JAKARTA - Setiap awal musim, penyusunan daftar skuat menjadi momen penting bagi klub Serie A. Tidak hanya soal siapa yang masuk, tetapi juga siapa yang terpaksa dicoret. Lazio menjadi salah satu tim yang cukup menarik perhatian karena hanya mendaftarkan 23 pemain untuk kompetisi domestik musim 2025/26. Keputusan ini tak lepas dari strategi pelatih Maurizio Sarri dan regulasi liga yang mengatur jumlah pemain.
Seperti diumumkan pada Senin, 1 September 2025, klub ibukota Italia itu resmi merilis daftar skuat terbaru mereka di laman resmi. Dari daftar tersebut, dua nama senior harus rela tersisih: Samuel Gigot dan Toma Basic. Keduanya tidak disertakan dalam rencana besar Sarri menghadapi musim baru Serie A.
Keterbatasan Regulasi Pemain
Menurut aturan Serie A, setiap klub hanya diperbolehkan mendaftarkan maksimal 25 pemain di atas usia 22 tahun. Dari jumlah itu, setidaknya empat pemain harus berasal dari akademi klub, sementara empat lainnya minimal pernah menimba ilmu sepak bola di Italia. Situasi ini cukup menekan Lazio karena minimnya produk akademi Biancocelesti yang bisa masuk daftar.
Akibatnya, Sarri hanya dapat mendaftarkan 23 pemain. Dengan kondisi tersebut, pelatih berpengalaman ini dipaksa melakukan seleksi ketat. Salah satu pertimbangannya adalah kondisi kesehatan dan kesiapan pemain. Samuel Gigot, yang tengah menghadapi potensi cedera jangka panjang, menjadi korban pertama rotasi.
Toma Basic Resmi Dicoret
Selain Gigot, nama lain yang harus tersingkir adalah Toma Basic. Gelandang asal Kroasia ini memang sudah diprediksi akan terlempar dari daftar utama. Performanya yang tidak konsisten membuat Sarri memilih mengandalkan opsi lain di lini tengah seperti Nicolo Rovella, Danilo Cataldi, hingga Matteo Guendouzi.
Dengan demikian, berikut adalah daftar resmi 23 pemain Lazio untuk musim 2025/26 (tidak termasuk pemain U-22 seperti Reda Belahyane dan Oliver Provstgaard):
Luca Pellegrini
Patric
Matias Vecino
Nicolo Rovella
Fisayo Dele-Bashiru
Matteo Guendouzi
Pedro Rodriguez
Mattia Zaccagni
Valentin Castellanos
Alessio Romagnoli
Tijjani Noslin
Nuno Tavares
Gustav Isaksen
Boulaye Dia
Matteo Cancellieri
Elseid Hysaj
Manuel Lazzari
Danilo Cataldi
Mario Gila
Christos Mandas
Marco Furlanetto
Adam Marusic
Ivan Provedel
Fleksibilitas Pergantian
Meski sudah diumumkan secara resmi, daftar skuat ini masih bisa berubah. Pihak klub memiliki kesempatan untuk melakukan dua kali pergantian antara September hingga Desember. Kemudian, di bursa transfer Januari 2026, perubahan dapat dilakukan tanpa batas hingga skuat kembali didaftarkan ulang di awal Februari.
Kebijakan fleksibilitas ini memberi ruang bagi Sarri untuk melakukan penyesuaian jika dibutuhkan. Misalnya, jika ada pemain yang mengalami cedera panjang atau jika klub mendatangkan wajah baru di bursa musim dingin.
Dampak Strategis Bagi Lazio
Keputusan mendaftarkan hanya 23 pemain tentu memiliki konsekuensi. Di satu sisi, skuat yang lebih ramping bisa memudahkan Sarri menjaga keharmonisan tim dan memastikan semua pemain mendapat menit bermain. Namun, di sisi lain, risiko kelelahan dan cedera juga meningkat karena opsi rotasi terbatas.
Pemain senior seperti Pedro Rodriguez dan Alessio Romagnoli dipastikan akan tetap memegang peran penting, sementara amunisi baru seperti Fisayo Dele-Bashiru dan Boulaye Dia diharapkan bisa memberi warna berbeda.
Konteks Bursa Transfer
Lazio sendiri tidak terlalu aktif dalam bursa transfer musim panas 2025. Klub lebih banyak mengandalkan pemain yang sudah ada, meski beberapa wajah baru ikut memperkuat lini serang dan pertahanan. Dibandingkan rival mereka seperti Juventus, AC Milan, dan Napoli, pergerakan Lazio terbilang hemat.
Hal ini memaksa Sarri untuk lebih kreatif dalam meracik strategi. Dengan skuad terbatas, keseimbangan antara lini tengah dan pertahanan menjadi fokus utama. Apalagi, Serie A musim ini diprediksi berjalan sangat kompetitif dengan banyak klub yang memperkuat tim besar-besaran.
Masa Depan Pemain yang Dicoret
Nasib Toma Basic dan Samuel Gigot kini menjadi sorotan. Basic kemungkinan besar akan mencari klub baru pada jendela transfer berikutnya jika terus tersisih dari skuat utama. Sementara Gigot, jika pulih dari cedera, masih punya peluang untuk masuk daftar pada periode pergantian berikutnya.
Situasi ini menunjukkan kerasnya persaingan di level tertinggi sepak bola Italia. Bagi pemain, tidak hanya performa di lapangan yang menentukan, melainkan juga regulasi dan strategi tim.