Selasa, 09 September 2025

Korsel dan China Sepakati Penguatan Kerja Sama Ekonomi dan Perdamaian di Semenanjung Korea

Korsel dan China Sepakati Penguatan Kerja Sama Ekonomi dan Perdamaian di Semenanjung Korea
Korsel dan China Sepakati Penguatan Kerja Sama Ekonomi dan Perdamaian di Semenanjung Korea

JAKARTA - Presiden Korea Selatan, Lee Jae-myung, dan Presiden China, Xi Jinping, baru-baru ini sepakat untuk memperkuat hubungan ekonomi dan menjaga perdamaian serta keamanan di Semenanjung Korea. Kesepakatan ini diharapkan dapat membawa dampak positif tidak hanya bagi kedua negara, tetapi juga bagi stabilitas kawasan Asia Timur dan dunia internasional.

Pertemuan kedua pemimpin negara tersebut menjadi sorotan utama karena di tengah ketegangan geopolitik yang terus berlangsung di kawasan, kedua negara mengambil langkah konkret untuk mempererat hubungan bilateral. Presiden Lee menegaskan pentingnya peningkatan pertukaran dan kerja sama yang lebih intensif di bidang ekonomi, keamanan, dan budaya.

“Presiden Lee meminta China memainkan peran konstruktif dalam proses denuklirisasi Semenanjung Korea serta menjaga perdamaian dan keamanan di kawasan,” ujar Juru Bicara Kepresidenan Korea Selatan, Kang Yu-jung.

Baca Juga

iPhone 17 Tetap Diburu Meski Daya Beli Turun

Presiden Xi Jinping merespons permintaan tersebut dengan menyatakan komitmen China untuk berperan aktif dalam menyelesaikan isu-isu keamanan dan denuklirisasi yang selama ini menjadi perhatian utama. Xi menekankan pentingnya saling menghormati kepentingan inti dan keprihatinan utama masing-masing negara agar hubungan bilateral dapat berjalan di jalur yang tepat.

“Kemitraan strategis dan kooperatif antara kedua negara tidak hanya akan membawa manfaat bagi masing-masing pihak, tetapi juga menambah kepastian dalam situasi regional dan internasional yang penuh gejolak,” ujar Presiden Xi.

Pendekatan Diplomasi dan Ekonomi Korea Selatan Terhadap China

Presiden Lee Jae-myung dikenal dengan pendekatan yang lebih konsiliatif dalam menyikapi hubungan dengan China. Sebagai mitra dagang utama Korea Selatan, China memiliki peran penting dalam perekonomian Korea Selatan. Lee menekankan bahwa menjaga hubungan baik dengan Beijing adalah hal yang strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi negaranya.

Selain itu, Lee juga menampilkan sikap hati-hati dalam menanggapi ketegangan di Selat Taiwan. Ia memilih untuk tidak mengambil sikap keras terhadap China, demi menjaga hubungan bilateral tetap harmonis dan menghindari potensi konflik yang bisa berdampak luas.

Langkah ini menunjukkan kesadaran Korea Selatan akan pentingnya keseimbangan antara hubungan ekonomi dan keamanan di kawasan. Dengan posisi geografisnya yang berdekatan dengan Korea Utara dan China, serta aliansi yang kuat dengan Amerika Serikat, Korea Selatan berupaya menjadi jembatan dialog yang dapat meredam ketegangan dan meningkatkan kerja sama multilateral.

Potensi Kerja Sama Ekonomi yang Ditingkatkan

Kesepakatan antara Korea Selatan dan China ini juga membuka peluang besar bagi kedua negara untuk memperluas investasi dan perdagangan bilateral. Dengan pertumbuhan ekonomi China yang masih stabil dan Korea Selatan sebagai negara dengan inovasi teknologi yang maju, kerja sama di sektor industri, teknologi, dan budaya dapat semakin diperkuat.

Misalnya, sektor manufaktur, elektronik, dan energi terbarukan menjadi area strategis yang dapat didorong melalui kolaborasi bersama. Perdagangan barang dan jasa antar kedua negara diprediksi akan meningkat signifikan dengan adanya dorongan dari kedua kepala negara untuk mempercepat kerja sama ekonomi.

Tak hanya itu, ekspansi hubungan budaya juga diharapkan dapat mempererat hubungan antar masyarakat kedua negara. Pertukaran pelajar, turisme, dan kerjasama seni budaya menjadi instrumen penting untuk memperkuat rasa saling pengertian dan persahabatan.

Stabilitas Regional dan Tantangan Global

Dalam konteks yang lebih luas, penguatan hubungan ekonomi dan diplomasi antara Korea Selatan dan China menjadi sinyal positif bagi stabilitas regional di tengah ketegangan geopolitik yang melibatkan berbagai negara besar, termasuk Amerika Serikat dan Jepang.

Kawasan Asia Timur selama ini menjadi pusat perhatian dunia karena dinamika politik yang kompleks, mulai dari isu nuklir Korea Utara hingga sengketa wilayah di Laut China Selatan. Dengan adanya komitmen kedua negara ini untuk menjaga perdamaian, potensi konflik dapat diminimalisir.

“Kemitraan strategis ini sangat penting untuk memberikan kepastian dan stabilitas di tengah gejolak yang terjadi di tingkat regional maupun internasional,” tegas Presiden Xi.

Harapan Kedepan dan Implementasi Kesepakatan

Meski kesepakatan ini menjadi kabar baik, tantangan dalam implementasinya tetap ada. Keduanya perlu menjaga komunikasi terbuka dan menghindari tindakan yang bisa memicu ketegangan baru. Selain itu, kerja sama bilateral harus disertai dengan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan dari sektor pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil.

Presiden Lee berharap langkah ini menjadi fondasi untuk hubungan yang lebih kokoh dan saling menguntungkan antara Korea Selatan dan China. “Kami percaya bahwa melalui dialog dan kerja sama, kita dapat mencapai kemajuan substansial dalam hubungan ekonomi dan keamanan yang akan membawa manfaat bagi rakyat kedua negara dan kawasan,” tuturnya.

Kesepakatan yang dihasilkan dalam pertemuan Presiden Korea Selatan Lee Jae-myung dan Presiden China Xi Jinping menandai babak baru dalam hubungan bilateral kedua negara. Fokus pada peningkatan kerja sama ekonomi, menjaga perdamaian, serta mendukung proses denuklirisasi Semenanjung Korea menjadi titik kunci yang disepakati bersama.

Dengan upaya yang konsisten dan saling menghormati, hubungan Korea Selatan dan China diharapkan semakin kokoh dan dapat menjadi pilar penting bagi stabilitas kawasan Asia Timur dan dunia internasional secara keseluruhan.

Sindi

Sindi

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Samsung Galaxy S25 FE: AI, Kamera, dan Desain Premium

Samsung Galaxy S25 FE: AI, Kamera, dan Desain Premium

Samsung Galaxy S25 FE, Alternatif Flagship untuk Content Creator

Samsung Galaxy S25 FE, Alternatif Flagship untuk Content Creator

Oppo F31 Series 5G Resmi Rilis dengan Baterai 7.000mAh

Oppo F31 Series 5G Resmi Rilis dengan Baterai 7.000mAh

Oppo A6 GT 5G Hadir, Usung Snapdragon 7 Gen 3

Oppo A6 GT 5G Hadir, Usung Snapdragon 7 Gen 3

Xiaomi 13T Resmi Hadir dengan 5G Super Cepat

Xiaomi 13T Resmi Hadir dengan 5G Super Cepat