Kamis, 11 September 2025

Kiyosaki: Emas, Perak, dan Bitcoin sebagai Penyelamat di Tengah Ancaman Krisis Finansial

Kiyosaki: Emas, Perak, dan Bitcoin sebagai Penyelamat di Tengah Ancaman Krisis Finansial
Kiyosaki: Emas, Perak, dan Bitcoin sebagai Penyelamat di Tengah Ancaman Krisis Finansial

JAKARTA - Robert Kiyosaki, penulis buku keuangan terlaris 'Rich Dad Poor Dad', kembali menarik perhatian publik dengan pernyataannya yang kontroversial mengenai ancaman krisis finansial global. Dalam sebuah postingan di media sosial X pada 1 Desember, Kiyosaki memperingatkan akan adanya potensi keruntuhan pasar besar-besaran serta kemungkinan terjadinya Depresi Hebat yang baru. Ia mengungkapkan bahwa membeli emas, perak, dan Bitcoin (BTC) bisa menjadi langkah strategis untuk menghadapi ancaman tersebut.

Berita tentang prediksi Kiyosaki ini telah menarik perhatian banyak pihak. Menurutnya, tiga aset inilah yang mampu menyelamatkan masyarakat dari kehancuran finansial yang mungkin terjadi dalam waktu dekat. Dalam pandangan Kiyosaki, kombinasi dari kebijakan Gedung Putih, Departemen Keuangan AS, dan Federal Reserve menunjukkan bahwa krisis besar sudah di ambang pintu.

“[Karena] Gedung Putih, Departemen Keuangan AS, dan Fed, kemungkinan depresi hebat berikutnya [terjadi]. Mungkin perang. Bagi jutaan orang, masa-masa sulit akan segera tiba,” ujar Kiyosaki, menggambarkan betapa seriusnya potensi krisis ini.

Kiyosaki menambahkan bahwa meski tantangan Depresi Hebat dapat menjadi hal buruk bagi banyak orang, mereka yang siap dan memiliki pola pikir yang benar dapat melihatnya sebagai peluang. "Bagi mereka yang memiliki pola pikir yang benar dan siap, Depresi Hebat berikutnya akan menjadi saat terbaik dalam hidup mereka. Mohon bersiap. Jaga diri kamu. Beli emas, perak, Bitcoin," tambahnya lagi dalam pernyataannya di media sosial.

Kiyosaki, yang sudah dikenal sebagai kritikus keras terhadap kebijakan keuangan konvensional, selama bertahun-tahun telah menunjukkan ketidakpuasan terhadap cara pemerintah dan lembaga terkait mengelola perekonomian. Ia kerap menuduh bahwa entitas-entitas ini gagal dalam mengelola sistem finansial, menyebut mereka dengan istilah "keluarga Adams" dan menyatakan bahwa mereka adalah "kartun yang membunuh perekonomian."

Pandangan ini sejalan dengan pernyataannya di laporan Finbold, di mana Kiyosaki menuduh bahwa pemerintah kurang memperhatikan kesejahteraan warganya. Sebagai solusi, ia menyarankan agar individu bekerja keras, menggunakan uang dengan bijak, dan berinvestasi pada aset yang dinilai lebih tahan terhadap inflasi dan ketidakstabilan, seperti emas, perak, dan Bitcoin.

Kritiknya terhadap investasi tradisional juga sudah lama diketahui. Menurutnya, produk seperti saham, obligasi, reksa dana, dan ETF tidak lebih dari aset yang tidak berharga. Kiyosaki berpendapat bahwa "Masyarakat miskin dan kelas menengah sering kali menginvestasikan uang mereka di sini, yang sering kali menghasilkan pendapatan yang bisa dikenakan pajak tapi tidak memberikan keamanan jangka panjang."

Kiyosaki mengajak publik untuk lebih bijaksana dalam memilih investasi mereka dan tidak hanya berpaku pada investasi yang dianggap aman secara konvensional. Investasi dalam emas, perak, dan Bitcoin menurutnya dapat memberikan perlindungan yang lebih baik dari risiko ekonomi yang fluktuatif.

Rekomendasi Kiyosaki terhadap investasi ini juga sejalan dengan gerakan yang lebih luas dalam dunia keuangan yang mulai mempertimbangkan keterlibatan lebih dalam aset digital seperti Bitcoin. Meski volatilitas Bitcoin sering kali menjadi subjek debat, banyak yang melihatnya sebagai alternatif perlindungan dari inflasi dan ketidakstabilan pasar mata uang tradisional.

Permintaan terhadap emas dan perak juga mengalami peningkatan dalam beberapa bulan terakhir, sebagian besar didorong oleh ketidakpastian ekonomi global dan meningkatnya prediksi resesi di beberapa negara maju. Demikian pula, Bitcoin terus mendapatkan perhatian di tengah krisis keuangan tradisional dengan banyak investor menganggap mata uang digital ini sebagai "emas digital."

Namun, ada juga suara yang mempertanyakan pendapat Kiyosaki, menyebutkan bahwa pasar emas, perak, dan Bitcoin juga tidak lepas dari risiko dan volatilitas. Ada banyak variabel yang dapat mempengaruhi nilai dari aset-aset tersebut, dan seperti investasi lainnya, selalu ada risiko yang harus dipertimbangkan.

Meskipun demikian, Kiyosaki terus menyerukan kepada publik untuk lebih cerdas dalam investasi dan menekankan pentingnya pendidikan keuangan dalam meraih kesuksesan jangka panjang. Peringatan akan potensi krisis yang lebih besar di masa depan, seperti yang disampaikan oleh Kiyosaki, mungkin sudah sering kita dengar, namun tidak sedikit yang percaya bahwa persiapan terbaik ada pada diversifikasi dan investasi cerdas seperti yang direkomendasikannya.

Dengan latar belakang global yang saat ini penuh ketidakpastian politik dan ekonomis, saran dari seorang pemikir berpengalaman seperti Kiyosaki tentu layak untuk dipertimbangkan, terutama bagi mereka yang ingin memitigasi risiko menghadapi apa yang mungkin akan menjadi guncangan terbesar pasar global dalam dekade ini.

Wahyu

Wahyu

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

KUR BCA 2025 Permudah Modal UMKM Indonesia

KUR BCA 2025 Permudah Modal UMKM Indonesia

KUR BNI 2025 Bantu UMKM Tumbuh Dengan Mudah

KUR BNI 2025 Bantu UMKM Tumbuh Dengan Mudah

KUR Mandiri 2025 Mudahkan UMKM Kembangkan Usaha

KUR Mandiri 2025 Mudahkan UMKM Kembangkan Usaha

Tabungan Emas Pegadaian Kini Mudah Dan Bebas Pajak

Tabungan Emas Pegadaian Kini Mudah Dan Bebas Pajak

Kenali 4 Manfaat Asuransi Untuk Hidup Lebih Tenang

Kenali 4 Manfaat Asuransi Untuk Hidup Lebih Tenang