DPRD Pamekasan Akan Tutup Sementara Halaman Kantor Pasca Kejadian Olahraga Telanjang Dada di Area Publik
- Selasa, 18 Februari 2025

JAKARTA - Kejadian viral yang memperlihatkan sejumlah pria berolahraga telanjang dada di halaman kantor DPRD Pamekasan mengundang respons tegas dari pihak berwenang. Setelah video yang memperlihatkan sejumlah anak muda jogging tanpa mengenakan atasan beredar luas di media sosial, khususnya TikTok, DPRD Pamekasan memutuskan untuk menutup sementara halaman kantor mereka bagi kegiatan umum. Keputusan ini diambil setelah kejadian tersebut menuai kritik dari warga setempat yang menilai perilaku tersebut tidak pantas dilakukan di ruang publik.
Video yang diunggah pada 8 Januari 2025 melalui akun TikTok @fharentzpicture_ langsung menyita perhatian masyarakat. Dalam video berdurasi beberapa detik tersebut, tampak sekelompok pria sedang berlari di halaman kantor DPRD Pamekasan tanpa mengenakan pakaian bagian atas, yang dinilai tidak sesuai dengan norma kesopanan di ruang publik, apalagi di area yang berada di kompleks pemerintahan.
Reaksi Masyarakat: Olahraga Tanpa Baju Dinilai Tidak Pantas
Salah seorang warga yang tinggal di sekitar area tersebut, Ach. Zainur Ridho, menyatakan ketidaksetujuannya terhadap perilaku tersebut. Zainur, yang juga sering berolahraga di halaman DPRD, menganggap berolahraga telanjang dada di tempat umum sangat tidak pantas. “Karena itu lokasinya di tempat umum, banyak anak-anak di bawah umur yang melihat dan bisa jadi contoh yang tidak baik bagi mereka,” ungkapnya, Minggu (16 Februari 2025), seperti yang dikutip dari keterangan yang dia berikan.
Baca Juga17 Makanan Khas Perancis yang Wajib Kamu Tahu, Ada yang Sudah Kamu Coba?
Zainur menambahkan bahwa meskipun halaman DPRD Pamekasan terbuka untuk masyarakat, ada batasan dalam hal perilaku yang pantas ditunjukkan di depan umum. Menurutnya, ini bukan hanya masalah kenyamanan, tetapi juga tentang pendidikan moral bagi generasi muda yang sering beraktivitas di area tersebut.
Dalam pandangannya, olahraga adalah kegiatan yang baik dan seharusnya didorong, namun tetap harus menjaga norma dan etika yang berlaku di masyarakat. Ia juga berharap agar kejadian tersebut menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk lebih bijaksana dalam memilih tempat dan cara berolahraga.
Tanggapan dari DPRD Pamekasan: Penutupan Halaman Kantor untuk Waktu Sementara
Merespons kejadian tersebut, Ali Masykur, Ketua DPRD Pamekasan, menyampaikan bahwa pihaknya akan segera menutup sementara halaman kantor DPRD Pamekasan untuk digunakan umum. Hal ini merupakan langkah preventif agar kejadian serupa tidak terulang kembali dan untuk menjaga etika serta kesopanan di ruang publik yang seharusnya menjadi contoh bagi masyarakat.
“Seharusnya lebih sopan ketika berolahraga di area gedung pemerintahan,” ujar Ali Masykur dalam keterangan resminya. Menurutnya, meski berolahraga adalah kegiatan yang positif, tetapi harus dilakukan dengan penuh rasa hormat terhadap norma yang berlaku di masyarakat, apalagi jika dilakukan di area publik yang memiliki nilai simbolis sebagai pusat kegiatan pemerintahan.
Penutupan sementara halaman DPRD ini dimaksudkan untuk memberikan waktu bagi pihak terkait untuk mengevaluasi kebijakan penggunaan fasilitas umum tersebut. Ali Masykur juga mengimbau agar masyarakat lebih bijaksana dalam berolahraga di tempat umum, dengan mengenakan pakaian yang sesuai dan sopan. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesopanan serta kenyamanan semua pihak yang berada di sekitar area tersebut.
Kritik Sosial: Kepatutan dalam Berolahraga di Tempat Umum
Kejadian ini mencuatkan perdebatan mengenai kepatutan dalam berolahraga di ruang publik, terlebih di tempat-tempat yang memiliki akses luas dan sering dilewati oleh banyak orang, termasuk anak-anak. Sejumlah kalangan menilai bahwa berolahraga tanpa pakaian di tempat umum, meskipun dilakukan oleh orang dewasa, tetap menunjukkan contoh yang kurang tepat, terutama jika dilihat oleh generasi muda yang sedang dalam proses pembentukan karakter.
Beberapa warga mengungkapkan keprihatinannya terhadap fenomena ini, yang dianggap bisa memengaruhi pandangan anak-anak terhadap norma berpakaian yang layak di depan umum. “Harusnya kita menjaga contoh yang baik, apalagi bagi anak-anak yang sedang berkembang,” ujar Rizal, seorang warga setempat yang juga aktif berolahraga di area tersebut. Rizal menambahkan bahwa meskipun olahraga adalah aktivitas positif, penampilan dalam berolahraga tetap harus mempertimbangkan norma yang ada di masyarakat.
Harapan untuk Pengelolaan Fasilitas Umum yang Lebih Baik
Sebagai tambahan, beberapa warga berharap bahwa penutupan halaman DPRD untuk sementara dapat menjadi kesempatan bagi pemerintah daerah untuk lebih mengelola fasilitas umum dengan baik. Mereka berharap ada kebijakan yang lebih tegas dan sistematis dalam mengatur penggunaan area publik seperti halaman DPRD, agar dapat digunakan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat tanpa mengabaikan norma-norma kesopanan.
Ke depan, mungkin akan ada pembaruan atau regulasi terkait bagaimana fasilitas umum dapat digunakan oleh masyarakat untuk berolahraga atau melakukan aktivitas lain, dengan tetap memperhatikan norma kesopanan yang berlaku. Hal ini diharapkan dapat mencegah terjadinya kejadian serupa di masa depan, sekaligus memberikan rasa nyaman bagi semua pihak yang terlibat.
Kebijakan Penutupan: Langkah Tanggap dan Bijaksana
Keputusan untuk menutup sementara halaman DPRD Pamekasan ini menjadi langkah yang cukup bijaksana dalam menanggapi kejadian tersebut. Selain sebagai bentuk respons terhadap tindakan yang dinilai tidak pantas, kebijakan ini juga mencerminkan upaya pemerintah daerah dalam menjaga suasana yang kondusif di area publik.
Meskipun langkah ini bersifat sementara, namun kebijakan tersebut diharapkan dapat memberikan contoh yang baik bagi masyarakat dalam menjaga ketertiban dan kesopanan, terutama di tempat-tempat yang memiliki nilai simbolis seperti gedung pemerintah. Ini juga menunjukkan bahwa pentingnya keseimbangan antara kebebasan beraktivitas dan kepatuhan terhadap norma sosial yang ada di masyarakat.
Edukasi dan Kepatuhan dalam Berolahraga di Tempat Umum
Kejadian olahraga telanjang dada di halaman DPRD Pamekasan ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menjaga norma sosial dan kesopanan, terlebih saat beraktivitas di ruang publik. Penutupan sementara halaman DPRD Pamekasan merupakan langkah awal yang baik untuk mengevaluasi kebijakan penggunaan fasilitas umum dan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk lebih bijaksana dalam berolahraga di tempat umum.
Di sisi lain, masyarakat diharapkan dapat memahami bahwa berolahraga di tempat umum bukan hanya tentang aktivitas fisik, tetapi juga tentang bagaimana kita menjaga etika dan rasa hormat terhadap lingkungan sekitar.

Regan
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
17 Makanan Khas Perancis yang Wajib Kamu Tahu, Ada yang Sudah Kamu Coba?
- Sabtu, 06 September 2025
Apa Itu Impulsive Buying? Faktor, Indikator, Contoh & Hubungan dengan FOMO Marketing
- Sabtu, 06 September 2025
Apa Itu Impulsive Buying? Faktor, Indikator, Contoh & Hubungan dengan FOMO Marketing
- Sabtu, 06 September 2025
Apa Itu Impulsive Buying? Faktor, Indikator, Contoh & Hubungan dengan FOMO Marketing
- Sabtu, 06 September 2025
Terpopuler
1.
Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung
- 06 September 2025
2.
Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat
- 06 September 2025
3.
Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya
- 06 September 2025
4.
5.
Mengenal 11 Makanan Khas Bekasi yang Kaya Rasa dan Cerita
- 06 September 2025