Perusahaan Asuransi Asia Hadapi Risiko Perang Dagang, Ini Cara Mereka Bertahan
- Kamis, 08 Mei 2025

JAKARTA - Perusahaan asuransi di kawasan Asia-Pasifik kini dihadapkan dengan tantangan besar terkait ketegangan perdagangan global yang semakin meningkat. Risiko makroekonomi baru akibat perang dagang diprediksi akan memberi dampak signifikan terhadap industri ini. Laporan terbaru dari S&P Global Ratings yang bertajuk Asia-Pacific Insurance Mid-Year Outlook 2025: Strong Capital Buffers Dampen Tariff-Induced Volatility mengungkapkan bagaimana sektor asuransi ini berupaya untuk bertahan di tengah gejolak ekonomi global.
Ketegangan Perdagangan Global: Dampaknya Bagi Perusahaan Asuransi
S&P Global Ratings memperkirakan bahwa dampak dari ketegangan perdagangan akan terasa luas di seluruh sektor ekonomi, termasuk asuransi. Walaupun demikian, laporan tersebut menyatakan bahwa dampak negatif yang timbul tidak akan dirasakan secara merata oleh seluruh perusahaan asuransi di Asia-Pasifik. Faktor utama yang dapat mempengaruhi stabilitas perusahaan-perusahaan asuransi ini adalah pengetatan kondisi kredit global, fluktuasi nilai investasi, volatilitas pasar valuta asing, serta gangguan rantai pasokan yang disebabkan oleh dinamika perdagangan internasional.
Berdasarkan laporan yang diterbitkan, meski perusahaan asuransi di kawasan ini menghadapi tekanan eksternal yang semakin besar, mayoritas dari mereka memasuki periode ini dengan kecukupan modal yang kuat dan fundamental kredit yang stabil. Hal ini memberikan harapan bagi sektor asuransi untuk dapat bertahan dan meredam dampak negatif dari gejolak perdagangan internasional.
Baca Juga
Modal yang Kuat Menjadi Penyangga Utama
S&P Global Ratings mencatat bahwa meskipun perang dagang dan ketegangan perdagangan global semakin meningkat, perusahaan-perusahaan asuransi di Asia-Pasifik memiliki posisi yang cukup kuat berkat cadangan modal yang memadai. Modal yang kuat ini berfungsi sebagai penyangga yang dapat mengurangi volatilitas yang disebabkan oleh ketidakpastian ekonomi global. Dalam skenario dasar untuk tahun 2025, S&P mengungkapkan bahwa stabilitas peringkat kredit perusahaan asuransi di kawasan ini diperkirakan akan tetap terjaga, yang mencerminkan optimisme terhadap ketahanan industri asuransi dalam menghadapi tantangan global.
Menurut analisis dari S&P, "Kekuatan modal yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan asuransi di Asia-Pasifik memberikan dasar yang kuat bagi mereka untuk bertahan dari gejolak yang ditimbulkan oleh ketegangan perdagangan global. Hal ini akan membantu mereka menjaga stabilitas finansial meski menghadapi ketidakpastian yang disebabkan oleh perang dagang."
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Profil Kredit Perusahaan Asuransi
Namun, S&P juga mengingatkan bahwa ada sejumlah faktor yang masih berpotensi mempengaruhi profil kredit perusahaan asuransi di Asia-Pasifik. Salah satunya adalah fluktuasi nilai investasi yang dapat dipengaruhi oleh volatilitas pasar global. Selain itu, ketidakpastian yang timbul akibat fluktuasi pasar valuta asing dan potensi gangguan rantai pasokan juga dapat berdampak pada profitabilitas perusahaan asuransi.
"Volatilitas pasar valuta asing dan perubahan dalam nilai investasi dapat berimbas pada pendapatan perusahaan asuransi yang bergantung pada aset keuangan internasional. Kami akan terus memantau bagaimana perusahaan-perusahaan ini mengelola risiko-risiko tersebut," ungkap S&P dalam laporannya.

David
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
PLTS Dorong Pemanfaatan Energi Bersih di Indonesia
- 08 September 2025
2.
Terumbu Karang PLTU Batang Dukung Ekowisata
- 08 September 2025
3.
ULTIMA PLN Icon Plus Permudah Home Charging EV
- 08 September 2025
4.
Kilang Cilacap Tingkatkan Budaya Keselamatan Kerja
- 08 September 2025
5.
KUR BRI 2025 Tawarkan Angsuran Ringan Mudah
- 08 September 2025