
JAKARTA - Dalam kondisi ekonomi yang tidak selalu pasti, memiliki tabungan bukan hanya sekadar anjuran, melainkan kebutuhan utama. Tabungan berperan sebagai benteng perlindungan finansial ketika terjadi hal di luar rencana, sekaligus menjadi pijakan untuk mewujudkan impian jangka pendek maupun jangka panjang. Meski terlihat sederhana, aktivitas menabung memerlukan strategi, disiplin, serta komitmen yang konsisten.
Banyak orang merasa menabung itu mudah: sisihkan uang, lalu simpan di rekening. Namun, tanpa perencanaan, kebiasaan ini sering kali gagal bertahan lama. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara menabung yang benar agar hasilnya nyata dan berkesinambungan. Berikut langkah-langkah yang dapat diterapkan untuk membangun kebiasaan menabung yang sehat.
1. Tetapkan Tujuan Menabung dengan Jelas
Baca Juga
Menabung tanpa arah ibarat berjalan tanpa tujuan. Sangat penting untuk menetapkan sasaran spesifik, misalnya dana darurat, biaya pendidikan anak, liburan keluarga, atau persiapan membeli rumah.
Menurut perencana keuangan Prita Ghozie, tujuan menabung sebaiknya dibagi menjadi dua kategori. Pertama, jangka pendek (1–3 tahun), misalnya untuk liburan atau membeli barang kebutuhan tertentu. Kedua, jangka panjang (lebih dari 3 tahun), seperti dana pendidikan atau uang muka rumah.
“Menentukan tujuan akan mempermudah kita untuk menghitung target dan durasi menabung,” ujarnya. Dengan tujuan yang terukur, menabung menjadi lebih terarah dan motivasi pun terjaga.
2. Terapkan Prinsip 50/30/20
Agar menabung tidak membebani keuangan, prinsip 50/30/20 dapat dijadikan pedoman. Metode ini membagi pendapatan bersih setelah pajak menjadi tiga bagian:
50 persen untuk kebutuhan pokok,
30 persen untuk keinginan,
20 persen untuk tabungan serta pembayaran utang.
Bagi yang merasa belum mampu menyisihkan 20 persen, mulailah dengan nominal lebih kecil, misalnya 10 persen, lalu tingkatkan secara bertahap. Prinsip ini fleksibel, tetapi membantu memastikan tabungan tidak diabaikan.
3. Pisahkan Rekening Tabungan
Kesalahan umum banyak orang adalah mencampur tabungan dengan rekening gaji. Hal ini membuat dana tabungan rawan terpakai untuk kebutuhan harian.
Solusinya, buat rekening khusus yang hanya difungsikan untuk menabung. Saat ini, sejumlah bank digital menawarkan rekening tabungan tanpa biaya administrasi dengan fitur penyimpanan otomatis. Dengan cara ini, dana tabungan lebih terlindungi dan terhindar dari godaan penggunaan impulsif.
4. Manfaatkan Fitur Autodebet
Salah satu strategi agar konsisten menabung adalah memanfaatkan fitur autodebet. Setiap kali gaji masuk, sejumlah dana otomatis dipindahkan ke rekening tabungan.
Berdasarkan data Katadata Insight Center (KIC), generasi muda yang menggunakan fitur otomatisasi cenderung memiliki tabungan lebih konsisten dibandingkan yang tidak. Dengan autodebet, menabung bukan lagi pilihan, melainkan kebiasaan yang berjalan secara rutin tanpa perlu dipikirkan ulang.
5. Prioritaskan Dana Darurat
Sebelum merencanakan investasi atau target besar lain, dana darurat harus menjadi prioritas utama. Besarannya bervariasi tergantung kondisi hidup:
Lajang: 3–6 bulan pengeluaran bulanan.
Berkeluarga: 6–12 bulan pengeluaran bulanan.
Dana darurat sebaiknya disimpan dalam instrumen likuid seperti tabungan atau deposito, agar mudah diakses saat dibutuhkan. Dengan adanya dana darurat, kondisi keuangan lebih siap menghadapi risiko tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau kebutuhan medis mendadak.
6. Gunakan Aplikasi Pengelola Keuangan
Perkembangan teknologi kini memberikan kemudahan dalam mengelola keuangan. Aplikasi dompet digital maupun aplikasi keuangan dapat membantu memantau alur uang masuk dan keluar.
Laporan dari Kontan.co.id menunjukkan bahwa pengguna aplikasi keuangan memiliki kemampuan menabung hingga 30 persen lebih baik dibanding mereka yang tidak mengandalkan teknologi. Dengan laporan yang rapi, Anda bisa mengetahui pola pengeluaran dan menemukan ruang untuk menambah tabungan.
7. Evaluasi dan Tingkatkan Tabungan
Menabung bukanlah aktivitas sekali jalan. Lakukan evaluasi secara berkala, misalnya setiap tiga hingga enam bulan. Evaluasi ini mencakup pencapaian target, kesesuaian strategi, serta kebutuhan penyesuaian nominal tabungan.
Saat penghasilan meningkat, alokasikan tambahan dana ke tabungan agar proporsi tetap seimbang. Dengan begitu, pertumbuhan tabungan sejalan dengan peningkatan kemampuan finansial.
Tabungan sebagai Payung Kehidupan
Menabung yang benar bukan sekadar menyisihkan uang, tetapi juga menyusun strategi, menetapkan tujuan, dan menjaga komitmen. Tabungan menjadi fondasi utama yang melindungi dari guncangan hidup sekaligus membuka peluang untuk meraih impian.
Dalam dunia penuh ketidakpastian, tabungan ibarat payung yang selalu siap digunakan saat hujan turun. Pepatah lama mengatakan, “Sedia payung sebelum hujan.” Dalam konteks finansial, tabungan adalah payung terbaik yang dapat Anda persiapkan untuk masa depan yang lebih aman dan terjamin.

Sindi
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!
- 06 September 2025
2.
Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung
- 06 September 2025
3.
Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat
- 06 September 2025
4.
Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya
- 06 September 2025