikan.
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap stabil dengan angka sekitar 5,1% pada tahun 2025. Stabilitas makroekonomi inilah yang menjadi landasan bagi investor pasar modal untuk tetap merasa aman dan tertarik berinvestasi di Indonesia. Bagaimanapun, ketidakpastian ekonomi global tetap dapat mempengaruhi volatilitas indeks saham dan pergerakan modal asing di negara ini.
Perdagangan global, contohnya, masih terdampak oleh kebijakan proteksi dari Amerika Serikat, seperti tarif tinggi terhadap produk baja, mobil, dan chip semikonduktor yang berisiko mengganggu negara-negara mitra dagang utama. Di sisi lain, stagnasi ekonomi Tiongkok dengan pelemahan di sektor properti serta penurunan investasi asing langsung juga menjadi perhatian penting. Tekanan akibat inflasi yang belum sepenuhnya terkendali di beberapa negara turut menambah tantangan bagi pasar modal Indonesia dalam menarik investasi asing yang lebih berhati-hati lantaran ketidakpastian global.
Kebijakan OJK untuk Mendukung Stabilitas dan Pertumbuhan
Kebijakan strategis yang dirumuskan oleh OJK diharapkan mampu memberikan efek langsung terhadap pasar modal Indonesia. Stabilitas sektor keuangan yang terjaga ditambah pertumbuhan kredit yang berkelanjutan adalah fondasi utama untuk menciptakan kepercayaan bagi para investor, baik dari dalam negeri maupun internasional. Selain itu, penguatan regulasi pada aset digital dan derivatif keuangan dipercaya akan memberikan kepastian hukum serta mendorong pendalaman pasar keuangan melalui instrumen seperti ETF emas dan perdagangan offshore.
Dr. Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner OJK, menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk memajukan sektor jasa keuangan negara ini. "Kebijakan kami didesain untuk bukan hanya menjaga stabilitas, tetapi juga memberikan insentif bagi pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan," ujarnya saat merumuskan agenda kebijakan prioritas OJK untuk tahun-tahun mendatang.
Empat Kebijakan Prioritas OJK
Untuk memperkuat peran sektor jasa keuangan dalam mendukung pembangunan nasional, OJK menetapkan empat kebijakan prioritas. Pertama, optimalisasi kontribusi sektor jasa keuangan dalam mendukung program pemerintah, termasuk peningkatan akses pembiayaan perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah dan memperkuat ekosistem keuangan bagi petani dan UMKM. Kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE SDA) diterapkan guna meningkatkan cadangan devisa dan mendukung industri hilirisasi sumber daya alam.
Kebijakan kedua berfokus pada pengembangan sektor jasa keuangan untuk pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan. OJK memperluas regulasi di bidang aset digital, derivatif keuangan, dan koperasi jasa keuangan. Selain itu, inisiatif inklusi keuangan seperti literasi finansial bagi pelajar terus didorong untuk memastikan bahwa masyarakat umum merasakan manfaat langsung dari kebijakan sektor keuangan.
Keuangan berkelanjutan menjadi fokus utama dalam kebijakan ini dengan penerapan Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia (TKBI) versi 2. Pengurangan emisi karbon melalui pembiayaan yang berfokus pada energi terbarukan dan efisiensi energi menjadi salah satu prioritas, sejalan dengan tren global transisi menuju ekonomi hijau.
Ketiga, penguatan kapasitas dan pengawasan sektor jasa keuangan dilakukan lewat digitalisasi pengawasan dan pengembangan sistem informasi rekam jejak keuangan yang meningkatkan transparansi sektor ini. Kebijakan keempat menitikberatkan pada penegakan hukum dan perlindungan konsumen. OJK telah membentuk Indonesia Anti-Scam Centre sebagai langkah untuk memerangi kejahatan keuangan yang semakin canggih.
Prospek Pasar Modal Indonesia
Menghadapi tahun 2025, pasar modal Indonesia diharapkan menjadi lebih kompetitif dengan daya tarik yang semakin kuat bagi investor domestik dan asing. Transformasi digital dan upaya penguatan keuangan berkelanjutan akan menjadi faktor kunci dalam meningkatkan peran Indonesia sebagai pusat investasi yang penting di kawasan Asia Tenggara. Dengan mengedepankan kebijakan yang matang dan responsif, stabilitas jasa keuangan dapat terus terjaga, mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta memastikan daya tarik pasar modal Indonesia di mata dunia.

Regan
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!
- 06 September 2025
2.
Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung
- 06 September 2025
3.
Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat
- 06 September 2025
4.
Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya
- 06 September 2025