Dividen Jumbo dan Pergantian Manajemen, Saham Tambang MIND ID Bergerak Variatif
- Jumat, 13 Juni 2025

JAKARTA — Saham emiten tambang yang tergabung dalam holding BUMN pertambangan MIND ID menunjukkan pergerakan yang bervariasi pada perdagangan Jumat, 13 Juni 2025, menyusul pengumuman pembagian dividen jumbo serta pergantian jajaran manajemen melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Tiga emiten utama PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Timah Tbk (TINS) mencatatkan pergerakan yang menarik perhatian pelaku pasar dan investor.
ANTM Naik Tajam, Kinerja YTD Melesat
Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terpantau menguat signifikan sebesar 3,47% ke level Rp 3.280 per saham pada pukul 10.37 WIB. Meski dalam sepekan terakhir saham ini mencatatkan penurunan sebesar 7,61%, secara bulanan ANTM justru melonjak 25,67%. Sepanjang tahun berjalan (YTD), harga saham ANTM bahkan telah meroket sebesar 115,08%.
Baca Juga
Kenaikan ini tak lepas dari keputusan RUPS yang menyetujui pembagian dividen jumbo senilai Rp 3,6 triliun atau setara dengan 100% dari laba bersih tahun buku 2024. Pembagian penuh laba ini dinilai sebagai sinyal kepercayaan diri manajemen terhadap posisi keuangan perusahaan dan prospek jangka panjangnya.
“Ini adalah bentuk apresiasi kepada pemegang saham atas dukungan mereka. Kami juga ingin menunjukkan bahwa perusahaan berada dalam posisi keuangan yang solid,” ujar salah satu perwakilan manajemen dalam agenda RUPS.
PTBA Bertahan Kuat di Tengah Tekanan
Berbeda dengan ANTM, saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengalami penurunan tipis sebesar 0,34% ke level Rp 2.970. Namun demikian, secara mingguan PTBA mencatatkan kenaikan 4,21%, dan dalam sebulan terakhir saham ini telah menguat 9,56%. Sejak awal tahun, pergerakan saham PTBA tetap positif dengan kenaikan 8,36%.
PTBA diketahui menyetujui alokasi dividen sebesar 75% dari laba bersih tahun buku 2024, yaitu sekitar Rp 3,8 triliun dari total laba sebesar Rp 5,1 triliun. Kebijakan ini mencerminkan keseimbangan antara komitmen perusahaan terhadap pemegang saham dan kebutuhan belanja modal (capex) untuk ekspansi jangka panjang.
Dalam laporan keuangan terbaru, PTBA mengungkapkan bahwa meski laba bersih mengalami penurunan lebih dari 50% dibandingkan tahun sebelumnya akibat penurunan harga batu bara global, perusahaan tetap mencatatkan kinerja yang kuat dengan efisiensi biaya dan penguatan strategi bisnis hilirisasi.
“Kami akan terus menjaga kinerja positif dan memperluas potensi bisnis batu bara ke sektor hilir untuk meningkatkan nilai tambah,” ungkap salah satu pejabat manajemen dalam presentasi laporan tahunan.
TINS Bergerak Naik, Optimisme di Tengah Tantangan
Saham PT Timah Tbk (TINS) tercatat naik 0,86% ke level Rp 1.170. Namun secara mingguan, saham ini masih turun 3,32%. Dalam satu bulan terakhir, TINS mencatat kenaikan tipis 2,19% dan secara YTD menguat sebesar 8,88%.
TINS juga mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp 474,65 miliar atau setara 40% dari laba bersih tahun buku 2024. Angka ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk tetap memberikan imbal hasil kepada pemegang saham, meski menghadapi tantangan dari fluktuasi harga komoditas dan regulasi ekspor timah.
Manajemen perusahaan menyampaikan optimisme terhadap peningkatan permintaan global, khususnya dari Jepang dan China. Permintaan dari dua negara besar tersebut diyakini akan mendorong perbaikan harga timah di pasar internasional.
“Sentimen permintaan dari pasar ekspor menunjukkan arah yang positif, dan kami siap memaksimalkan produksi dan ekspor dalam beberapa bulan mendatang,” kata salah satu direktur perusahaan dalam sesi tanya jawab RUPS.
Proyeksi Positif dari Investor dan Pelaku Pasar
Ketiga saham tambang anggota MIND ID tersebut dinilai memiliki prospek cerah dalam jangka menengah hingga panjang. Kenaikan harga saham yang konsisten dan dividen tinggi menjadi daya tarik tersendiri di tengah situasi ekonomi global yang masih penuh ketidakpastian.
Investor juga merespons positif kebijakan perusahaan untuk menjaga rasio pembagian dividen yang sehat, serta rencana ekspansi dan penguatan tata kelola. Saham-saham ini juga dinilai undervalued oleh beberapa analis pasar modal, yang menyarankan akumulasi untuk investor dengan profil risiko moderat.
Selain pembagian dividen, perubahan jajaran manajemen yang terjadi dalam RUPS turut memberikan sinyal penyegaran strategi bisnis, yang bisa memperkuat daya saing perusahaan di tengah dinamika pasar komoditas global.
Pergerakan saham ANTM, PTBA, dan TINS pasca pengumuman pembagian dividen dan pergantian manajemen menandai antusiasme investor terhadap sektor pertambangan nasional. Di tengah tekanan global, ketiga emiten ini tetap menunjukkan kinerja yang tangguh, didukung oleh strategi efisiensi, fokus hilirisasi, dan komitmen terhadap pemegang saham.
Dengan sentimen positif dari dividen besar dan proyeksi peningkatan permintaan global, saham-saham tambang anggota MIND ID berpotensi menjadi pilihan strategis bagi investor yang mencari imbal hasil menarik dari sektor komoditas di tengah fluktuasi pasar.

Sindi
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Fokus Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan, Nasabah UMKM Binaan BSI Naik 9%
- Selasa, 09 September 2025
Terpopuler
1.
8 Manfaat Parkour Bagi Kesehatan Fisik dan Mental
- 09 September 2025
2.
Coba Bungee Jumping Lambat, Adrenalin Tetap Terasa
- 09 September 2025
3.
Bersepeda Menjadi Solusi Tubuh Sehat dan Bugar
- 09 September 2025
4.
Nikmati Laut, Rasakan Manfaat Diving Untuk Tubuh
- 09 September 2025
5.
Mengenal Taekwondo, Latihan Fisik dan Mental Optimal
- 09 September 2025