Bandara Ahmad Yani Layani Penerbangan ke Tiongkok dan Arab Saudi
- Senin, 08 September 2025

JAKARTA - Bandara Ahmad Yani Semarang tengah bergerak cepat memantapkan posisinya sebagai pintu gerbang Jawa Tengah menuju dunia internasional. Setelah resmi kembali menyandang status bandara internasional pada April 2025, pengelola kini menjajaki langkah strategis berikutnya: membuka penerbangan menuju Tiongkok dan Arab Saudi.
General Manager PT Angkasa Pura Cabang Bandara Ahmad Yani Semarang, Fajar Purwawidada, mengungkapkan adanya dorongan kuat dari kalangan dunia usaha agar bandara tersebut memiliki konektivitas lebih luas. “Dari Kadin meminta dibuka rute penerbangan ke China dan Jeddah,” katanya di Semarang.
Langkah ini dipandang krusial mengingat mobilitas masyarakat Jawa Tengah, baik untuk kepentingan bisnis maupun ibadah, terus meningkat. Selama ini, warga Semarang dan sekitarnya harus menempuh perjalanan ke Jakarta atau Surabaya lebih dulu sebelum bisa terbang langsung ke negara-negara tersebut.
Baca Juga
Negosiasi dengan Maskapai
Menurut Fajar, peluang penerbangan ke Tiongkok sudah masuk tahap pembicaraan awal. Salah satu maskapai yang diajak berdialog adalah AirAsia. Skema yang sedang dibahas tidak menutup kemungkinan adanya penerbangan langsung. Namun, jika rute langsung sulit diwujudkan, opsi transit melalui Singapura atau Kuala Lumpur juga dipertimbangkan.
Model konektivitas ini diharapkan dapat membuka akses lebih luas, sekaligus menguji pasar sebelum rute langsung benar-benar dijalankan. “Kalau pun tidak langsung, kita siapkan rute transit dulu. Yang penting aksesnya terbuka,” jelasnya.
Sementara itu, untuk tujuan Arab Saudi, pihak bandara masih melakukan penjajakan intensif. Rute ke Jeddah dinilai strategis, bukan hanya untuk keperluan bisnis dan wisata religi, tetapi juga sebagai titik awal potensi penerbangan umrah reguler dari Semarang.
Penerbangan Perdana ke Malaysia
Momentum internasional Bandara Ahmad Yani sebenarnya sudah dimulai lebih dulu pada 5 September 2025. Hari itu tercatat sebagai penerbangan perdana Semarang-Kuala Lumpur, Malaysia. Rute ini menjadi tonggak penting karena menandai kembalinya Semarang dalam peta penerbangan internasional setelah jeda panjang sejak status internasional bandara dicabut pada 2020.
Dengan adanya penerbangan perdana ini, optimisme pengelola semakin besar. Antusiasme masyarakat pun cukup tinggi karena rute ke Malaysia dikenal memiliki permintaan yang stabil, baik untuk perjalanan wisata, pendidikan, maupun urusan keluarga.
Tambahan Penerbangan Menyusul
Tidak berhenti sampai di situ, Fajar mengungkapkan rencana penambahan frekuensi dan rute internasional lain dalam waktu dekat. Pada Oktober hingga November 2025, maskapai Scoot akan membuka penerbangan reguler Semarang–Singapura. Kehadiran Scoot dianggap penting karena Singapura merupakan hub utama Asia Tenggara yang terkoneksi ke berbagai benua.
Selain itu, layanan penerbangan ke Malaysia juga akan semakin ramai dengan masuknya maskapai Malindo. Kehadiran maskapai tambahan ini diprediksi memberi lebih banyak pilihan jadwal dan harga tiket bagi masyarakat Jawa Tengah.
Harapan Ekonomi dan Mobilitas
Kembalinya status internasional Bandara Ahmad Yani disambut hangat berbagai pihak. Selain mempermudah akses transportasi, rute-rute baru diharapkan bisa menjadi motor penggerak perekonomian daerah. Pelaku usaha melihat konektivitas udara yang lebih luas akan mendukung ekspor, mempercepat arus barang, serta memperkuat kerja sama bisnis lintas negara.
Tak kalah penting, masyarakat Jawa Tengah yang ingin berangkat umrah ataupun melakukan perjalanan wisata religi ke Arab Saudi bisa menghemat waktu dan biaya perjalanan. Tidak perlu lagi repot ke bandara lain di luar provinsi. Hal ini memberi nilai tambah signifikan, terutama bagi biro perjalanan yang selama ini mengelola rombongan jemaah.
Status Internasional yang Kembali
Perlu diketahui, pada 2020 Bandara Ahmad Yani sempat kehilangan status internasionalnya karena minimnya penerbangan mancanegara. Namun, seiring dengan pemulihan ekonomi dan naiknya permintaan, pemerintah kembali menetapkan bandara ini sebagai bandara internasional pada April 2025.
Keputusan itu langsung ditindaklanjuti oleh pengelola dengan menyiapkan infrastruktur dan menggandeng maskapai-maskapai asing. Fasilitas imigrasi, bea cukai, dan karantina juga dipastikan siap melayani penumpang mancanegara.
Menuju Pusat Konektivitas Baru
Dengan seluruh perkembangan tersebut, Bandara Ahmad Yani Semarang berpeluang menjadi salah satu pusat konektivitas internasional di Jawa Tengah. Letaknya yang strategis di ibu kota provinsi, ditambah dukungan infrastruktur jalan tol dan transportasi darat, memberi modal kuat bagi bandara ini untuk bersaing.
Fajar menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendorong penambahan rute-rute internasional lain, sesuai dengan potensi dan kebutuhan pasar. “Kita berharap dengan bertambahnya penerbangan internasional, manfaatnya bisa langsung dirasakan masyarakat,” ujarnya.
Jajakan rute baru ke Tiongkok dan Arab Saudi menjadi langkah nyata Bandara Ahmad Yani Semarang dalam memperluas sayap internasionalnya. Dengan dukungan maskapai yang semakin beragam serta kebutuhan pasar yang terus berkembang, bandara ini perlahan tapi pasti mulai menegaskan perannya bukan sekadar penghubung domestik, melainkan juga pintu keluar-masuk Jawa Tengah ke kancah global.

Mazroh Atul Jannah
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Michael Olise Masuk Radar Madrid atas Usulan Mbappe
- 08 September 2025
2.
Juventus Bidik Ceballos yang Terpinggirkan di Real Madrid
- 08 September 2025
3.
Barcelona Pertimbangkan Pulangkan Rashford Lebih Cepat
- 08 September 2025
4.
Barcelona Siapkan Striker Baru Setelah Lewandowski
- 08 September 2025
5.
Gagal Dapatkan Guehi, Liverpool Pilih Tunggu Tahun Depan
- 08 September 2025