Selasa, 09 September 2025

Mengawasi Penggunaan Gadget dan Melarang Media Sosial untuk Anak, Ini Alasannya

Mengawasi Penggunaan Gadget dan Melarang Media Sosial untuk Anak, Ini Alasannya
Mengawasi Penggunaan Gadget dan Melarang Media Sosial untuk Anak, Ini Alasannya

JAKARTA - Andy Lau, aktor legendaris asal Hong Kong yang dikenal luas di Asia, tidak hanya piawai dalam dunia hiburan, tapi juga sangat protektif dalam mendidik putrinya di tengah perkembangan teknologi dan media sosial yang pesat. Di usianya yang menginjak 63 tahun, Andy Lau memilih cara mendidik anak yang cukup ketat, terutama dalam membatasi penggunaan gadget dan larangan memiliki akun media sosial bagi sang putri, Hanna yang kini berusia 13 tahun.

Melansir dari laman The Star, Andy Lau yang menikah dengan Carol Chu asal Malaysia ini berbagi cerita mengenai bagaimana ia mengatur kehidupan digital putrinya agar tetap aman dan terjaga dari dampak negatif internet. Meski Hanna merupakan anak seorang superstar, Andy Lau sangat menjaga privasi keluarganya agar tetap hidup normal tanpa sorotan berlebihan dari media.

Dalam wawancara saat promosi film terbarunya tahun ini, Andy Lau mengungkapkan cerita menarik soal Hanna yang sempat mengaku kepada teman-temannya di sekolah bahwa ayahnya adalah dirinya. “Hanna melakukannya cuma untuk bersenang-senang. Kalau aku datang ke sekolahnya, pasti akan terjadi keributan,” ujarnya santai.

Baca Juga

iPhone 17 Tetap Diburu Meski Daya Beli Turun

Walaupun demikian, Andy tidak pernah membuktikan secara langsung kepada teman-teman sekolah Hanna bahwa ia benar-benar ayah sang putri. Namun seiring waktu, teman-teman Hanna mulai percaya setelah melihatnya hadir di depan publik, seperti saat duduk di barisan depan konser Andy Lau pada Desember 2024 lalu. “Saat itu, Hanna mendapat pujian karena visualnya yang cantik dan matanya yang mirip dengan sang ayah,” kata Andy.

Proteksi Keluarga Jadi Prioritas

Andy Lau dikenal sebagai sosok yang sangat protektif terhadap keluarganya. Ia memilih untuk merahasiakan kehidupan pribadi agar sang istri dan putri bisa menjalani kehidupan yang lebih tenang jauh dari tekanan dan sorotan media. Kebijakan ini juga tercermin dalam cara dia mengatur penggunaan gadget dan akses internet untuk Hanna.

“Saya tidak mengizinkan Hanna punya ponsel sendiri. Dia hanya boleh menggunakan tablet yang dipakai untuk keperluan sekolah dan belajar,” terang Andy. Lebih lanjut ia menegaskan bahwa hanya aplikasi dan website yang berkaitan dengan urusan sekolah yang diizinkan digunakan oleh Hanna.

“Kecuali aplikasi dan situs web yang diwajibkan oleh sekolah, saya tidak mengizinkan hal lain,” tambahnya, “Saya selalu memantau Hanna secara ketat setiap kali dia menggunakan internet.” Hal ini dilakukan untuk menjaga Hanna dari pengaruh buruk media sosial dan konten negatif yang beredar di dunia maya.

Larangan Media Sosial untuk Anak Remaja

Andy Lau secara tegas melarang putrinya memiliki akun media sosial. Ia sangat memahami risiko dan dampak buruk yang mungkin timbul dari eksposur anak-anak terhadap dunia maya, terutama bagi remaja yang sedang dalam masa tumbuh kembang.

“Hanna tidak punya akun media sosial. Aku cukup ketat soal urusan ini. Dunia maya berada di luar kendaliku, karenanya aku berusaha menjauhkan Hanna dari itu,” ujar Andy dengan tegas.

Larangan ini menjadi salah satu bentuk perlindungan bagi putrinya agar terhindar dari tekanan sosial, bullying, dan berbagai konten negatif yang kerap ditemukan di platform media sosial saat ini. Selain itu, Andy juga ingin mengajarkan Hanna untuk lebih fokus pada pendidikan dan perkembangan pribadi tanpa distraksi dari dunia digital yang belum tentu aman untuk anak seusianya.

Pendidikan Anak di Era Digital: Tantangan dan Solusi

Kisah Andy Lau mencerminkan tantangan yang dihadapi banyak orang tua masa kini dalam mendidik anak di era digital. Dengan maraknya penggunaan gadget dan media sosial, menjaga anak agar tetap sehat secara fisik dan mental membutuhkan aturan yang ketat dan pengawasan intensif.

Menurut psikolog anak, pembatasan penggunaan gadget dan media sosial pada anak usia dini sangat penting untuk mencegah gangguan kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, hingga gangguan tidur. Selain itu, pembatasan juga membantu anak-anak mengembangkan keterampilan sosial dan emosional secara optimal tanpa terlalu bergantung pada dunia digital.

Seperti yang dilakukan Andy Lau, kontrol ketat terhadap akses internet dan teknologi bukan hanya soal melarang, tetapi juga mengarahkan anak agar dapat menggunakan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab ketika sudah saatnya.

Mendidik anak di tengah perkembangan teknologi yang cepat memang bukan hal mudah. Namun, kisah Andy Lau memberikan inspirasi bagi para orang tua untuk menerapkan batasan yang jelas demi kebaikan dan perlindungan anak, khususnya di ranah digital yang penuh tantangan.

Dengan kebijakan tegas seperti melarang anak memiliki media sosial dan membatasi penggunaan gadget hanya untuk keperluan belajar, Andy Lau berusaha memberikan ruang bagi putrinya untuk tumbuh dengan aman dan fokus pada masa depan yang cerah.

Sebagaimana diungkapkan Andy, “Saya ingin Hanna menjalani masa kecil dan remajanya dengan tenang, jauh dari sorotan dan tekanan yang bisa mengganggu perkembangan dirinya.”

Sindi

Sindi

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Samsung Galaxy S25 FE: AI, Kamera, dan Desain Premium

Samsung Galaxy S25 FE: AI, Kamera, dan Desain Premium

Samsung Galaxy S25 FE, Alternatif Flagship untuk Content Creator

Samsung Galaxy S25 FE, Alternatif Flagship untuk Content Creator

Oppo F31 Series 5G Resmi Rilis dengan Baterai 7.000mAh

Oppo F31 Series 5G Resmi Rilis dengan Baterai 7.000mAh

Oppo A6 GT 5G Hadir, Usung Snapdragon 7 Gen 3

Oppo A6 GT 5G Hadir, Usung Snapdragon 7 Gen 3

Xiaomi 13T Resmi Hadir dengan 5G Super Cepat

Xiaomi 13T Resmi Hadir dengan 5G Super Cepat