Twitter Down: Elon Musk Ungkap Penyebab Serangan Siber yang Mengganggu Layanan Global
- Rabu, 12 Maret 2025

JAKARTA - Pada Senin, 10 Maret 2025, platform media sosial X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) mengalami gangguan besar yang mengakibatkan Twitter down secara global, mempengaruhi jutaan pengguna di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Pengguna X, platform yang kini dimiliki oleh Elon Musk, melaporkan kesulitan dalam mengakses berbagai fitur utama di platform tersebut. Mereka mengalami kegagalan login, beranda yang tidak bisa dimuat, dan kesulitan dalam mengirim maupun melihat unggahan.
Gangguan Global: Laporan Layanan Tidak Bisa Diakses
Masalah ini mencakup gangguan yang cukup signifikan. Banyak pengguna di berbagai belahan dunia melaporkan kesulitan menggunakan platform X, mulai dari kesulitan login hingga ketidakmampuan untuk mengakses konten yang ada di beranda mereka. Beberapa juga mengeluhkan tidak bisa mengirim atau melihat postingan orang lain, baik dalam bentuk teks, gambar, maupun video.
Baca Juga
Menurut Downdetector, situs pemantau gangguan layanan online, tercatat lonjakan laporan masalah yang luar biasa besar selama beberapa jam sejak gangguan pertama dimulai. Pada gangguan pertama, lebih dari 40.000 laporan dilaporkan di situs Downdetector. Gangguan kedua, yang terjadi pada hari yang sama, juga mencatatkan lebih dari 35.000 laporan. Laporan ini menunjukkan seberapa besar dampak yang ditimbulkan oleh gangguan pada platform media sosial yang sudah digunakan oleh jutaan orang di seluruh dunia.
Namun, meskipun banyak pengguna mengeluhkan masalah teknis, belum ada pernyataan resmi dari X atau perusahaan yang mengelola Twitter terkait penyebab pasti terjadinya gangguan tersebut pada hari Senin. Kejadian ini cukup mengejutkan, karena platform sebesar X biasanya memiliki sistem yang cukup stabil, dan gangguan seperti ini sangat jarang terjadi.
Elon Musk Ungkap Penyebab Gangguan: Serangan Siber Besar-besaran
Setelah gangguan terjadi, banyak spekulasi muncul tentang penyebab Twitter down tersebut. Beberapa waktu setelah gangguan terjadi, Elon Musk, pemilik X (Twitter), mengungkapkan bahwa penyebab dari masalah ini adalah adanya serangan siber besar-besaran yang mengarah pada platform tersebut. Musk melalui akun pribadinya di X memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai masalah tersebut. Dikutip dari Tom's Guide pada Selasa, 11 Maret 2025, Musk menuliskan sebuah cuitan yang mengkonfirmasi bahwa serangan siber yang intensif telah menjadi penyebab utama dari gangguan yang mempengaruhi banyak pengguna di seluruh dunia.
Serangan siber besar ini diduga menyebabkan kerusakan pada sistem internal platform X, yang mengakibatkan gangguan pada layanan dasar seperti login, unggahan, serta interaksi pengguna di platform tersebut. Meskipun penyebabnya telah terungkap, Musk dan pihak X belum memberikan rincian lebih lanjut tentang jenis serangan atau pihak yang terlibat. Namun, serangan semacam ini sangat berisiko bagi keamanan data dan integritas platform sosial media yang memiliki lebih dari 200 juta pengguna aktif harian di seluruh dunia.
Dampak Global yang Meluas
Kejadian Twitter down pada 10 Maret 2025 ini menjadi sorotan global, mengingat bahwa X adalah salah satu platform media sosial terbesar yang digunakan oleh berbagai kalangan, mulai dari individu hingga perusahaan, pemerintah, dan organisasi internasional. Akibatnya, banyak pihak yang merasakan dampak langsung dari masalah ini. Tak hanya pengguna pribadi, banyak perusahaan dan organisasi yang bergantung pada X untuk komunikasi dan pemasaran juga merasa kehilangan akses ke platform ini.
Di Indonesia, banyak pengguna yang mengeluhkan ketidakmampuan mereka untuk menggunakan platform X, terutama yang mengandalkan media sosial untuk berinteraksi dengan followers mereka, baik itu dalam konteks pribadi maupun profesional. “Saya tidak bisa mengakses beranda saya selama berjam-jam, dan saat mencoba login, selalu gagal,” kata Adit, seorang pengguna X di Jakarta, yang mengungkapkan frustrasinya melalui platform lainnya.
Dukungan Teknologi dan Keamanan X yang Terus Diperbarui
Meskipun pernyataan resmi terkait serangan siber besar ini belum sepenuhnya disampaikan oleh pihak X, para ahli teknologi memprediksi bahwa serangan semacam ini merupakan ancaman serius yang bisa merusak sistem dan infrastruktur platform secara keseluruhan. Serangan Distributed Denial of Service (DDoS) atau serangan dengan mengirimkan lalu lintas data secara besar-besaran ke server untuk membuatnya kewalahan, merupakan salah satu jenis serangan yang umum terjadi dan bisa menyebabkan gangguan besar pada layanan online seperti yang terjadi di X.
Pihak X (Twitter) diperkirakan akan meningkatkan langkah-langkah keamanan untuk mencegah serangan serupa terjadi di masa depan. Platform ini, yang kini berada di bawah kepemilikan Elon Musk, terus berupaya memperbarui infrastruktur dan teknologi keamanannya untuk memastikan stabilitas layanan. Meski begitu, dalam dunia maya yang semakin rentan terhadap serangan siber, tidak ada sistem yang sepenuhnya bebas dari risiko.
Peran Media Sosial dalam Kehidupan Digital Masyarakat
Meskipun Twitter down pada 10 Maret 2025 memunculkan kekhawatiran banyak pengguna, kejadian ini juga menggambarkan peran penting platform media sosial dalam kehidupan sehari-hari. X telah menjadi wadah utama bagi berbagai kalangan untuk berinteraksi, berbagi informasi, bahkan untuk tujuan bisnis dan pemasaran. Ketika platform ini tidak dapat diakses, banyak pengguna merasa kehilangan salah satu saluran komunikasi utama mereka.
Sementara itu, Twitter, yang telah berganti nama menjadi X di bawah kepemilikan Elon Musk, tetap menjadi kekuatan besar dalam dunia media sosial global. Namun, serangan siber ini menunjukkan bahwa keamanan dunia maya semakin menjadi isu kritis yang harus dihadapi oleh semua platform digital besar.
Pernyataan Belum Ada dari Pihak X tentang Tindakan Ke Depan
Hingga kini, pihak X (Twitter) belum memberikan penjelasan resmi yang lebih detail mengenai langkah-langkah pemulihan yang dilakukan setelah gangguan tersebut. Meskipun Elon Musk telah mengonfirmasi adanya serangan siber besar, banyak pengguna yang berharap mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai upaya pemulihan layanan dan bagaimana perusahaan akan mengatasi ancaman serupa di masa depan. Sebagian besar pengguna berharap bahwa kejadian ini tidak akan berulang, mengingat dampak yang cukup besar terhadap penggunaan harian mereka.
Gangguan besar yang mengakibatkan X (Twitter) down pada 10 Maret 2025 memang menimbulkan kepanikan dan kekhawatiran di kalangan penggunanya. Meskipun Elon Musk telah mengungkapkan bahwa serangan siber besar-besaran menjadi penyebab utama masalah ini, rincian lebih lanjut masih sangat terbatas. Kejadian ini mengingatkan kita akan betapa pentingnya sistem keamanan digital dan bagaimana ancaman siber dapat berdampak langsung pada stabilitas layanan platform media sosial terbesar di dunia.
Seiring dengan pemulihan layanan dan langkah-langkah pemulihan yang akan dilakukan, pengguna X di seluruh dunia berharap kejadian serupa tidak akan terjadi lagi.

Wahyu
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Samsung Galaxy A07 Rp 1,3 Juta, Smartphone Murah dengan Fitur Premium
- Selasa, 09 September 2025
Terpopuler
1.
Redmi Note 13 Pro Plus 5G dengan Kamera 200 MP dan Baterai 5.000 mAh
- 09 September 2025
2.
Huawei Watch Fit 4 Series: Smartwatch Stylish dengan Fitur Lengkap
- 09 September 2025
3.
Samsung Galaxy Watch 8: Desain Tipis, Fitur Kesehatan Lengkap
- 09 September 2025
4.
KPR Aman Dengan Cicilan Maksimal 35 Persen Gaji
- 08 September 2025
5.
Gen Z Indonesia Didorong Cerdas Atur Finansial
- 08 September 2025