Perbasi Jawa Timur Luncurkan Program Pembinaan Basket Usia Pelajar, Jember Jadi Lokasi Awal
- Kamis, 05 Juni 2025
.jpg)
JAKARTA - Persatuan Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Jawa Timur kini fokus membangun fondasi olahraga bola basket bagi generasi muda lewat program bertajuk Mama Evi Goes to School. Program ini secara khusus menyasar siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) sebagai bagian dari strategi jangka panjang guna mencetak atlet-atlet berbakat sejak dini.
Ketua Perbasi Jatim, Grace Evi Ekawati yang akrab disapa Mama Evi mengungkapkan bahwa Jember dipilih sebagai kota percontohan program ini karena potensi besar yang dimiliki daerah tersebut dibandingkan wilayah lain di Jawa Timur. Program ini akan dimulai dengan kunjungan ke tiga SD dan satu SMP yang sudah siap menjadi tempat pelaksanaan kegiatan.
Fokus Pembinaan Basket Usia Dini
Baca Juga
Menurut Mama Evi, program Mama Evi Goes to School bertujuan mengenalkan dasar-dasar olahraga basket kepada pelajar usia sekolah, sekaligus memberikan motivasi dan ruang dialog yang interaktif antara atlet, pelatih, dan siswa. Dengan pendekatan ini, Perbasi Jatim berharap dapat menumbuhkan minat dan kecintaan terhadap bola basket sejak usia dini.
“Kami ingin masuk ke SD untuk membuat fondasi mengenalkan bola basket bagi anak generasi emas Indonesia tahun 2045,” ujar Grace Evi Ekawati saat ditemui di Jakarta.
Agenda kunjungan di Jember dijadwalkan berlangsung pada 28 hingga 29 Juni 2025. Jika hasilnya positif dan banyak sekolah yang menunjukkan potensi, rencananya program ini akan diperpanjang dan menjangkau lebih banyak sekolah di Jember dan wilayah lain di Jawa Timur.
Jember Sebagai Pilot Project Program Perbasi Jatim
Pemilihan Jember sebagai lokasi awal bukan tanpa alasan. Menurut Grace, daerah ini memiliki keunggulan potensi atletik serta kemudahan akses sosial yang memudahkan pelaksanaan kegiatan. Jember pun akan menjadi model pilot project untuk program ini sebelum Perbasi Jatim meluaskan cakupan ke kota-kota lain di Jawa Timur.
“Jember kami pilih karena potensi lokal dan kemudahan akses sosial yang sudah terbentuk. Kami berharap ini menjadi contoh yang baik bagi daerah lain,” tambahnya.
Grace juga menegaskan, meskipun kondisi fasilitas olahraga di beberapa sekolah masih minim, hal ini tidak menghalangi Perbasi Jatim dalam menjalankan program pembinaan. Pendekatan yang diterapkan justru adaptif dan kreatif, dengan memanfaatkan lingkungan sekolah dan sekitarnya sebagai media pengenalan basket.
Pendekatan Kreatif dan Pelatihan Pelatih Bersertifikat
Salah satu keunggulan program Mama Evi Goes to School adalah pendekatan inovatif dalam pengenalan basket yang tidak melulu bergantung pada lapangan atau peralatan standar. Kreativitas dalam pemanfaatan lingkungan sekolah menjadi kunci agar program dapat berjalan efektif tanpa hambatan fasilitas.
Selain pengenalan bagi siswa, program ini juga dirancang untuk memperkuat kapasitas lokal melalui pelatihan pelatih tingkat dasar. Guru-guru dari sekolah-sekolah yang menjadi sasaran akan mendapat pelatihan dan lisensi kepelatihan basket dari Perbasi Jawa Timur.
“Perbasi Jawa Timur mengeluarkan lisensi kepelatihan, tapi kami harus mengumpulkan guru-guru dan memberikan penataran atau pelatihan selama empat hari,” jelas Mama Evi.
Pelatihan ini diharapkan dapat menciptakan sumber daya manusia lokal yang mampu melanjutkan pembinaan basket secara berkelanjutan di sekolah masing-masing.
Respons Positif dan Rencana Perluasan Program
Selain Jember, kota Madiun juga sudah menunjukkan ketertarikan pada program ini. Hal ini menjadi sinyal positif bagi Perbasi Jatim untuk memperluas program ke wilayah lain di Jawa Timur dengan dukungan pemerintah daerah setempat.
Grace menegaskan, “Kami siap memperluas program ini jika mendapat dukungan dari pemerintah daerah. Ini bagian dari komitmen kami membangun atlet-atlet muda Indonesia dari akar rumput.”
Strategi Jangka Panjang Membangun Atlet Masa Depan
Program Mama Evi Goes to School merupakan bagian dari strategi jangka panjang Perbasi Jawa Timur untuk mencetak atlet-atlet basket berprestasi yang kelak dapat mengharumkan nama daerah maupun nasional. Pengenalan basket sejak usia dini diyakini dapat membentuk kedisiplinan, kebugaran fisik, serta membangkitkan semangat berprestasi di kalangan pelajar.
Dalam konteks yang lebih luas, pengembangan olahraga di usia pelajar ini juga berkontribusi pada pembangunan karakter generasi muda yang sehat, tangguh, dan kompetitif.
Langkah Perbasi Jawa Timur melalui program Mama Evi Goes to School menjadi momentum penting dalam pembinaan olahraga basket usia pelajar. Dengan memulai dari Jember dan menyasar sekolah-sekolah dasar dan menengah pertama, program ini berpotensi mencetak bibit-bibit atlet masa depan yang berkualitas dan berkarakter.
Keseriusan dan pendekatan kreatif yang diusung oleh Mama Evi bersama timnya juga menunjukkan komitmen kuat untuk mengembangkan olahraga bola basket dari akar rumput, tanpa terhambat oleh keterbatasan fasilitas. Pelatihan pelatih bersertifikat menjadi nilai tambah agar pembinaan dapat berlangsung secara berkelanjutan dan profesional.
Jika didukung oleh berbagai pihak, khususnya pemerintah daerah, program ini diprediksi akan tumbuh dan memberi dampak positif yang luas bagi perkembangan olahraga di Jawa Timur serta prestasi olahraga Indonesia di masa depan.

Sindi
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
iQOO 13 Smartphone Flagship Harga Terjangkau
- 07 September 2025
2.
Rekomendasi POCO 2025: Hasil Foto Spektakuler
- 07 September 2025
3.
OnePlus Pad 2 Pro, Tablet Android Performa Gahar
- 07 September 2025
4.
Vivo X300 Hadir dengan Layar Perlindungan Mata
- 07 September 2025
5.
Itel A90 Limited Edition, Ponsel Tahan Banting
- 07 September 2025