Yogyakarta Masih Diguyur Hujan Lebat hingga 10 Mei 2025: BPBD DIY Tingkatkan Kewaspadaan
- Kamis, 08 Mei 2025

JAKARTA - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih menghadapi cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang yang diperkirakan akan berlangsung hingga 10 Mei 2025. Meskipun status siaga darurat bencana hidrometeorologi telah berakhir pada 30 April 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY tetap meningkatkan kewaspadaan untuk meminimalkan potensi bencana yang mungkin terjadi selama periode hujan deras ini.
Penyebab Cuaca Ekstrem
Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad, menjelaskan bahwa cuaca ekstrem yang terjadi saat ini dipengaruhi oleh adanya siklon tropis yang aktif di wilayah Indonesia. "Kalau kondisi hujan itu sekarang ini pengaruh ada siklon," ujar Noviar saat dihubungi pada Kamis. Siklon ini menyebabkan cuaca ekstrem di sejumlah daerah, termasuk Yogyakarta, yang mengalami hujan lebat dan angin kencang dalam beberapa hari terakhir.
Prediksi BMKG dan Tindakan BPBD DIY
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meramalkan bahwa cuaca ekstrem ini akan berlangsung selama sekitar satu minggu. "Disampaikan BMKG hanya dalam waktu seminggu dari kemarin sampai 10 hari. Perkiraan dari BMKG perkiraan sampai tanggal 10 (Mei) itu besok," kata Noviar Rahmad. Meskipun status siaga darurat bencana hidrometeorologi telah berakhir, BPBD DIY tetap mengimbau masyarakat untuk menjaga kewaspadaan.
Baca Juga
Setelah menggelar rapat dengan BPBD kabupaten kota dan BMKG, pihak BPBD DIY memutuskan untuk tidak memperpanjang status siaga darurat bencana hidrometeorologi. Keputusan ini diambil berdasarkan perkiraan BMKG yang menyatakan bahwa DIY sudah memasuki musim kemarau pada Mei 2025. "Setelah rapat, kami memutuskan untuk tidak memperpanjang status siaga darurat, tetapi meningkatkan kesiapsiagaan," ujar Noviar Rahmad.
Status Tanggap Darurat di Beberapa Kabupaten
Meskipun status siaga darurat telah berakhir, terdapat dua kabupaten di DIY yang masih menerapkan status tanggap darurat, yaitu Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Sleman. Kulon Progo memperpanjang status tanggap darurat karena kerusakan akibat meluapnya sungai yang terjadi pada 28 Maret 2025. Status ini memungkinkan pemerintah daerah untuk mengakses dana biaya darurat guna memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan. Sementara itu, Kabupaten Sleman memperpanjang status tanggap darurat hingga 30 Mei 2025, terkait dengan peristiwa pohon tumbang yang terjadi baru-baru ini.
Imbauan kepada Masyarakat
BPBD DIY mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melapor jika mengetahui hal-hal mencurigakan di lingkungan sekitarnya. "Kami imbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melapor jika mengetahui hal-hal mencurigakan di lingkungan sekitarnya," tutup IPDA Anita.
Masyarakat juga diminta untuk menjaga kebersihan lingkungan, terutama di sekitar saluran air, untuk mencegah terjadinya genangan air yang dapat menyebabkan banjir. Selain itu, BPBD DIY juga mengingatkan agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan, terutama di sungai dan saluran air, untuk menghindari terjadinya penyumbatan yang dapat memperburuk kondisi saat hujan deras.
Dengan adanya peringatan dari BMKG dan langkah-langkah mitigasi yang telah dilakukan oleh BPBD DIY, diharapkan masyarakat dapat lebih siap menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi selama periode cuaca ekstrem ini.

David
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
PLTS Dorong Pemanfaatan Energi Bersih di Indonesia
- 08 September 2025
2.
Terumbu Karang PLTU Batang Dukung Ekowisata
- 08 September 2025
3.
ULTIMA PLN Icon Plus Permudah Home Charging EV
- 08 September 2025
4.
Kilang Cilacap Tingkatkan Budaya Keselamatan Kerja
- 08 September 2025
5.
KUR BRI 2025 Tawarkan Angsuran Ringan Mudah
- 08 September 2025