Strategi Baru Adhi Karya: Perkuat Pasar BUMN dan Swasta untuk Tumbuh Lebih Kuat
- Selasa, 10 Juni 2025

JAKARTA – PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) menghadapi tantangan di awal tahun 2025 akibat penurunan perolehan kontrak baru. Meski begitu, perusahaan konstruksi pelat merah ini tetap optimistis dapat bangkit dengan mengedepankan proyek-proyek dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), serta sektor swasta sebagai pilar utama pertumbuhan bisnisnya.
Penurunan Kontrak Baru Hingga Mei 2025
ADHI mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp 2,6 triliun. Dari jumlah tersebut, pendanaan berasal dari berbagai sumber dengan porsi 23% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), 56% dari BUMN dan BUMD, 20% dari sektor swasta, dan sisanya 1% berasal dari pinjaman.
Baca JugaJadwal Kapal PELNI KM Bukit Siguntang September hingga Oktober 2025
Direktur Utama ADHI, Iwan Agung Saputra, mengungkapkan, “Kinerja perolehan kontrak baru di kuartal pertama memang mengalami perlambatan. Namun, kami optimistis bahwa fokus kami pada proyek BUMN dan swasta akan membantu stabilisasi dan peningkatan kinerja di kuartal-kuartal berikutnya.”
Tantangan Ekonomi dan Regulasi
Penurunan kinerja ini dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal, termasuk kondisi ekonomi global yang melambat serta kebijakan investasi yang semakin ketat. Selain itu, dinamika pasar konstruksi Indonesia yang sangat kompetitif menuntut ADHI untuk terus melakukan penyesuaian strategi bisnis.
“Perlambatan ini menjadi momentum bagi kami untuk melakukan evaluasi menyeluruh terkait portofolio proyek dan efisiensi operasional. Kami juga memperkuat sinergi dengan mitra BUMN agar dapat bersaing lebih efektif,” tambah Iwan.
Strategi Penguatan Pasar BUMN dan Swasta
ADHI menempatkan pasar BUMN dan BUMD sebagai fokus utama karena sektor ini masih menjadi motor utama pembangunan infrastruktur nasional. Sebanyak 56% dari kontrak baru hingga Mei 2025 berasal dari segmen ini, menegaskan dominasi proyek pemerintah dan lembaga negara dalam portofolio perusahaan.
Selain itu, kontribusi sektor swasta sebesar 20% juga menjadi peluang penting untuk diversifikasi pendapatan dan memperluas basis bisnis ADHI. Dengan fokus pada proyek infrastruktur transportasi, fasilitas publik, dan pengembangan properti, ADHI terus memperkuat kapabilitas teknis dan manajerialnya.
Pengembangan Teknologi dan SDM
Untuk menghadapi tantangan industri yang semakin kompleks, ADHI juga menekankan pengembangan sumber daya manusia dan adopsi teknologi konstruksi modern. Implementasi teknologi digital dan metode konstruksi efisien menjadi strategi perusahaan dalam meningkatkan produktivitas dan menekan biaya.
“Kami percaya inovasi teknologi adalah kunci agar ADHI dapat mempertahankan kualitas sekaligus memenuhi target waktu proyek. Pengembangan SDM juga menjadi perhatian kami agar tenaga kerja lebih siap menghadapi dinamika industri,” ujar Iwan.
Dukungan Pemerintah dan APBN
Pendanaan dari APBN yang mencapai 23% menjadi faktor penting untuk menopang proyek-proyek strategis nasional yang dikerjakan ADHI. Namun, perusahaan harus mampu menyesuaikan diri dengan regulasi pemerintah serta perubahan kondisi pasar agar dapat mempertahankan daya saing.
“Kami sangat menghargai dukungan pemerintah dalam bentuk APBN dan kebijakan pembangunan infrastruktur. Kerja sama yang erat dengan instansi terkait menjadi modal utama untuk melaksanakan proyek secara optimal,” jelas Iwan.
Proyeksi dan Optimisme ADHI di 2025
Meski menghadapi tekanan di awal tahun, ADHI memproyeksikan perolehan kontrak baru akan meningkat pada semester kedua 2025 seiring dengan mulai digelarnya sejumlah proyek infrastruktur baru. Perusahaan juga berencana memperluas kemitraan strategis baik di dalam maupun luar negeri untuk memperkuat jaringan bisnis.
Analis industri konstruksi, Rina Putri, menilai bahwa fokus ADHI pada pasar BUMN dan swasta adalah langkah tepat untuk menjaga stabilitas pendapatan di tengah ketidakpastian ekonomi global. “BUMN dan swasta masih menjadi pilar utama pembangunan nasional. ADHI harus terus mengoptimalkan strategi untuk memenangkan proyek besar dan membangun reputasi yang solid,” katanya.
Peran Penting ADHI dalam Pembangunan Nasional
Sebagai salah satu perusahaan konstruksi BUMN terbesar, ADHI memiliki peran strategis dalam mendukung pembangunan infrastruktur Indonesia, seperti proyek jalan tol, kereta api, gedung pemerintahan, dan fasilitas publik lainnya.
Iwan menegaskan, “Kami berkomitmen memberikan kontribusi maksimal dalam proyek nasional yang berdampak positif bagi masyarakat luas. Dengan semangat inovasi dan profesionalisme, kami yakin ADHI bisa bangkit dan memberikan hasil terbaik.”
Meskipun mengalami perlambatan kontrak baru di awal tahun 2025, PT Adhi Karya tetap fokus pada pasar BUMN dan swasta yang menjadi sumber utama pendapatan. Melalui strategi adaptasi, pengembangan teknologi, serta dukungan pemerintah, ADHI optimistis dapat membalikkan tren negatif dan kembali menunjukkan kinerja positif yang kuat.
Dengan posisi strategis sebagai perusahaan BUMN, ADHI diharapkan mampu menjadi motor penggerak pembangunan infrastruktur berkelanjutan yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional di masa depan.

Sindi
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
PLTS Dorong Pemanfaatan Energi Bersih di Indonesia
- 08 September 2025
2.
Terumbu Karang PLTU Batang Dukung Ekowisata
- 08 September 2025
3.
ULTIMA PLN Icon Plus Permudah Home Charging EV
- 08 September 2025
4.
Kilang Cilacap Tingkatkan Budaya Keselamatan Kerja
- 08 September 2025
5.
KUR BRI 2025 Tawarkan Angsuran Ringan Mudah
- 08 September 2025