
JAKARTA - Sepak bola bukan sekadar permainan di atas lapangan hijau. Bagi bangsa Indonesia, olahraga ini sudah lama menjadi sarana pemersatu yang mampu menyatukan berbagai perbedaan. Semangat inilah yang kembali digarisbawahi oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, menjelang penyelenggaraan dua agenda internasional yang bakal digelar di Jawa Timur: Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo serta FIFA Match Day di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya.
Yunus menekankan pentingnya menjadikan momentum ini bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga wadah memperlihatkan wajah sepak bola Indonesia yang aman, tertib, dan membanggakan. Ia percaya, jika masyarakat dan suporter bisa menjaga kondusivitas, maka citra Indonesia di mata dunia akan semakin positif.
"Keamanan besok akan memenuhi walaupun kita tahu besok mungkin pertandingannya belum panas. Dengan Korea tentu mungkin itu akan penuh. Tetapi kita tetap menjalin komunikasi dengan kawan-kawan suporter agar kita perlihatkan internasional match ini akan berjalan dengan baik, sukses, dan insyaallah tim kita bisa memenangkan pertandingan demi pertandingan. Dan tentu kami juga sangat berharap yang sangat penting bagi kami adalah keamanan," ujar Yunus Nusi.
Baca Juga17 Makanan Khas Perancis yang Wajib Kamu Tahu, Ada yang Sudah Kamu Coba?
Menjaga Atmosfer Tetap Kondusif
Menurut Yunus, pengamanan harus dipersiapkan secara maksimal sejak awal, bahkan pada laga-laga pembuka yang biasanya tidak terlalu ramai. PSSI, kata dia, tidak ingin lengah hanya karena lawan yang dihadapi pada awal belum menimbulkan tensi tinggi. Baginya, setiap pertandingan tetap punya risiko, sehingga koordinasi dengan aparat keamanan dan kelompok suporter menjadi kunci utama.
Ia menambahkan, komunikasi yang baik dengan komunitas pendukung tim nasional sangat diperlukan. Dengan begitu, potensi gesekan bisa dihindari, sementara dukungan positif dari tribune stadion bisa mendorong semangat para pemain.
Sepak Bola sebagai Pemersatu
Lebih jauh, Yunus mengingatkan bahwa sepak bola memiliki peran sosial yang besar. Ia berharap masyarakat memilih menyalurkan energi mereka untuk mendukung Timnas Indonesia, alih-alih melakukan aktivitas yang justru memecah belah.
"Kami bersyukur dari pihak kepolisian menganggap bahwa sepak bola itu kan menjadi pemersatu kita semuanya. Sepak bola jangan sampai mencerai-beraikan kita. Bahkan mungkin kita berharap besok semua senang menonton bola yang ada demo. Enggak usah demo lah kita nonton timnas baik itu di TV atau langsung datang ke sini," kata Yunus.
Menurutnya, dengan menyatukan energi positif dalam dukungan terhadap tim nasional, masyarakat bisa sekaligus menunjukkan bahwa Indonesia mampu menjaga suasana damai sekalipun dalam suasana kompetitif.
Dukungan Lintas Daerah
Ajakan untuk menjadikan sepak bola sebagai sarana persatuan juga ditujukan Yunus secara khusus kepada masyarakat Jawa Timur, yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan agenda internasional kali ini. Ia menilai Jawa Timur memiliki tradisi sepak bola yang kuat, dengan basis suporter yang militan dan fanatik. Energi besar itu, bila diarahkan secara positif, akan memperlihatkan kepada dunia betapa luar biasanya kekuatan persatuan masyarakat Indonesia lewat sepak bola.
Kita berharap sepak bola, mereka nonton itulah yang akan memperkuat mempersatukan kita di Indonesia termasuk Jawa Timur," tuturnya.
Menanti Penampilan Timnas
Selain persoalan keamanan, tentu harapan terbesar adalah performa Timnas Indonesia di lapangan. Yunus menyebut bahwa dukungan penuh suporter bisa menjadi tambahan motivasi bagi para pemain untuk meraih kemenangan demi kemenangan. Jika atmosfer stadion tetap positif dan aman, bukan tidak mungkin Timnas bisa tampil lebih percaya diri menghadapi lawan-lawan tangguh.
Kehadiran Korea sebagai salah satu lawan dalam babak kualifikasi memang diperkirakan akan menyedot perhatian besar publik. Pertandingan tersebut bisa menjadi tolok ukur kesiapan Indonesia, baik dalam hal teknis tim maupun dalam hal manajemen pertandingan berskala internasional.
Momentum Menunjukkan Citra Positif Indonesia
Gelaran dua agenda internasional ini menjadi ujian bagi Indonesia, bukan hanya dari sisi teknis pertandingan, tetapi juga dalam memperlihatkan kualitas penyelenggaraan dan keamanan. Keberhasilan menjaga kondisi aman dan tertib akan sekaligus memperkuat reputasi Indonesia di kancah sepak bola internasional.
Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia semakin sering dipercaya menjadi tuan rumah ajang bergengsi, mulai dari Piala Dunia U-17 hingga turnamen FIFA Match Day. PSSI menilai, kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya sebagai ajang promosi sekaligus pembuktian bahwa sepak bola Indonesia telah berkembang lebih profesional.
Ajakan untuk Seluruh Masyarakat
Pada akhirnya, Yunus kembali menggarisbawahi bahwa sepak bola bukan hanya soal menang atau kalah. Lebih dari itu, sepak bola bisa menjadi bahasa universal yang menyatukan orang dari berbagai latar belakang. Ia mengajak masyarakat untuk merayakan pertandingan dengan semangat kebersamaan, bukan justru menjadikannya sumber perpecahan.
Jika seluruh elemen, mulai dari PSSI, aparat keamanan, suporter, hingga masyarakat umum dapat bersinergi, maka penyelenggaraan Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 dan FIFA Match Day di Jawa Timur bisa menjadi contoh bagaimana sepak bola berfungsi sebagai pemersatu bangsa.

Aldi
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
17 Makanan Khas Perancis yang Wajib Kamu Tahu, Ada yang Sudah Kamu Coba?
- Sabtu, 06 September 2025
Apa Itu Impulsive Buying? Faktor, Indikator, Contoh & Hubungan dengan FOMO Marketing
- Sabtu, 06 September 2025
Apa Itu Impulsive Buying? Faktor, Indikator, Contoh & Hubungan dengan FOMO Marketing
- Sabtu, 06 September 2025
Apa Itu Impulsive Buying? Faktor, Indikator, Contoh & Hubungan dengan FOMO Marketing
- Sabtu, 06 September 2025
Terpopuler
1.
Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung
- 06 September 2025
2.
Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat
- 06 September 2025
3.
Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya
- 06 September 2025
4.
5.
Mengenal 11 Makanan Khas Bekasi yang Kaya Rasa dan Cerita
- 06 September 2025