Industri Nikel Berkelanjutan: Komisi XII DPR RI Kunjungi PT Vale Indonesia di Sulawesi Selatan
- Selasa, 18 Februari 2025

JAKARTA – Dalam langkah strategis untuk memperkuat sektor pertambangan berkelanjutan di Indonesia, Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Sugeng Suparwoto, melakukan kunjungan resmi ke PT Vale Indonesia yang berlokasi di Desa Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, pada Minggu 16 Februari 2025. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan bahwa aktivitas pertambangan di PT Vale terus berlandaskan prinsip-prinsip keberlanjutan dan kelestarian lingkungan yang ketat.
Menurut Sugeng Suparwoto, pasca divestasi tahun lalu, Indonesia sekarang menguasai 54 persen saham di PT Vale Indonesia. Penguasaan ini terdiri dari 30 persen saham yang dimiliki oleh MIND ID (Mining Industry Indonesia) dan sisanya, sekitar 20 persen, diperdagangkan di pasar saham publik. “Langkah ini memberikan kontrol lebih besar bagi Indonesia dalam industri nikel yang menjadi komoditas strategis dunia,” ungkap Sugeng.
Prinsip Keberlanjutan dan Kontribusi PT Vale
Dalam kunjungan tersebut, Sugeng menekankan pentingnya praktik pertambangan yang manusiawi dengan tetap memperhatikan keberlanjutan dan kelestarian alam. “Pertambangan memegang peran yang sangat penting dalam peradaban manusia, namun tanpa memperhatikan keberlanjutan dan kelestarian alam, pertambangan tidak bisa dikatakan manusiawi,” jelas Sugeng Suparwoto saat diwawancarai oleh Parlementaria.
Sugeng dan Tim Komisi XII juga meninjau langsung proses produksi dan reklamasi pasca tambang yang dilakukan PT Vale. Selain itu, mereka mendalami bagaimana perusahaan ini berkontribusi dalam mendukung industri energi terbarukan, khususnya dalam produksi nikel matte, bahan utama yang digunakan dalam pembuatan baterai penyimpanan energi. Sebagai negara pemegang sekitar 40 persen produksi nikel dunia, Indonesia memiliki posisi strategis dalam rantai pasok global.
Namun, Sugeng tetap mengingatkan bahwa nikel adalah sumber daya alam tak terbarukan. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan yang ramah lingkungan dan berkesinambungan. Ia mengapresiasi langkah PT Vale dalam menerapkan prinsip-prinsip Environment, Social, and Governance (ESG) yang mencakup tata kelola dan tanggung jawab sosial serta lingkungan yang kuat. “PT Vale telah menunjukkan komitmen tinggi dalam menjaga lingkungan, menerapkan tata kelola yang baik, serta melakukan reklamasi tambang dengan serius,” katanya.
Dampak Ekonomi dan Hilirisasi
Dari sudut pandang ekonomi, Sugeng mengakui bahwa PT Vale memberikan kontribusi signifikan terhadap kesejahteraan ekonomi di daerah Luwu Timur. PT Vale memberikan kontribusi sekitar Rp500 miliar per tahun dalam bentuk skema bagi hasil ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Luwu Timur, yang mencapai total Rp1,5 triliun. Hal ini mencakup hampir sepertiga dari keseluruhan APBD daerah ini.
Dengan adanya banyak lapangan pekerjaan yang dibuka oleh PT Vale, tingkat pengangguran di Luwu Timur berhasil ditekan hingga angka 4 persen, jauh di bawah rata-rata nasional. Namun, Sugeng mendesak PT Vale untuk lebih fokus pada hilirisasi produk nikel, mulai dari nikel kursor, katoda, hingga baterai. Hilirisasi yang baik diharapkan mampu menciptakan industri bernilai tambah tinggi, yang akan menjadi kunci dalam transformasi sektor energi terbarukan di masa depan.
“Langkah ini akan menciptakan industri bernilai tambah tinggi, yang dibutuhkan sektor energi terbarukan di masa depan,” paparnya. Sugeng mengapresiasi bahwa PT Vale Indonesia telah berhasil menjalankan praktik pertambangan berkelanjutan, memberikan dampak ekonomi positif, selain berkontribusi dalam industri nikel yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk masa depan energi hijau.
Pertumbuhan dan Masa Depan Energi Hijau
Dengan potensi besar yang dimiliki oleh produksi nikel dalam negeri, masa depan energi hijau di Indonesia tampak cerah. Dengan merangkul ekonomi sirkular dan prinsip keberlanjutan, Indonesia dapat memanfaatkan kekayaan sumber daya alamnya untuk mendukung transisi energi global menuju solusi yang lebih bersih dan lebih hijau. Langkah ini akan semakin memperkokoh posisi Indonesia sebagai pemimpin di sektor pertambangan berkelanjutan di panggung internasional.
Pada akhirnya, pengawasan ketat dan regulasi yang mendukung kebijakan pertambangan berkelanjutan menjadi kunci agar perusahaan pertambangan nasional, seperti PT Vale Indonesia, terus bisa berkembang sembari menjaga keseimbangan lingkungan. Dengan kolaborasi semua pihak, dari pemerintah hingga pelaku industri, visi untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat energi terbarukan dunia dapat tercapai.
Melalui strategi yang penerapan praktik pertambangan yang efisien, inovatif, serta ramah lingkungan, PT Vale Indonesia diharapkan dapat menjadi panutan dalam industri nikel global dan contoh pelopor bagi perusahaan lain. Dalam suasana dunia yang semakin tertuju pada energi terbarukan, kehadiran PT Vale Indonesia di kancah internasional harus mampu memberikan sinyal kuat tentang komitmen Indonesia terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan. Sejalan dengan itu, Sugeng Suparwoto menyatakan optimisme dan tekad kuat bahwa industri pertambangan di Indonesia tidak hanya akan terus berlanjut tetapi juga memimpin di masa depan.
Baca Juga

David
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung
- 06 September 2025
2.
Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat
- 06 September 2025
3.
Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya
- 06 September 2025
4.
5.
Mengenal 11 Makanan Khas Bekasi yang Kaya Rasa dan Cerita
- 06 September 2025