OJK: Bank BUMN Jadi Penopang Utama Pertumbuhan Kredit Perbankan di Indonesia
- Jumat, 09 Mei 2025

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa industri perbankan Indonesia terus mencatatkan pertumbuhan yang positif di tengah berbagai tantangan ekonomi global dan domestik. Hingga Maret 2025, total kredit yang disalurkan oleh perbankan Indonesia mencapai angka Rp 7.908 triliun, mengalami peningkatan sebesar 9,16% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Kinerja ini menunjukkan adanya stabilitas dan ketahanan sektor perbankan di tanah air.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK yang digelar pada bulan April 2025, mengungkapkan bahwa pertumbuhan kredit ini sebagian besar didorong oleh peran signifikan bank-bank milik negara (BUMN). Menurut Dian, bank-bank BUMN memiliki kontribusi yang cukup besar dalam mendukung sektor perbankan, dengan kenaikan kredit yang disalurkan oleh bank pelat merah tercatat sebesar 9,49% secara tahunan.
Peran Vital Bank BUMN dalam Pertumbuhan Kredit
Baca Juga
Dian Ediana Rae menjelaskan bahwa meskipun sektor perbankan Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang melambat pada beberapa bulan terakhir, kinerja intermediasi kredit secara keseluruhan masih berada dalam rentang yang sehat. “Kredit yang disalurkan oleh bank BUMN menunjukkan pertumbuhan yang solid, yang berkontribusi besar terhadap kinerja sektor perbankan secara keseluruhan. Kenaikan sebesar 9,49% menunjukkan bahwa bank-bank BUMN berperan vital dalam mendukung perekonomian nasional,” ujar Dian dalam konferensi pers tersebut.
Sebagai bagian dari penyaluran kredit, OJK mencatat bahwa ada perbedaan pertumbuhan berdasarkan jenis kredit yang diberikan. Kredit investasi tercatat mengalami kenaikan signifikan, yakni sebesar 13,36% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, kredit konsumsi juga menunjukkan angka yang cukup positif dengan pertumbuhan 9,32%, dan kredit modal kerja mengalami kenaikan 6,51%. Meskipun demikian, Dian menambahkan bahwa seluruh jenis kredit ini mengalami pelambatan pertumbuhan dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Peningkatan Kredit Investasi, Konsumsi, dan Modal Kerja
Pertumbuhan kredit investasi yang mencatatkan angka 13,36% menjadi salah satu pendorong utama dalam mencatatkan kinerja positif sektor perbankan. Kredit investasi biasanya diberikan untuk membiayai pengadaan aset tetap atau modal untuk ekspansi bisnis. Angka ini menunjukkan bahwa para pengusaha dan pelaku industri tetap optimis dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis mereka, meskipun tantangan global terus mengancam.
Di sisi lain, kredit konsumsi yang mengalami kenaikan 9,32% menunjukkan bahwa daya beli masyarakat masih terjaga dengan baik, meskipun kondisi ekonomi global belum sepenuhnya pulih. Sektor konsumsi merupakan salah satu pilar penting bagi perekonomian Indonesia, dan pertumbuhan positif pada kredit konsumsi menunjukkan bahwa sektor ini berpotensi memberikan dorongan bagi pertumbuhan ekonomi domestik.
Namun, kenaikan kredit modal kerja yang lebih rendah yaitu 6,51% mengindikasikan adanya kebutuhan untuk penyesuaian strategi oleh sektor perbankan dalam mendukung pelaku usaha yang memerlukan pembiayaan untuk operasi sehari-hari mereka.
Pertumbuhan Kredit Masih Dalam Target OJK
Meski mengalami pelambatan, OJK menyatakan bahwa laju pertumbuhan kredit masih berada dalam kisaran target yang telah ditetapkan, yaitu antara 9% hingga 11% secara tahunan. Dengan target pertumbuhan kredit yang cukup konservatif, OJK menilai bahwa kondisi ini masih wajar dan tidak memerlukan penyesuaian lebih lanjut dalam proyeksi kredit tahun ini.
Dian Ediana Rae menegaskan bahwa OJK tidak melihat perlunya revisi terhadap target pertumbuhan kredit yang telah disusun, meskipun ada beberapa faktor yang perlu terus dipantau. “Kami akan terus memantau perkembangan kondisi ekonomi dan sektor perbankan untuk memastikan bahwa laju pertumbuhan kredit tetap berada dalam target yang aman. Namun, saat ini kami belum melihat adanya kebutuhan untuk menyesuaikan target pertumbuhan kredit,” tambah Dian.
Strategi OJK untuk Mendorong Pertumbuhan Kredit yang Berkelanjutan
Dalam menjaga stabilitas sektor perbankan, OJK juga berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan seluruh lembaga keuangan dan pihak terkait lainnya, guna memastikan sektor perbankan dapat berfungsi dengan baik dan mendukung perekonomian Indonesia. OJK terus mengedepankan kebijakan yang berorientasi pada penguatan sektor keuangan, baik dari sisi permodalan maupun dari segi pengelolaan risiko yang lebih baik.
“Meski kita menghadapi tantangan global dan domestik, sektor perbankan Indonesia tetap menunjukkan ketahanan. Kami percaya bahwa dengan kebijakan yang tepat dan koordinasi yang baik antar lembaga, sektor perbankan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia,” ujar Dian Ediana Rae menambahkan.
OJK Siapkan Langkah Antisipasi Untuk Menjaga Stabilitas
Sebagai lembaga pengawas, OJK juga telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi untuk menjaga stabilitas sektor perbankan Indonesia, terutama dalam menghadapi potensi gejolak ekonomi global yang dapat memengaruhi perekonomian domestik. Dian menyatakan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan bank-bank besar dan lembaga keuangan lainnya untuk memastikan bahwa kinerja sektor perbankan tetap stabil.
“Kami akan terus bekerja sama dengan bank-bank dan lembaga keuangan lainnya untuk memastikan bahwa perbankan Indonesia tetap dapat menjaga likuiditas dan mendukung sektor-sektor yang membutuhkan kredit, tanpa mengabaikan prinsip kehati-hatian,” jelasnya.

David
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
iQOO 13 Smartphone Flagship Harga Terjangkau
- 07 September 2025
2.
Rekomendasi POCO 2025: Hasil Foto Spektakuler
- 07 September 2025
3.
OnePlus Pad 2 Pro, Tablet Android Performa Gahar
- 07 September 2025
4.
Vivo X300 Hadir dengan Layar Perlindungan Mata
- 07 September 2025
5.
Itel A90 Limited Edition, Ponsel Tahan Banting
- 07 September 2025