Senin, 08 September 2025

PPSDM Geominerba dan PT Freeport Indonesia Gelar Pelatihan Pekerja Peledakan Madya untuk Tingkatkan Keamanan dan Kompetensi Industri Pertambangan

PPSDM Geominerba dan PT Freeport Indonesia Gelar Pelatihan Pekerja Peledakan Madya untuk Tingkatkan Keamanan dan Kompetensi Industri Pertambangan
PPSDM Geominerba dan PT Freeport Indonesia Gelar Pelatihan Pekerja Peledakan Madya untuk Tingkatkan Keamanan dan Kompetensi Industri Pertambangan

JAKARTA - Dalam upaya meningkatkan kompetensi dan keselamatan kerja di industri pertambangan, Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia, Geologi, Mineral, dan Batubara (PPSDM Geominerba) bekerja sama dengan PT Freeport Indonesia menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi bagi pekerja peledakan. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan para pekerja yang terlibat dalam kegiatan peledakan, yang memiliki risiko tinggi dalam operasi pertambangan, agar mereka dapat melaksanakan tugasnya dengan aman dan sesuai standar keselamatan yang ditetapkan.

Pelatihan dan Sertifikasi Pekerja Peledakan Madya

Pelatihan yang digelar pada 17 hingga 21 Februari 2025 ini diikuti oleh 41 peserta yang merupakan karyawan PT Freeport Indonesia. Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Pusat PPSDM Geominerba yang diwakili oleh Koordinator Program, Evaluasi dan Kerjasama Ade Hidayat, yang menegaskan pentingnya pelatihan ini dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor pertambangan.

Baca Juga

Informasi Lengkap Kapal Pelni Surabaya Kupang September

Dalam sambutannya, Ade Hidayat menyampaikan, "Pelatihan ini merupakan langkah konkret untuk meningkatkan kompetensi pekerja di sektor pertambangan, khususnya dalam hal peledakan. Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap dapat mengurangi risiko yang terkait dengan penggunaan bahan peledak dan memastikan bahwa pekerja memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk menjalankan tugas mereka dengan aman."

Pelatihan ini mencakup berbagai materi yang berkaitan dengan peraturan keselamatan dalam kegiatan peledakan, pengelolaan bahan peledak, dan proses peledakan yang sesuai dengan standar industri. Selain itu, peserta juga diberi pemahaman tentang tanggung jawab yang dimiliki oleh seorang juru ledak dalam pelaksanaan peledakan di lokasi tambang, yang wajib memiliki Kartu Izin Meledakkan (KIM).

Risiko Peledakan dalam Industri Pertambangan

Bahan peledak dan proses peledakan memiliki risiko tinggi, terutama di industri pertambangan, yang menuntut keterampilan khusus dari pekerja yang terlibat. Seorang Juru Ledak, yang telah diangkat oleh Kepala Teknik Tambang (KTT) atau Pengawas Teknik Lapangan (PTL), bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan peledakan dan/atau inisiasi peledakan, yang sangat bergantung pada pemahaman tentang bahaya yang mungkin timbul serta cara pencegahannya.

Budi Santoso, salah satu narasumber dalam pelatihan ini, menekankan pentingnya pemahaman yang mendalam mengenai bahaya yang ada selama kegiatan peledakan. "Seorang juru ledak harus tahu benar apa yang harus dilakukan sebelum, selama, dan setelah pelaksanaan peledakan. Keamanan adalah hal yang utama, dan pemahaman akan bahan peledak serta peraturan keselamatan yang berlaku adalah hal yang tidak bisa diabaikan," jelasnya.

Pekerja Peledakan Madya, yang mengikuti pelatihan ini, diharapkan dapat mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka sesuai dengan tugas yang diberikan. Hal ini sangat penting, mengingat tugas mereka yang langsung terlibat dalam proses peledakan yang memiliki potensi bahaya tinggi. Pelatihan ini juga dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan pengajuan Kartu Izin Meledakkan (KIM), yang merupakan syarat legal bagi seorang pekerja peledakan di industri pertambangan.

Materi Pelatihan: Pengelolaan dan Keamanan Bahan Peledak

Materi pelatihan yang diberikan selama lima hari tersebut meliputi berbagai topik penting terkait proses peledakan yang aman. Di antaranya adalah peraturan keselamatan dalam kegiatan peledakan, administrasi pengelolaan gudang bahan peledak, prosedur pengangkutan bahan peledak, peramuan bahan peledak, serta persiapan pelaksanaan peledakan. Peserta pelatihan juga diberikan wawasan tentang pentingnya sistem kontrol yang baik dalam pengelolaan bahan peledak untuk menghindari kecelakaan atau kejadian yang tidak diinginkan.

Selain itu, peserta juga diharuskan mengikuti ujian tulis dan ujian wawancara sebagai bagian dari proses sertifikasi uji kompetensi. Dengan sertifikat ini, peserta diharapkan dapat memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan oleh pemerintah dan industri, serta memastikan bahwa mereka siap untuk bekerja dengan aman dalam proses peledakan di sektor pertambangan.

Pentingnya Sertifikasi dan Keahlian dalam Peledakan

Sertifikasi bagi pekerja peledakan menjadi sangat penting karena bertujuan untuk mengurangi potensi risiko kecelakaan di lokasi kerja. Proses peledakan yang tidak dilakukan dengan benar dapat mengakibatkan kerusakan infrastruktur, kebakaran, atau bahkan kehilangan nyawa. Oleh karena itu, kualitas sumber daya manusia yang terlibat dalam proses ini harus terus ditingkatkan, salah satunya melalui pelatihan dan sertifikasi yang sesuai dengan standar nasional maupun internasional.

Budi Santoso, seorang widyaiswara PPSDM Geominerba yang juga terlibat dalam pelatihan ini, menambahkan, "Pelatihan dan sertifikasi ini adalah langkah awal yang sangat penting untuk memastikan keselamatan dalam setiap proses peledakan. Dengan meningkatkan kompetensi pekerja, kita dapat mengurangi potensi kecelakaan dan meningkatkan produktivitas di sektor pertambangan."

Peran PPSDM Geominerba dan PT Freeport Indonesia dalam Pengembangan SDM

PPSDM Geominerba, yang merupakan salah satu institusi pemerintah yang bertanggung jawab dalam pengembangan sumber daya manusia di sektor geologi, mineral, dan batubara, terus berkomitmen untuk menyelenggarakan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan industri pertambangan. Kerja sama antara PPSDM Geominerba dan PT Freeport Indonesia ini menjadi contoh nyata dari upaya bersama untuk meningkatkan keselamatan kerja dan kualitas pekerja di sektor pertambangan.

“Melalui pelatihan ini, kami ingin memastikan bahwa pekerja di sektor pertambangan, khususnya yang terlibat dalam peledakan, memiliki keterampilan dan pengetahuan yang cukup untuk menjalankan tugas mereka dengan aman dan sesuai standar yang berlaku. Dengan kompetensi yang terus ditingkatkan, diharapkan proses pertambangan dapat berjalan dengan lancar dan minim risiko,” ujar Ade Hidayat.

Menjamin Keamanan dalam Operasional Pertambangan

Dengan dilaksanakannya pelatihan dan sertifikasi pekerja peledakan ini, diharapkan industri pertambangan di Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan peledakan, dapat berjalan dengan lebih aman dan efisien. Pelatihan ini merupakan langkah penting dalam menjaga keselamatan kerja dan memenuhi persyaratan hukum yang ada, sehingga PT Freeport Indonesia dan perusahaan pertambangan lainnya dapat tetap beroperasi dengan mengutamakan keselamatan pekerja dan keberlanjutan operasional.

Sebagai penutup, Ade Hidayat menegaskan, “Pendidikan dan pelatihan merupakan bagian tak terpisahkan dari pengembangan industri pertambangan yang berkelanjutan. Melalui kerja sama yang solid antara pemerintah dan perusahaan, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman bagi semua pekerja di sektor ini.”

Wahyu

Wahyu

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

BPJS Kesehatan: Berapa Lama Aktif Setelah Bayar

BPJS Kesehatan: Berapa Lama Aktif Setelah Bayar

Jasa Marga Catat Lonjakan Kendaraan Saat Libur Panjang

Jasa Marga Catat Lonjakan Kendaraan Saat Libur Panjang

PTPP Cetak Rekor MURI Inovasi Konstruksi Berkelanjutan

PTPP Cetak Rekor MURI Inovasi Konstruksi Berkelanjutan

Waskita Karya Tingkatkan Progres LRT Jakarta Fase 1B

Waskita Karya Tingkatkan Progres LRT Jakarta Fase 1B

KAI Logistik Tingkatkan Layanan Pengiriman Sepeda Motor

KAI Logistik Tingkatkan Layanan Pengiriman Sepeda Motor