Indonesia dan Turkiye Jalin Kerja Sama Strategis di Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral
- Rabu, 12 Maret 2025

JAKARTA - Pemerintah Indonesia dan Turkiye resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) yang memperkuat kerja sama kedua negara di sektor energi dan sumber daya mineral. MoU ini ditandatangani di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Rabu, 12 Februari 2025, dan disaksikan oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto serta Presiden Republik Turkiye Recep Tayyip Erdogan setelah melakukan pertemuan bilateral. Kesepakatan ini diyakini akan membuka peluang baru untuk pengembangan sektor energi di Indonesia, terutama dalam hal energi bersih dan teknologi inovatif.
Kerja Sama di Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia, menyampaikan bahwa MoU ini merupakan langkah signifikan untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan Turkiye dalam sektor energi. Bahlil berharap kerja sama ini dapat membawa dampak positif bagi percepatan transisi Indonesia ke energi yang lebih ramah lingkungan, sekaligus meningkatkan ketahanan energi nasional.
Baca Juga
“MoU antara kedua negara ini akan membuka peluang transfer teknologi dan inovasi di sektor energi, yang akan mempercepat pengembangan energi bersih di Indonesia. Dengan dukungan dan kolaborasi dari mitra internasional, kita dapat mengejar swasembada energi sesuai dengan arahan Bapak Presiden Prabowo,” ungkap Bahlil Lahadalia dalam pernyataannya.
MoU ini mencakup berbagai bidang strategis di sektor energi, termasuk pembangkit listrik, distribusi dan transmisi listrik, serta pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT). Indonesia dan Turkiye juga sepakat untuk melakukan kolaborasi dalam pengembangan hidrokarbon, serta mengeksplorasi teknologi baru di bidang energi seperti hidrogen, nuklir, dan baterai.
Bahlil menambahkan bahwa kerja sama ini akan berlangsung selama lima tahun, dengan kemungkinan perpanjangan setelah itu, jika kedua negara sepakat untuk melanjutkan hubungan kerja sama yang saling menguntungkan. “Kerja sama ini akan berlaku selama lima tahun dan bisa diperpanjang dengan tambahan waktu lima tahun dengan kesepakatan antara kedua negara,” jelas Bahlil.
Pengembangan Energi Bersih dan Teknologi Inovatif
Kerja sama ini tidak hanya berfokus pada pengembangan sumber energi yang lebih ramah lingkungan, tetapi juga pada penerapan teknologi baru yang dapat meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan sektor energi Indonesia. Salah satu teknologi yang akan diprioritaskan adalah hidrogen, yang dianggap sebagai sumber energi masa depan yang dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Sebagai bagian dari upaya menuju swasembada energi, Indonesia berkomitmen untuk mempercepat transisi energi dengan memanfaatkan teknologi terbaru dari mitra internasional. Bahlil menyebutkan bahwa dukungan dari Turkiye dalam hal teknologi dan inovasi akan sangat bermanfaat untuk mempercepat pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia, termasuk energi surya, angin, serta pembangkit listrik tenaga air.
Kerja Sama Sebelumnya dalam Proyek Energi
Sebelum penandatanganan MoU ini, Indonesia dan Turkiye sudah menjalin kerja sama yang erat, terutama di sektor energi. PT Pertamina (Persero), perusahaan energi terbesar Indonesia, telah melakukan beberapa kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan Turkiye, terutama di sektor minyak dan gas bumi (migas) serta panas bumi.
Melalui kerja sama ini, PT Pertamina telah mengadakan delapan proyek dengan perusahaan Turkiye yang bergerak di bidang perkapalan dan energi terbarukan, khususnya pembangkit listrik tenaga panas bumi. Salah satu contoh nyata dari kerja sama ini adalah proyek pengembangan energi panas bumi melalui PT Hitay Daya Energi (HDE) di Gunung Talang Bukit Kili, yang berencana mengembangkan kapasitas sebesar 20 MW.
“Turkiye juga berinvestasi pada proyek panas bumi melalui PT Hitay Daya Energi (HDE) di Gunung Talang Bukit Kili dengan rencana pengembangan 20 MW. Selain itu, Hitay Energy Holding juga menjalankan empat proyek survei dan eksplorasi panas bumi. Hingga kini, PT HDE telah menginvestasikan 6,01 juta dolar AS, atau sekitar 22 persen dari komitmen eksplorasi mereka,” ujar Bahlil mengenai pencapaian kerja sama yang telah dilakukan antara kedua negara.
Investasi Turkiye dalam proyek panas bumi ini menandakan keseriusan kedua negara dalam mengembangkan energi terbarukan, khususnya yang berbasis geotermal. Indonesia, yang memiliki potensi besar di sektor panas bumi, diharapkan dapat memaksimalkan kerja sama ini untuk memenuhi kebutuhan energi domestik yang semakin meningkat.
Peluang Ke Depan dalam Pengembangan Energi Bersih
Dengan penandatanganan MoU ini, Indonesia dan Turkiye membuka peluang yang lebih besar dalam sektor energi bersih dan teknologi inovatif. Kolaborasi dalam energi hidrogen dan nuklir diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada sumber energi fosil dan mempercepat transisi ke energi terbarukan. Selain itu, pengembangan baterai yang efisien juga akan memperkuat ketahanan energi nasional, mengingat pentingnya penyimpanan energi dalam mendukung sistem kelistrikan yang lebih stabil.
Melalui perjanjian ini, Indonesia juga berharap dapat meningkatkan kapasitas energi terbarukan, mengingat kebutuhan energi yang terus berkembang seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Dengan dukungan dari Turkiye, Indonesia diharapkan dapat mempercepat adopsi teknologi hijau yang ramah lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Kepentingan Strategis untuk Kedua Negara
Kerja sama ini juga membawa manfaat strategis bagi kedua negara. Bagi Indonesia, pengembangan energi terbarukan dan teknologi baru akan membuka peluang bagi investasi asing dan menciptakan lapangan kerja di sektor energi. Sementara itu, bagi Turkiye, kerja sama ini memperkuat posisi negara sebagai mitra utama Indonesia dalam kolaborasi sektor energi.
Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan, dalam pidatonya usai pertemuan bilateral dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Bogor, mengungkapkan bahwa kerja sama ini sejalan dengan komitmen Turkiye untuk memperkuat hubungan internasional dalam pengembangan energi bersih dan teknologi inovatif yang berkelanjutan.
Penandatanganan MoU antara Indonesia dan Turkiye di sektor energi dan sumber daya mineral membuka jalan bagi kolaborasi yang lebih erat di bidang energi bersih, pengembangan teknologi baru, serta peningkatan ketahanan energi. Kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat transisi energi Indonesia menuju sumber energi yang lebih ramah lingkungan, sekaligus memberikan manfaat bagi kedua negara dalam hal investasi, pengembangan teknologi, dan pertumbuhan ekonomi. Sebagai bagian dari upaya ini, Indonesia berkomitmen untuk melanjutkan dan memperluas kerja sama dengan mitra internasional, khususnya dalam menghadapi tantangan global terkait perubahan iklim dan kebutuhan energi yang semakin meningkat.

Wahyu
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Mengenal Taekwondo, Latihan Fisik dan Mental Optimal
- 09 September 2025
2.
Taichi Tenangkan Pikiran dan Kurangi Stres Harian
- 09 September 2025
3.
Film Sukma: Teror Gaib dan Obsesi Kecantikan
- 09 September 2025
4.
BYD M6: MPV Listrik Modern dengan Kabin Luas dan Fitur Canggih
- 09 September 2025
5.
Daihatsu Ayla Tipe M: Harga Terjangkau dan Spesifikasi Lengkap
- 09 September 2025