Ronaldo Nazario Bocorkan Rekan Setim Terburuk Dalam Kariernya: Thomas Gravesen Jadi Sorotan
- Selasa, 18 Februari 2025

JAKARTA - Ronaldo Nazario, legenda hidup sepak bola asal Brasil, baru-baru ini membuat pengakuan mengejutkan yang menjadi sorotan publik dan media olahraga global. Dalam perjalanannya sebagai salah satu striker paling mematikan di dunia sepak bola, Ronaldo berkesempatan bermain bersama para pemain top seperti Zinedine Zidane, Ronaldinho, David Beckham, Luis Figo, Kaka, dan Andrea Pirlo. Namun, siapa sangka, dari sekian banyak nama besar yang pernah berbagi lapangan dengannya, ada satu pemain yang justru mendapat predikat sebagai rekan setim terburuk di mata Ronaldo, yaitu Thomas Gravesen.
Thomas Gravesen, gelandang bertahan asal Denmark, dikenal dengan gaya permainannya yang keras dan tanpa kompromi. Saat bermain untuk Everton, ia menjadi idola di kalangan fans berkat keberaniannya. Ketika Real Madrid merekrutnya pada Januari 2005 dengan biaya transfer sebesar 2,5 juta pound, langkah ini dianggap mengejutkan dan bahkan menjadi salah satu transfer yang paling tidak terduga dalam sejarah klub tersebut.
Mengapa Ronaldo Menyebut Thomas Gravesen?
Ketika Ronaldo ditanya tentang pengalaman bermain dengan berbagai bintang sepak bola dunia, ia secara blak-blakan menyebut Thomas Gravesen sebagai rekan setim terburuk yang pernah ia miliki. Ronaldo menggambarkan pengalamannya dengan Gravesen tidak terlepas dari bagaimana gaya permainan gelandang tersebut yang terlampau keras di lapangan.
"Kami semua tahu bagaimana kerasnya Thomas saat di lapangan. Namun ada saat ketika keberanian itu berubah menjadi kekerasan yang tidak perlu. Saya bahkan pernah kehilangan satu gigi dalam latihan karena dia," ungkap Ronaldo kepada sumber terpercaya.
Kesalutan dan Kejutan di Balik Transfer Gravesen ke Real Madrid
Langkah Real Madrid untuk merekrut Gravesen sempat mengundang perdebatan di kalangan pengamat sepak bola. Real Madrid, yang memiliki reputasi gemar mengumpulkan pemain bintang kelas dunia, melihat potensi dalam diri Gravesen yang bisa menjadi pelengkap di lini tengah mereka. Namun, transfer senilai 2,5 juta pound dari Everton ke Real Madrid seakan tidak sejalan dengan ekspektasi bahwa klub ini terus membangun ‘tim galactico’ dengan merekrut pemain berprofil tinggi.
“Thomas memiliki tekad dan agresivitas yang dibutuhkan pada saat itu, namun mungkin caranya menyesuaikan diri dengan kultur permainan di sana tidak seperti yang diharapkan semua orang," ujar seorang analis sepak bola.
Dinamika Gravesen dalam Tim Galactico
Di Real Madrid, Gravesen harus berhadapan dengan tantangan beradaptasi di lingkungan dengan banyak pemain berprofil tinggi. Gaya bermain keras yang menjadi andalannya di Everton ternyata menjadi bumerang. Ketika pemain seperti Ronaldo dan Zidane lebih mengandalkan teknik dan kecerdasan bermain, perbedaan gaya ini menciptakan friksi internal dalam tim.
Thomas Gravesen sering menjadi sorotan karena insiden-insiden yang terjadi selama latihan. Beberapa laporan menyebut bahwa ia kerap kali berseteru dengan pemain lain karena intensitasnya yang tinggi saat sesi latihan. Sifatnya yang eksplosif kerap kali menimbulkan ketidaknyamanan di kalangan pemain yang terbiasa dengan pendekatan bermain yang lebih tenang dan terkontrol.
Pengaruh dalam Karier Ronaldo dan Gravesen
Dinamika yang kurang harmonis dengan Gravesen barangkali menjadi bagian kecil dalam cerita panjang karier Ronaldo, namun cukup berkesan untuk diingat sebagai salah satu pengalaman tak terlupakan yang tidak sepenuhnya menyenangkan.
"Memainkan sepak bola di tingkat tertinggi membutuhkan kemampuan beradaptasi, baik secara teknis maupun emosional. Saya belajar banyak di setiap tim yang saya bela, termasuk bagaimana berurusan dengan situasi yang kurang ideal," ujar Ronaldo reflektif.
Sedangkan bagi Gravesen, meskipun masa tinggalnya di Real Madrid tidak berlangsung lama dan berujung pada persinggahan di beberapa klub lain setelahnya, pengalaman tersebut menjadi pembelajaran penting yang mengasah mentalitasnya.
Akhir Karier dan Warisan
Baik Ronaldo maupun Gravesen akhirnya meninggalkan warisan yang berbeda dalam dunia sepak bola. Ronaldo diingat sebagai ikon permainan yang mengubah pandangan tentang bagaimana seorang striker harus bermain; penuh skill, kecepatan, dan intuisi tajam di depan gawang. Sedangkan Gravesen mungkin lebih dikenang karena gaya permainannya yang kuat dan kemampuan menaklukkan karier di berbagai liga Eropa, walaupun ia lebih dikenal sebagai satu dari sedikit pemain yang ditransfer Real Madrid atas dasar karakter yang berani daripada status bintang.
Kisah ini menjadi pengingat bahwa meski sepak bola dikenal sebagai permainan tim, dinamika internal antar pemain bisa sangat kompleks dan memengaruhi kiprah seorang pemain dalam kariernya. Bagi Ronaldo, pengalaman dengan Thomas Gravesen menjadi salah satu pelajaran penting bahwa dalam sepak bola bukan hanya keterampilan individu yang penting, namun juga bagaimana harmonisasi tim dapat menjaga dan meningkatkan performa.
Baca Juga17 Makanan Khas Perancis yang Wajib Kamu Tahu, Ada yang Sudah Kamu Coba?

David
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
17 Makanan Khas Perancis yang Wajib Kamu Tahu, Ada yang Sudah Kamu Coba?
- Sabtu, 06 September 2025
Apa Itu Impulsive Buying? Faktor, Indikator, Contoh & Hubungan dengan FOMO Marketing
- Sabtu, 06 September 2025
Apa Itu Impulsive Buying? Faktor, Indikator, Contoh & Hubungan dengan FOMO Marketing
- Sabtu, 06 September 2025
Apa Itu Impulsive Buying? Faktor, Indikator, Contoh & Hubungan dengan FOMO Marketing
- Sabtu, 06 September 2025
Terpopuler
1.
Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung
- 06 September 2025
2.
Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat
- 06 September 2025
3.
Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya
- 06 September 2025
4.
5.
Mengenal 11 Makanan Khas Bekasi yang Kaya Rasa dan Cerita
- 06 September 2025