Kementerian ESDM Naikkan Harga Minyak Mentah ICP Akibat Dampak Ekonomi Cina
- Senin, 17 Februari 2025

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan kenaikan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) untuk Januari 2025 menjadi sebesar USD 76,81 per barel. Peningkatan ini mencerminkan kenaikan sebesar 7,26% atau USD 5,2 dibandingkan harga bulan Desember 2024 yang tercatat sebesar USD 71,61 per barel. Langkah ini diambil di tengah optimisme pasar berkaitan dengan berbagai faktor global yang mempengaruhi tren kenaikan harga minyak, terutama terkait dengan dinamika ekonomi Cina.
Plh. Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Muhammad Rizwi JH, dalam siaran persnya menyatakan, "Kenaikan ini seiring dengan meningkatnya harga minyak mentah utama di pasar internasional. Hal ini dipengaruhi optimisme pasar, setelah Cina mengumumkan rencana melanjutkan penurunan suku bunga dan tambahan stimulus fiskal untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi."
Penetapan ICP tersebut didasarkan pada Keputusan Menteri ESDM Nomor 59.K/MG.01/MEM.M/2025 mengenai Harga Minyak Mentah Indonesia pada Januari 2025 yang ditandatangani pada 12 Februari 2025. Keputusan tersebut mencerminkan pertimbangan atas berbagai faktor global yang turut mengerek harga dari berbagai jenis minyak mentah utama dunia.
Faktor utama pendorong kenaikan ICP adalah perkembangan ekonomi di Cina yang memberikan stimulasi terhadap permintaan minyak global. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) memproyeksikan bahwa permintaan minyak mentah dunia pada 2025 akan meningkat sebesar 1,45 juta barel per hari, mencapai total permintaan sebanyak 105,2 juta barel per hari. Pertumbuhan permintaan ini sebagian besar didorong oleh peningkatan konsumsi di Cina, kebutuhan bahan bakar transportasi, dan margin keuntungan kilang petrokimia yang menguat. Selain itu, musim dingin yang ekstrem di belahan bumi utara juga berkontribusi pada naiknya permintaan bahan bakar pemanas.
Dalam konteks geopolitik, ketidakpastian yang melingkupi pasokan minyak dunia akibat pengetatan sanksi terhadap Rusia dan Iran turut memengaruhi lanskap pasar minyak global. Rizwi menjelaskan, "Selain itu, kekhawatiran pasar akan pengetatan pasokan dan permintaan minyak mentah dunia. Hal ini menyusul penerapan pengetatan sanksi yang lebih luas atas minyak mentah Rusia dan Iran, serta pengenaan sanksi lebih lanjut dari Amerika dan Eropa atas kapal tanker yang membawa minyak mentah Rusia."
Melihat laporan mingguan Energy Information Administration (EIA) pada Januari 2025, stok minyak mentah Amerika Serikat diketahui menurun sebanyak 500 ribu barel hingga berada pada angka 415,1 juta barel dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan ini, bersama dengan melemahnya nilai tukar dolar Amerika Serikat, turut berkontribusi pada kenaikan investasi berbasis dolar dan harga minyak global.
Di kawasan Asia Pasifik, harga minyak mentah juga terpacu oleh meningkatnya aktivitas pengolahan minyak mentah di kilang milik pemerintah Cina, didorong oleh lonjakan margin kilang di tengah tantangan yang dihadapi oleh kilang swasta akibat sanksi dari Amerika Serikat. Rizwi menambahkan, "Di samping itu, terdapat peningkatan permintaan minyak mentah dari Timur Tengah, bersamaan dengan pengenaan sanksi yang lebih luas terhadap minyak mentah Rusia dan Iran. Hal ini terkonfirmasi dengan kenaikan Official Selling Price atau OSP minyak mentah Arab Saudi yang diekspor ke Asia USD 0,4 - USD 0,6 per barel."
Kenaikan harga pada berbagai minyak mentah utama tercatat signifikan selama bulan Januari 2025. Harga Dated Brent naik USD 5,29 dari USD 73,94 menjadi USD 79,23 per barel, WTI (Nymex) naik USD 5,4 dari USD 69,7 menjadi USD 75,1 per barel, Brent (ICE) meningkat USD 5,22 dari USD 73,13 menjadi USD 78,35 per barel, dan Basket OPEC mengalami kenaikan USD 6,5 dari USD 73 menjadi USD 79,5 per barel.
Dengan serangkaian perkembangan ini, Kementerian ESDM pun memutuskan untuk mengikuti tren global, menyesuaikan harga ICP sebagai respons terhadap dinamika ekonomi dan geopolitik internasional yang mempengaruhi pasar minyak secara keseluruhan.

Rapli
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
15 Tempat Wisata di Sukabumi 2025 Terbaik yang Indah Untuk Dikunjungi
- Sabtu, 06 September 2025
Terpopuler
1.
11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!
- 06 September 2025
2.
Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung
- 06 September 2025
3.
Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat
- 06 September 2025
4.
Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya
- 06 September 2025