Amerika Serikat Tegaskan Komitmen untuk Meningkatkan Layanan Kesehatan di Indonesia melalui Misi Kesehatan Inisiatif 2025
- Jumat, 09 Mei 2025

JAKARTA - Dalam upaya memperkuat kemitraan strategis di bidang kesehatan, Amerika Serikat melalui Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Heather Merritt membuka acara Misi Kesehatan Inisiatif Indonesia 2025 di Jakarta. Acara yang digelar oleh AmCham Indonesia bekerja sama dengan Kamar Dagang Amerika Serikat (U.S. Chamber of Commerce) ini mengusung tema “Memajukan Agenda Kesehatan Indonesia: Reformasi dan Ketahanan”.
Acara tersebut bertujuan untuk mempertemukan pejabat pemerintah, pemimpin bisnis, dan pakar kesehatan guna menjajaki peluang kerja sama dan inovasi terkait agenda reformasi dan kesehatan Indonesia. Merritt menekankan bahwa Amerika Serikat siap bekerja sama dengan Indonesia dalam membangun layanan kesehatan yang lebih baik.
Komitmen Amerika Serikat dalam Sektor Kesehatan Indonesia
Baca Juga
Amerika Serikat telah lama menjadi mitra strategis Indonesia dalam sektor kesehatan. Sejak tahun 2002, Amerika Serikat telah memberikan bantuan pembangunan, ekonomi, kesehatan, dan keamanan kepada Indonesia yang mencapai lebih dari 6,2 miliar dolar AS. Dari jumlah tersebut, lebih dari 2 miliar dolar AS dialokasikan untuk meningkatkan hasil di bidang pendidikan dan kesehatan melalui berbagai lembaga, seperti Badan Pembangunan Internasional AS, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, Departemen Luar Negeri AS, dan lembaga pemerintah AS lainnya .
Pada tahun 2024, Amerika Serikat menginvestasikan sebesar 58,9 juta dolar AS atau sekitar Rp934,4 miliar untuk sistem kesehatan Indonesia dalam satu tahun terakhir. Investasi ini mencakup peningkatan pemantauan wabah penyakit, memperkuat keamanan kesehatan, meningkatkan deteksi Tuberkulosis dan pengobatan klinis, serta memodernisasi sistem informasi kesehatan .
Nota Kesepahaman (MoU) antara Indonesia dan Amerika Serikat
Pada November 2024, Indonesia dan Amerika Serikat menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk mengembangkan dan memperkuat kerja sama kesehatan kedua negara. MoU ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk memajukan Kemitraan Strategis Komprehensif dan memberikan kerangka kerja untuk meningkatkan penelitian dan kolaborasi teknis, investasi dalam pengembangan sumber daya manusia, serta berbagi praktik terbaik .
Prioritas dalam MoU ini mencakup kesiapsiagaan dan tanggap darurat, ketahanan kesehatan, pengawasan penyakit, pencegahan dan pengendalian penyakit, penelitian dan pengembangan kesehatan, pengembangan sumber daya manusia, serta teknologi kesehatan seperti layanan kesehatan digital dan bioteknologi. Kerja sama ini akan terwujud melalui berbagai bentuk, antara lain penelitian klinis bersama, peningkatan kapasitas, bantuan teknis, dan pertukaran informasi lainnya .
Transformasi Kesehatan Indonesia: Pilar-pilar Utama
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menekankan bahwa transformasi kesehatan yang menjadi bagian utama adalah transformasi pelayanan primer. Menurutnya, transformasi pelayanan primer akan menjadi intervensi pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat. "Saya sangat yakin hal itu dapat meningkatkan kualitas dan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan," ujar Menkes Budi .
Selain transformasi pelayanan primer, ada enam pilar transformasi lainnya yang harus dicapai untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat, yakni:
Transformasi Layanan Rujukan: Mengupayakan pemerataan fasilitas pelayanan kesehatan untuk layanan spesialistik bagi penyakit penyebab kematian terbanyak seperti jantung, stroke, kanker, dan ginjal.
Transformasi Ketahanan Sistem Kesehatan: Fokus pada kemandirian obat dalam negeri dan penyediaan tenaga cadangan kesehatan.
Transformasi Pembiayaan Kesehatan: Meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas pembiayaan kesehatan.
Transformasi Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan: Fokus pada penyediaan SDM kesehatan yang berkualitas dan merata.
Transformasi Teknologi Kesehatan: Fokus pada penyediaan layanan kesehatan yang presisi melalui pemanfaatan teknologi.
Transformasi Pelayanan Primer: Meningkatkan kualitas dan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar.
Keenam pilar ini saling menopang satu sama lain, mendukung satu sama lain, dengan tujuan untuk memberikan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas.
Kerja Sama dengan Bill & Melinda Gates Foundation
Selain Amerika Serikat, Indonesia juga menjalin kemitraan dengan Bill & Melinda Gates Foundation untuk mentransformasi pelayanan kesehatan di Indonesia. Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Kesehatan dan Bill & Melinda Gates Foundation berisikan dukungan dari foundation tersebut dalam mewujudkan transformasi sistem kesehatan di Indonesia dalam tiga area kerja sama, yaitu implementasi agenda transformasi kesehatan Indonesia, pengembangan kebijakan kesehatan yang berdampak lebih baik, dan dukungan kepemimpinan Indonesia dalam penguatan arsitektur kesehatan di ASEAN .
Kolaborasi dengan Bill & Melinda Gates Foundation ini juga akan melibatkan stakeholders atau entitas pendukung seperti lembaga penelitian dan pengembangan, universitas, dan sektor swasta. Kolaborasi ini akan mendukung kerja lima unit Eselon 1 di Kementerian Kesehatan, yaitu Ditjen Kesehatan Masyarakat, Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan, dan Bidang Teknologi Kesehatan/DTO

David
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
iQOO 13 Smartphone Flagship Harga Terjangkau
- 07 September 2025
2.
Rekomendasi POCO 2025: Hasil Foto Spektakuler
- 07 September 2025
3.
OnePlus Pad 2 Pro, Tablet Android Performa Gahar
- 07 September 2025
4.
Vivo X300 Hadir dengan Layar Perlindungan Mata
- 07 September 2025
5.
Itel A90 Limited Edition, Ponsel Tahan Banting
- 07 September 2025