Pedagang Pasar Sebo Watulimo Bertahan di Tengah Sepinya Pembeli dan Gempuran Belanja Online
- Kamis, 08 Mei 2025

JAKARTA - Pasar Sebo yang terletak di Kecamatan Watulimo, Trenggalek, telah lama menjadi pusat perekonomian bagi warga setempat sejak berdiri pada tahun 1970-an. Namun, pandemi COVID-19 yang melanda sejak tahun 2020 memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap aktivitas ekonomi di pasar ini. Seiring dengan penerapan pembatasan sosial dan kebijakan karantina, jumlah pengunjung Pasar Sebo turun drastis, bahkan mencapai 60%.
Penurunan Pengunjung dan Pendapatan Pedagang
Wahyudi, seorang pedagang sembako yang sudah bertahun-tahun berjualan di Pasar Sebo, mengungkapkan bahwa kondisi pasar menjadi semakin sepi sejak pandemi. Menurutnya, pandemi COVID-19 menyebabkan penurunan drastis dalam jumlah pengunjung dan, tentu saja, pendapatan pedagang. “Sejak pandemi kemarin pasar sepi, Mas. Pengunjung turun sampai sekitar 60%,” ujarnya dengan nada pesimis.
Baca Juga
Tidak hanya itu, menurut Wahyudi, maraknya belanja online menjadi faktor lain yang memperburuk keadaan. Sebagai pedagang sembako yang menjual barang-barang kebutuhan pokok seperti beras, pakan ayam, gula, garam, dan perlengkapan dapur lainnya, Wahyudi merasakan dampak yang sangat besar. “Semua sekarang kalah sama online, Mas. Beras saja di online sekarang. Kalau dulu sebelum pandemi itu satu hari bisa bawa pulang Rp4 juta, kalau sekarang cari Rp500 ribu saja sulit,” tuturnya.
Pasar Sebo sendiri beroperasi hanya pada hari pasaran seperti wage, pahing, dan legi. Meskipun demikian, Wahyudi tetap berusaha bertahan dengan harapan kebutuhan sembako tetap dicari pembeli. “Saat ini pedagang di pasar harus ada penghasilan lainnya, Mas. Saya di sini ya hanya bertahan saja, tapi tidak bisa diandalkan,” jelasnya, merujuk pada kebutuhan untuk mencari sumber pendapatan tambahan di luar pasar.
Lokasi Kios Jadi Faktor Penentu Pendapatan
Selain dampak pandemi dan meningkatnya persaingan dengan belanja online, Wahyudi juga mengungkapkan bahwa lokasi kios berperan besar terhadap omzet penjualan. Ia menjelaskan bahwa kios yang berada di depan pasar atau pinggir jalan raya cenderung lebih ramai dibandingkan kios yang ada di dalam pasar. “Lokasi juga pengaruh, Mas. Kalau di luar itu tetap lebih ramai dibanding di dalam pasar,” tambahnya.
Bagi banyak pedagang di Pasar Sebo, lokasi kios yang strategis dapat menjadi penentu utama dalam kelangsungan usaha mereka. Pedagang yang berada di lokasi lebih terjangkau dan mudah diakses oleh pembeli lebih memiliki peluang untuk menarik pengunjung, meskipun keadaan pasar secara umum sedang lesu.
Pengalaman Pedagang Rempah-Rempah
Hal serupa dirasakan oleh Paini, seorang pedagang rempah-rempah yang sudah berjualan di Pasar Sebo selama lebih dari 50 tahun. Paini menjual berbagai jenis rempah seperti cabai, jahe, kunyit, bawang merah, dan bawang putih. Ia pun merasakan dampak besar akibat penurunan pengunjung yang mencapai 50–60%. “Sejak habis pandemi, pasar sini mulai sepi, Mas. Penjualan berangsur-angsur turun. Sejak pandemi kemarin turun 50% sampai 60%,” ujar Paini dengan nada prihatin.
Meskipun demikian, Paini tetap berharap bahwa kondisi pasar dapat pulih seperti sebelum pandemi. “Semoga pasarnya bisa ramai lagi, Mas. Sebelum pandemi itu pasar sini rame sekali, ya semoga ekonominya juga bisa pulih kembali,” harapnya, dengan penuh optimisme.
Harapan untuk Kebangkitan Pasar Tradisional
Bagi banyak pedagang di Pasar Sebo, harapan untuk kebangkitan pasar tradisional tetap ada meskipun tantangan yang mereka hadapi semakin besar. Mereka menaruh harapan agar pasar yang telah menjadi bagian penting dari perekonomian lokal ini dapat kembali hidup dan beroperasi seperti sebelum pandemi.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah maraknya belanja online yang semakin diminati oleh masyarakat. Belanja online menawarkan kenyamanan dan kemudahan bagi konsumen, yang semakin banyak memilih untuk berbelanja dari rumah, terutama pada masa pandemi. Hal ini membuat pasar tradisional seperti Pasar Sebo semakin kehilangan daya tarik bagi masyarakat yang beralih ke platform e-commerce.
Namun, para pedagang Pasar Sebo tetap berusaha bertahan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menjual barang-barang yang menjadi kebutuhan sehari-hari, seperti sembako dan rempah-rempah. Meski penurunan jumlah pengunjung dan pendapatan mereka sangat signifikan, para pedagang ini tetap berjuang untuk mempertahankan usaha mereka.
Dukungan Pemerintah dan Peran Pasar Tradisional
Di tengah tantangan besar yang dihadapi oleh pasar tradisional seperti Pasar Sebo, banyak yang berharap agar pemerintah dapat memberikan dukungan lebih besar untuk menghidupkan kembali sektor ini. Terutama dalam hal promosi dan modernisasi pasar tradisional, agar bisa bersaing dengan perkembangan teknologi dan tren belanja yang semakin bergeser ke arah digital.
Pasar tradisional memiliki keunggulan dalam hal keaslian produk, hubungan sosial yang terjalin antara pedagang dan pembeli, serta keberagaman produk yang sulit ditemukan di platform belanja online. Untuk itu, beberapa pihak meyakini bahwa dengan sentuhan teknologi dan peningkatan pelayanan, pasar tradisional masih bisa bertahan dan berkembang meski di tengah gempuran belanja online.
“Kami berharap pemerintah bisa membantu memperkenalkan pasar tradisional seperti Pasar Sebo ke dunia digital, misalnya dengan adanya platform online khusus untuk pasar tradisional. Ini bisa menjadi solusi agar pedagang bisa tetap bersaing dengan belanja online,” ungkap Wahyudi, yang berharap agar ada langkah konkret dari pemerintah dalam mengatasi masalah ini.
Pasar Sebo dan pasar tradisional lainnya di Indonesia memang sedang menghadapi masa-masa sulit, tetapi dengan semangat juang dari para pedagang dan dukungan dari semua pihak, harapan untuk kebangkitan ekonomi pasar tradisional tetap ada. Para pedagang berharap dapat terus bertahan, sembari beradaptasi dengan perubahan zaman yang semakin pesat.

David
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
PLTS Dorong Pemanfaatan Energi Bersih di Indonesia
- 08 September 2025
2.
Terumbu Karang PLTU Batang Dukung Ekowisata
- 08 September 2025
3.
ULTIMA PLN Icon Plus Permudah Home Charging EV
- 08 September 2025
4.
Kilang Cilacap Tingkatkan Budaya Keselamatan Kerja
- 08 September 2025
5.
KUR BRI 2025 Tawarkan Angsuran Ringan Mudah
- 08 September 2025