Rabu, 10 September 2025

Bursa Saham Asia Menguat, Pelaku Pasar Respons Positif Rencana Negosiasi AS-China

Bursa Saham Asia Menguat, Pelaku Pasar Respons Positif Rencana Negosiasi AS-China
Bursa Saham Asia Menguat, Pelaku Pasar Respons Positif Rencana Negosiasi AS-China

Perjumpaan antara Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, dan Perwakilan Dagang AS (USTR), Jamieson Greer, yang dijadwalkan akan berangkat ke Swiss akhir pekan ini, menjadi sorotan utama. Mereka akan melakukan perundingan dengan pihak China yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri He Lifeng. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas masalah-masalah terkait tarif perdagangan yang selama ini menjadi sumber ketegangan dalam hubungan ekonomi kedua negara.

Sengketa perdagangan yang dimulai sejak tahun 2018 antara AS dan China telah mengakibatkan penerapan tarif tinggi oleh kedua belah pihak, yang pada gilirannya memengaruhi perekonomian global. Kedua negara saling memberlakukan tarif terhadap barang-barang impor dari negara lainnya, yang membuat hubungan dagang semakin tegang. Ketegangan ini tidak hanya berdampak pada negara yang terlibat langsung, tetapi juga pada ekonomi global secara keseluruhan, dengan pasar yang lebih rentan terhadap fluktuasi dan ketidakpastian.

Namun, dengan adanya tanda-tanda bahwa kedua negara mulai menunjukkan kemauan untuk bernegosiasi, optimisme di pasar pun meningkat. "Pertemuan ini sangat penting karena bisa menjadi titik balik bagi hubungan dagang global," ujar Ari Wibowo, seorang analis pasar keuangan, dalam komentarnya mengenai perkembangan ini. "Jika kedua negara mencapai kesepakatan, itu akan meredakan ketidakpastian ekonomi yang sudah berlangsung cukup lama dan memberi kepercayaan lebih kepada pasar global."
 

Pembicaraan Dagang yang Menjadi Harapan Baru
 

Ini akan menjadi pembicaraan dagang pertama antara kedua negara dalam rangka meredakan ketegangan yang disebabkan oleh perang tarif. Sebelumnya, kedua belah pihak sempat enggan secara terbuka mengakui adanya pembicaraan dagang, sehingga menambah ketidakpastian bagi pelaku pasar di seluruh dunia. Namun, dengan konfirmasi terbaru dari kedua belah pihak, pelaku pasar kini memiliki harapan bahwa konflik perdagangan yang telah berlangsung bertahun-tahun ini akan segera menemukan jalan keluar.

Berdasarkan laporan terbaru, kedua belah pihak akan fokus pada penyelesaian masalah tarif dan meminimalisir dampaknya terhadap sektor-sektor ekonomi yang lebih luas. Selain itu, penting untuk dicatat bahwa pembicaraan ini tidak hanya menyentuh isu tarif, tetapi juga mencakup berbagai aspek lain yang mempengaruhi perdagangan antara kedua negara, seperti kebijakan teknologi dan akses pasar.

Sebagian kalangan menganggap pertemuan ini sebagai kesempatan penting untuk mengakhiri ketegangan yang telah lama berlangsung. "Kedua negara memiliki banyak alasan untuk mencari solusi bersama, terutama di tengah tantangan ekonomi global yang semakin kompleks. Dengan adanya dialog ini, diharapkan kesepakatan yang lebih saling menguntungkan dapat tercapai," jelas Rivan Purwantono, seorang pakar ekonomi internasional.
 

Sentimen Pasar Menguat, Apakah Ini Pertanda Keberlanjutan Pemulihan Ekonomi?
 

Di tengah ketegangan perdagangan yang mempengaruhi perekonomian dunia, pasar saham Asia tampaknya menunjukkan sinyal positif. Kenaikan indeks di sejumlah bursa saham Asia mencerminkan bahwa para investor mulai merasa lebih percaya diri dengan prospek pemulihan ekonomi global setelah adanya inisiatif pertemuan antara AS dan China.

Namun, para analis tetap mengingatkan agar tetap berhati-hati terhadap dampak jangka panjang dari ketegangan ini. Meskipun optimisme meningkat, tantangan dalam perundingan yang melibatkan dua negara besar ini tidak dapat dipandang sebelah mata. "Kita harus tetap realistis dan tidak terlalu berharap pada satu pertemuan untuk mengubah segalanya. Meskipun pembicaraan ini memberi harapan, jalan menuju kesepakatan masih panjang dan penuh tantangan," kata Ari Wibowo lebih lanjut.

David

David

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Simulasi Cicilan KUR BNI Plafon 500 Juta

Simulasi Cicilan KUR BNI Plafon 500 Juta

Simulasi KUR BRI September 2025: Cicilan Rp40 Ribuan

Simulasi KUR BRI September 2025: Cicilan Rp40 Ribuan

Cara Mudah Ajukan Pinjaman ke BCA September 2025

Cara Mudah Ajukan Pinjaman ke BCA September 2025

BNI KUR 2025: Pinjaman Usaha Ringan Hingga Rp500 Juta

BNI KUR 2025: Pinjaman Usaha Ringan Hingga Rp500 Juta

KUR Mandiri 2025: Pinjaman UMKM Bunga Rendah dan Ringan

KUR Mandiri 2025: Pinjaman UMKM Bunga Rendah dan Ringan