BPJS Ketenagakerjaan Dorong Pekerja Informal Tingkatkan Kepesertaan Jaminan Sosial
- Senin, 17 Februari 2025

JAKARTA - BPJS Ketenagakerjaan kembali menegaskan komitmennya untuk memperluas kepesertaan program jaminan sosialnya dengan mengajak komunitas pekerja informal bergabung. Hingga saat ini, dari sekitar 60 juta pekerja informal di Indonesia, baru 13 persen yang telah terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Inisiatif ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memberikan perlindungan lebih baik bagi seluruh tenaga kerja di Indonesia, termasuk mereka yang bekerja di sektor informal.
Menyadari bahwa pekerja informal rentan terhadap berbagai risiko seperti kecelakaan kerja atau kematian tanpa adanya perlindungan sosial, BPJS Ketenagakerjaan menggalang kerja sama dengan berbagai komunitas untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi dalam program jaminan sosial. Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo, menegaskan bahwa kolaborasi ini diharapkan dapat membawa dampak positif yang signifikan.
"Kami dorong pekerja informal seperti pedagang, ojek online, petani, nelayan dan lainnya untuk bergabung. Anggoro menjelaskan pentingnya inovasi dan pendekatan khusus untuk menjangkau pekerja informal yang seringkali terabaikan dalam program jaminan sosial karena berbagai kendala, termasuk kurangnya informasi dan akses yang memadai.
Guna mendukung inisiatif ini, BPJS Ketenagakerjaan tengah menyederhanakan proses pendaftaran dan pembayaran iuran bagi pekerja informal. Dengan proses yang lebih sederhana, diharapkan pekerja informal semakin termotivasi untuk mendaftarkan diri mereka. Tidak hanya itu, peningkatan literasi keuangan dan pemahaman tentang pentingnya jaminan sosial turut menjadi fokus dalam upaya ini.
Dalam sebuah kesempatan lainnya, Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Semarang Majapahit, Farah Diana, menjelaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan bagi pekerja informal. "Sektor informal memerlukan perhatian khusus karena pekerja di sektor ini lebih rentan terhadap risiko sosial, seperti kecelakaan kerja atau kematian," katanya.
Farah juga menambahkan bahwa BPJS Ketenagakerjaan akan menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah dan stakeholder terkait guna memperluas jangkauan kepesertaan. "Kami akan terus berupaya untuk memberikan perlindungan kepada seluruh tenaga kerja di wilayah Semarang Majapahit, baik yang bekerja di sektor formal maupun informal," tegasnya.
Dengan program ini, BPJS Ketenagakerjaan tidak hanya fokus pada peningkatan jumlah peserta, tetapi juga pada peningkatan kualitas pelayanan agar lebih banyak pekerja informal merasa aman dan nyaman bergabung dalam program jaminan sosial. Di satu sisi, ini merupakan tantangan besar mengingat keragaman dan kompleksitas yang ada di sektor informal. Namun, BPJS Ketenagakerjaan optimistis bahwa dengan pendekatan yang tepat, perlindungan menyeluruh dapat diwujudkan.
Penting bagi pekerja informal untuk memahami manfaat dan perlindungan yang dapat diperoleh melalui BPJS Ketenagakerjaan. Dengan menjadi peserta, mereka mendapatkan perlindungan jika terjadi risiko kerja seperti kecelakaan atau sakit yang bisa menghambat produktivitas dan pendapatan. Selain itu, adanya perlindungan jangka panjang juga menambah nilai bagi kesejahteraan keluarga pekerja itu sendiri.
BPJS Ketenagakerjaan juga terus membuka diri terhadap berbagai masukan dan kritik dari masyarakat untuk terus memperbaiki dan menyempurnakan layanan. Ke depan, strategi-strategi baru akan terus dikembangkan untuk memperkuat jangkauan jaminan sosial kepada lebih banyak pekerja di seluruh Indonesia.
Sebagai bagian dari pendekatan yang lebih inklusif, BPJS Ketenagakerjaan juga mempertimbangkan penggunaan teknologi dan digitalisasi proses pendaftaran. Dengan tren digitalisasi yang terus berkembang, pemanfaatan teknologi diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk menarik lebih banyak peserta dari kalangan pekerja informal yang berada di berbagai pelosok negeri.
Inisiatif ini selaras dengan visi BPJS Ketenagakerjaan untuk memberikan perlindungan yang adil dan merata bagi semua kelompok pekerja. Dengan melebarkan akses kepada pekerja informal, BPJS Ketenagakerjaan menaruh harapan besar bahwa kesejahteraan tenaga kerja Indonesia dapat meningkat, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada stabilitas ekonomi nasional.
Akhirnya, kolaborasi strategis antara BPJS Ketenagakerjaan, komunitas pekerja informal, pemerintah daerah, dan stakeholder terkait diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam penguatan kepesertaan jaminan sosial. Program ini diharap mampu memberikan jalan menuju perlindungan sosial yang lebih komprehensif dan berkelanjutan bagi seluruh pekerja Indonesia.

David
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
15 Tempat Wisata di Sukabumi 2025 Terbaik yang Indah Untuk Dikunjungi
- Sabtu, 06 September 2025
Terpopuler
1.
11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!
- 06 September 2025
2.
Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung
- 06 September 2025
3.
Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat
- 06 September 2025
4.
Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya
- 06 September 2025