IHSG Berpotensi Lanjut Melemah, MNC Sekuritas Rekomendasikan 4 Saham untuk Investasi Cuan
- Rabu, 12 Maret 2025

JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di pasar saham Indonesia pada tanggal 12 Maret 2025 diperkirakan akan mengalami koreksi lanjutan. Menurut analisis teknikal yang dirilis oleh MNC Sekuritas, IHSG berpotensi kembali menguji area koreksi pada rentang level 6.408 hingga 6.484. Proyeksi ini muncul setelah IHSG pada sesi perdagangan sebelumnya, yaitu pada 11 Maret 2025, ditutup turun 0,79 persen ke level 6.545, disertai dengan tekanan jual yang cukup signifikan.
Pergerakan IHSG: Proyeksi Koreksi Lanjutan
MNC Sekuritas dalam risetnya mengungkapkan bahwa IHSG saat ini berada pada bagian dari wave [y] dalam gelombang B dari pergerakan teknikal. Oleh karena itu, IHSG diperkirakan akan menguji level-level kritis seperti 6.686 hingga 6.762, yang dapat menjadi area penguatan terdekat. Namun, pada saat yang sama, IHSG juga berisiko menguji area koreksi yang lebih rendah, terutama pada rentang 6.408-6.484.
Baca Juga
“Kami memperkirakan, posisi IHSG saat ini masih berada pada bagian dari wave [y] dari wave B, sehingga IHSG masih berpeluang untuk menguji 6.686-6.762 sebagai area penguatan terdekatnya, membentuk bagian dari wave B. Adapun area koreksi lanjutan diperkirakan akan menguji 6.408-6.484,” jelas manajemen MNC Sekuritas dalam laporan risetnya yang diterbitkan di Jakarta pada 12 Maret 2025.
Dampak dari koreksi ini juga terlihat jelas pada perdagangan saham sebelumnya, di mana IHSG ditutup dengan penurunan 0,79 persen pada 11 Maret 2025, sementara tekanan jual masih mendominasi pergerakan pasar. Para investor disarankan untuk tetap berhati-hati, mengingat adanya volatilitas tinggi yang dapat mempengaruhi sentimen pasar dalam waktu dekat.
Saham Rekomendasi dari MNC Sekuritas
Meski IHSG berpotensi melemah, MNC Sekuritas menyarankan para investor untuk tetap waspada dan mempertimbangkan beberapa saham yang diprediksi masih memiliki potensi keuntungan. Dalam riset terbarunya, MNC Sekuritas merekomendasikan empat saham yang berpotensi memberikan cuan meskipun pasar sedang mengalami koreksi. Saham-saham ini adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Multipolar Tbk (MLPL), dan PT Ultra Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ).
1. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) - Buy on Weakness
Saham ANTM pada 11 Maret 2025 tercatat menguat 2,01 persen ke level 1.520, didorong oleh volume pembelian yang meningkat. MNC Sekuritas melihat bahwa saat ini saham ANTM sedang berada pada bagian dari wave (a) dari wave [y]. Dengan demikian, saham ini diperkirakan masih rawan mengalami koreksi terlebih dahulu sebelum kembali menguat.
MNC Sekuritas merekomendasikan untuk melakukan buy on weakness pada level harga 1.445 hingga 1.475. Target harga untuk saham ANTM diperkirakan akan berada di level 1.535 hingga 1.565, dengan stoploss di bawah level 1.420.
2. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) - Buy on Weakness
BBCA juga mengalami koreksi harga pada 11 Maret 2025, dengan penurunan ke level 8.925 yang disertai dengan tekanan jual. MNC Sekuritas memperkirakan, saham BBCA saat ini sedang berada pada bagian dari wave [ii] dari wave 1 dalam skenario teknikal mereka. Oleh karena itu, saham ini masih berpotensi mengalami koreksi lebih lanjut.
Saham BBCA dianjurkan untuk dibeli pada level harga 8.600 hingga 8.825 dalam skema buy on weakness. Target harga yang diperkirakan untuk saham BBCA adalah di kisaran 9.125 hingga 9.500, dengan stoploss di bawah level 8.425.
3. PT Multipolar Tbk (MLPL) - Spec Buy
Saham MLPL pada 11 Maret 2025 mengalami koreksi signifikan, turun sebesar 3,36 persen ke harga 115, diikuti dengan munculnya tekanan jual. MNC Sekuritas menilai bahwa saham ini saat ini berada pada bagian dari wave [b] dari wave 2, yang mengindikasikan bahwa koreksi harga saham MLPL kemungkinan akan terbatas dan berpeluang menguat kembali.
Untuk saham MLPL, MNC Sekuritas memberikan rekomendasi spec buy pada kisaran harga 109 hingga 114. Target harga yang ditetapkan berada pada level 122 hingga 132, dengan stoploss di bawah harga 105.
4. PT Ultra Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) - Buy on Weakness
Saham ULTJ juga mengalami koreksi yang cukup dalam pada 11 Maret 2025, turun sebesar 4,70 persen ke harga 1.420, meskipun masih didominasi oleh volume pembelian. MNC Sekuritas memperkirakan saham ini saat ini berada pada bagian dari wave [b] dari wave A dalam skenario teknikal mereka. Koreksi yang terjadi pada saham ULTJ diperkirakan akan relatif terbatas, sehingga peluang untuk rebound cukup besar.
MNC Sekuritas menyarankan untuk melakukan buy on weakness pada harga 1.370 hingga 1.415. Target harga saham ULTJ adalah pada level 1.445 hingga 1.525, dengan stoploss di bawah level 1.340.
Strategi Investasi di Tengah Volatilitas Pasar
Meskipun IHSG diperkirakan akan mengalami koreksi lanjutan, MNC Sekuritas menyarankan investor untuk tetap aktif dan melakukan pemilihan saham yang cermat. Dalam pasar yang volatile seperti saat ini, strategi buy on weakness atau membeli saat harga terkoreksi dapat menjadi pilihan yang menguntungkan. Namun, penting bagi investor untuk selalu memperhatikan level support dan resistance yang telah disarankan oleh analis untuk menghindari kerugian lebih lanjut.
Sebagai investor, mengetahui kapan waktu yang tepat untuk masuk dan keluar pasar sangat penting, terutama dalam menghadapi situasi pasar yang fluktuatif. MNC Sekuritas memberikan panduan yang jelas terkait saham-saham yang memiliki potensi cuan meskipun IHSG sedang mengalami tekanan. Dengan strategi yang tepat dan pemilihan saham yang bijak, investor dapat tetap meraih keuntungan di tengah gejolak pasar.

Wahyu
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
KPR Aman Dengan Cicilan Maksimal 35 Persen Gaji
- 08 September 2025
2.
Gen Z Indonesia Didorong Cerdas Atur Finansial
- 08 September 2025
3.
Mudah Menukarkan Uang Rusak di Bank Indonesia
- 08 September 2025
4.
Investasi Mudah dan Aman Bagi Perintis Pemula
- 08 September 2025
5.
Pertumbuhan Investor Pasar Modal RI Meningkat Pesat
- 08 September 2025