Selasa, 09 September 2025

Jangan Dianggap Biasa, Kenali Ciri Ciri Anak yang Sudah Kecanduan Gadget dan Cara Pencegahannya

Jangan Dianggap Biasa, Kenali Ciri Ciri Anak yang Sudah Kecanduan Gadget dan Cara Pencegahannya
Jangan Dianggap Biasa, Kenali Ciri Ciri Anak yang Sudah Kecanduan Gadget dan Cara Pencegahannya

JAKARTA  – Di era digital saat ini, gadget seperti smartphone, tablet, dan perangkat elektronik lainnya telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan anak-anak. Penggunaan gadget yang semakin mudah dan meluas membuat anak-anak dapat mengakses berbagai konten secara instan. Namun, penggunaan gadget yang berlebihan dan tidak terkontrol dapat berujung pada kecanduan yang membahayakan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anak.

Psikolog Ayu Imasria, M.Psi, menjelaskan bahwa kecanduan gadget merupakan kondisi ketergantungan ekstrem di mana seseorang, dalam hal ini anak-anak, tidak mampu melepaskan diri dari perangkat digital dalam jangka waktu lama. “Anak yang kecanduan gadget biasanya menunjukkan ketergantungan ekstrem dan kesulitan melepaskan diri dari layar, bahkan saat sedang bersama keluarga atau berada di luar rumah,” ujar Ayu saat menjadi pembicara dalam talkshow interaktif yang digelar Dharma Wanita Persatuan (DWP) RSUD dr. Iskak Tulungagung, beberapa waktu lalu.

Ciri-Ciri Anak yang Kecanduan Gadget

Baca Juga

iPhone 17 Tetap Diburu Meski Daya Beli Turun

Mengenali tanda-tanda awal kecanduan gadget sangat penting agar orang tua dapat mengambil langkah pencegahan sebelum dampak negatif berkembang lebih jauh. Menurut Ayu Imasria, ciri khas anak yang mengalami kecanduan gadget antara lain:

Sulit melepaskan diri dari gadget, selalu ingin terus bermain atau menggunakan perangkat elektronik tersebut.

Aktivitas individual, anak cenderung menarik diri dari interaksi sosial dan lebih memilih menghabiskan waktu sendiri dengan gadget.

Kesulitan menerima pelajaran di sekolah dan menurun konsentrasi akibat ketergantungan pada gadget.

Lebih jauh, Ayu juga menyoroti risiko sosial yang mengikuti kecanduan gadget. Anak-anak yang terlalu banyak menghabiskan waktu di dunia maya berpotensi menjadi korban cyberbullying hingga kekerasan seksual online. “Ini adalah dampak serius yang tidak boleh dianggap remeh,” kata Ayu.

Dampak Penggunaan Gadget Berlebihan bagi Perkembangan Anak

Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik, dr. Wahyu Sita Wardani, M.Ked. Klin., Sp.KFR, juga mengungkapkan bahwa penggunaan gadget yang berlebihan memberikan dampak ganda terhadap anak.

“Gadget adalah alat komunikasi satu arah, sedangkan anak-anak sangat membutuhkan stimulasi dua arah agar kemampuan berbahasa dan sosial berkembang secara optimal,” jelas Wahyu, yang juga menjabat sebagai Kepala Instalasi PKRS RSUD dr. Iskak Tulungagung.

Menurut Wahyu, keterlambatan bicara pada anak bisa muncul karena kurangnya stimulasi dua arah. Anak yang lebih sering berkomunikasi melalui gadget hanya menerima komunikasi satu arah, sehingga perkembangan kemampuan bahasanya menjadi terhambat.

Namun, dr. Wahyu juga menekankan bahwa gadget tidak selalu membawa dampak negatif. Dengan pemanfaatan yang tepat, gadget dapat membantu anak mengenal bahasa asing, khususnya bahasa Inggris, secara lebih cepat dan lancar. Ini tentunya memerlukan pengawasan ketat dan konten edukatif.

Rekomendasi Waktu Penggunaan Gadget Menurut IDAI

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah memberikan pedoman mengenai waktu maksimal anak menggunakan gadget berdasarkan usia, yang penting untuk dipatuhi oleh orang tua:

Bayi di bawah usia 1 tahun tidak disarankan menggunakan gadget kecuali video call dengan pendampingan orang tua.

Anak usia 1-2 tahun maksimal screen time 1 jam per hari, dengan durasi lebih sedikit lebih baik.

Anak usia 3-5 tahun maksimal screen time 1 jam per hari, dengan konten edukatif dan pengawasan orang tua.

Anak usia 6 tahun ke atas maksimal screen time 2 jam per hari, diselingi dengan aktivitas fisik yang cukup.

Pedoman ini bertujuan memberikan batasan yang sehat agar gadget tidak mengganggu tumbuh kembang anak secara keseluruhan.

Cara Efektif Mencegah Kecanduan Gadget pada Anak

Ayu Imasria membagikan beberapa langkah praktis yang dapat dilakukan orang tua untuk mencegah anak kecanduan gadget:

Batasi waktu penggunaan gadget dengan aturan yang jelas dan konsisten. Buat jadwal harian atau mingguan agar anak terbiasa dengan batasan waktu.

Gunakan istilah “meminjamkan” gadget, bukan “memberikan”. Hal ini membuat anak sadar bahwa gadget adalah benda yang bisa diatur penggunaannya oleh orang tua.

Aktifkan fitur kontrol orang tua di perangkat gadget untuk memonitor dan membatasi akses konten yang tidak sesuai.

Dampingi anak saat menggunakan gadget, jangan biarkan anak bermain gadget sendirian di kamar atau tempat tertutup. Kehadiran orang tua membantu mengawasi dan mengarahkan penggunaan gadget agar tetap positif.

Selain itu, Ayu menyarankan agar orang tua menyediakan alternatif kegiatan menarik yang melibatkan fisik dan interaksi sosial, seperti bermain di luar rumah, olahraga, atau mengajak seluruh keluarga berkumpul dan melakukan aktivitas bersama.

“Anak perlu banyak stimulasi langsung dengan dunia nyata, bukan hanya dari layar,” tegas Ayu.

Pentingnya Peran Orang Tua dan Lingkungan

Kecanduan gadget tidak bisa diselesaikan oleh anak sendiri. Orang tua memegang peranan penting dalam mengatur dan mengawasi pemakaian gadget. Selain itu, lingkungan keluarga dan sekolah juga harus mendukung anak untuk memiliki keseimbangan antara teknologi dan aktivitas sosial fisik.

Menurut dr. Wahyu, komunikasi dua arah dan keterlibatan aktif orang tua sangat menentukan kemampuan anak dalam berbahasa dan bersosialisasi. Gadget tidak boleh menggantikan peran orang tua dalam membimbing tumbuh kembang anak.

“Penggunaan gadget harus seimbang dan selalu diawasi supaya anak tumbuh sehat secara fisik dan mental,” tambahnya.

Kecanduan gadget pada anak merupakan masalah yang serius di era digital saat ini. Orang tua harus waspada dengan mengenali tanda-tanda kecanduan dan menerapkan aturan penggunaan gadget yang sehat sesuai rekomendasi IDAI. Pendampingan aktif dan penyediaan aktivitas alternatif yang bermanfaat menjadi kunci agar anak tidak terjebak dalam ketergantungan gadget.

Dengan kesadaran dan kerja sama antara orang tua, sekolah, dan lingkungan sekitar, anak-anak dapat memanfaatkan teknologi dengan bijak tanpa mengorbankan perkembangan sosial dan fisik mereka.

Sindi

Sindi

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Samsung Galaxy S25 FE: AI, Kamera, dan Desain Premium

Samsung Galaxy S25 FE: AI, Kamera, dan Desain Premium

Samsung Galaxy S25 FE, Alternatif Flagship untuk Content Creator

Samsung Galaxy S25 FE, Alternatif Flagship untuk Content Creator

Oppo F31 Series 5G Resmi Rilis dengan Baterai 7.000mAh

Oppo F31 Series 5G Resmi Rilis dengan Baterai 7.000mAh

Oppo A6 GT 5G Hadir, Usung Snapdragon 7 Gen 3

Oppo A6 GT 5G Hadir, Usung Snapdragon 7 Gen 3

Xiaomi 13T Resmi Hadir dengan 5G Super Cepat

Xiaomi 13T Resmi Hadir dengan 5G Super Cepat