Keluarga di Tegal Alami Luka Bakar Serius Akibat Kebocoran Tabung Gas, Ini Kronologinya
- Rabu, 05 Maret 2025

JAKARTA - Sebuah insiden memilukan terjadi di Kota Tegal setelah sebuah tabung gas elpiji berukuran 3 kilogram mengalami kebocoran hingga memicu kebakaran yang melukai tiga anggota keluarga. Peristiwa ini menimpa Saidah (47) dan Abdul Chafid (55), pasangan suami istri yang berprofesi sebagai pengrajin batik, serta anak mereka Ahmad Kamal Baihaqi (21). Berita ini mengguncang komunitas di Jalan Hasanudin, Kelurahan Keturen, Tegal Selatan, memberikan peringatan keras atas bahaya yang bisa ditimbulkan oleh kebocoran gas domestik.
Pada pagi yang penuh malapetaka itu, suasana damai di rumah yang terletak di RT 05 RW 01 mendadak berubah menjadi horor. Tiba-tiba sebuah ledakan terdengar, diikuti kobaran api yang dengan cepat melahap tubuh Saidah dan Abdul Chafid. "Semua terjadi begitu cepat. Kami hanya bisa berteriak minta tolong," kata Ahmad kepada salah satu wartawan yang berhasil mewawancarainya. Ahmad sendiri beruntung hanya mengalami luka bakar ringan di tangan kanan.
Rincian Kejadian Tragis
Menurut keterangan saksi mata, ledakan disebabkan oleh kebocoran pada tabung gas elpiji. Saat itu, Saidah diketahui tengah memasak di dapur ketika tiba-tiba tercium bau gas yang menyengat. Abdul Chafid yang berada di sekitar dapur bergegas mendekat untuk memeriksa apa yang terjadi. Namun, upaya untuk mengidentifikasi titik kebocoran tersebut justru berujung malapetaka ketika gas yang bocor tersulut api, menyebabkan ledakan kecil namun dengan dampak yang besar pada keluarga tersebut.
Kebakaran hebat yang terjadi sempat membuat warga setempat panik dan berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. "Kami terkejut dengan suara ledakan tersebut. Saat melihat api sudah membesar, saya dan beberapa tetangga langsung mencoba memberikan pertolongan pertama," ungkap salah satu tetangga yang tidak disebutkan namanya. Panggilan darurat segera dilakukan dan dalam waktu singkat, tim pemadam kebakaran serta petugas medis datang untuk menangani situasi tersebut.
Upaya Medis dan Kondisi Korban
Setelah berhasil dievakuasi dari kobaran api, ketiga korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Islam Harapan Anda Kota Tegal. Di sini, Saidah dan Abdul Chafid segera mendapatkan penanganan medis intensif termasuk operasi cangkok kulit. Kondisi Saidah cukup mengkhawatirkan karena luka bakarnya mencapai sekitar 70 persen, sementara Abdul Chafid mengalami luka bakar sekitar 55 persen. "Saat ini, fokus kami adalah stabilisasi kondisi pasien sebelum melanjutkan ke tahapan perawatan lebih lanjut," ujar seorang dokter di rumah sakit tersebut.
Selain upaya medis, berbagai dukungan dari masyarakat dan pemerintah setempat juga berdatangan. Aparat kepolisian dan pihak berwenang telah mulai melakukan penyelidikan lebih lanjut guna memastikan penyebab kebocoran gas serta memeriksa apakah terdapat faktor lain yang bersangkutan dengan kejadian tragis ini.
Keselamatan Penggunaan Gas Elpiji
Insiden ini kembali memicu kesadaran publik mengenai pentingnya keselamatan dalam penggunaan gas elpiji di rumah tangga. Banyak yang menyoroti pentingnya pemeriksaan rutin terhadap kondisi tabung gas serta selang yang digunakan sebagai upaya preventif mencegah kebocoran serta insiden semacam ini. "Kejadian ini membuka mata kita semua bahwa meskipun sudah biasa digunakan, kita tidak boleh mengabaikan aspek keselamatan dalam pemakaian gas elpiji," ujar Heru Prasetyo, pakar keselamatan rumah tangga yang dihubungi secara terpisah.
Ada baiknya, masyarakat melakukan pengecekan rutin terhadap perangkat gas yang digunakan sehari-hari. Memastikan tidak adanya retakan, kebocoran suara, atau bau gas yang tidak wajar adalah upaya-upaya yang dapat mencegah insiden serupa terjadi. Selain itu, penting pula untuk memiliki ventilasi yang baik di area dapur untuk memastikan peredaran udara yang cukup.
Fokus pada Pemulihan Keluarga
Sementara Saidah dan Abdul Chafid masih berjuang melalui fase pemulihan di rumah sakit, tetangga dan kerabat dekat berkumpul memberikan dukungan moril dan materi kepada keluarga yang tertimpa musibah ini. Ada juga inisiatif penggalangan dana masyarakat yang mulai dilakukan untuk membantu biaya pengobatan dan pemulihan keluarga korban.
Kejadian ini meninggalkan pelajaran berharga bagi kita semua tentang pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bahaya yang mungkin terjadi di rumah. Semoga peristiwa tragis ini menjadi yang terakhir dan mendorong semua pihak untuk lebih peduli terhadap keamanan di rumah tangga.
Di tengah pembicaraan mengenai standar keselamatan dalam penggunaan gas domestik, harapan besar terpancar agar peristiwa serupa dapat dicegah di masa depan melalui pendidikan, regulasi, dan kesadaran bersama. Karena pada akhirnya, keselamatan adalah tanggung jawab kita semua.

Wahyu
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Sinergi BRIN dan UBSI Dorong Riset Inovasi Indonesia
- 11 September 2025
2.
Yamaha Uji Pasar Kendaraan Listrik Swap Battery
- 11 September 2025
3.
Jepang Masih Jadi Destinasi Wisata Favorit Global
- 11 September 2025
4.
Jadwal Pelni KM Nggapulu September Oktober 2025
- 11 September 2025
5.
HUT KAI 2025 Hadirkan Promo Diskon Tiket Spesial
- 11 September 2025