Selasa, 09 September 2025

Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Diluncurkan: Saham BUMN Fluktuatif Saat Pasar Buka

Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Diluncurkan: Saham BUMN Fluktuatif Saat Pasar Buka
Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Diluncurkan: Saham BUMN Fluktuatif Saat Pasar Buka

JAKARTA - Pada hari Senin, 24 Februari 2025, Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Peluncuran ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam pengelolaan investasi BUMN di Indonesia. Badan ini menaungi tujuh perusahaan pelat merah besar, yakni PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT PLN, PT Pertamina, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Telkom Indonesia Tbk, dan PT Mineral Industri Indonesia (Mind ID).

Dampak Terhadap Pergerakan Saham BUMN

Ketika pasar saham dibuka pada pagi hari peluncuran Danantara, saham BUMN menunjukkan pergerakan fluktuatif yang signifikan. Beberapa saham mengalami penurunan, sementara yang lainnya mencatat peningkatan. Pada pukul 09.54 WIB, berikut adalah posisi saham BUMN di bawah naungan Danantara:

1. PT Bank Mandiri Tbk: Saham Bank Mandiri turun 50 poin atau 0,98 persen menjadi Rp5.025 dari sebelumnya Rp5.075 per saham.

2. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI): Saham BRI naik 10 poin atau 0,26 persen ke posisi Rp3.900 dari sebelumnya Rp3.890 per saham, menjadi satu-satunya saham BUMN pada kelompok ini yang mengalami penguatan.

3. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI): Saham BNI turun 20 poin atau 0,23 persen menjadi Rp4.280 dari sebelumnya Rp4.300 per saham.

4. PT Telkom Indonesia Tbk: Saham Telkom Indonesia mengalami penurunan sebesar 30 poin atau 1,13 persen ke posisi Rp2.630 dari Rp2.650 per saham sebelumnya.

Penurunan ini mencerminkan reaksi pasar yang berhati-hati terhadap pembentukan Danantara dan ketidakpastian terkait dampaknya terhadap kinerja masing-masing perusahaan BUMN.

Rencana Prabowo dan Pengaruhnya terhadap BUMN

Peluncuran Danantara bukanlah sekedar formalitas belaka. Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya badan pengelola investasi ini dalam konteks pengelolaan sumber daya dan aset BUMN. "Dengan adanya Danantara, kita berharap dapat mengoptimalkan potensi dan kinerja BUMN demi pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih kokoh," ujar Prabowo dalam pidatonya.

Peluncuran ini didampingi oleh pembacaan beberapa poin penting yang tertuang dalam RUU tentang perubahan ketiga atas Undang-undang Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN oleh Ketua Panja Pembahasan RUU BUMN, Eko Hendro Purnomo. Poin-poin tersebut di antaranya meliputi penyesuaian dan perluasan definisi BUMN, pengaturan terkait badan pengelola, restrukturisasi, privatisasi, dan pembentukan anak perusahaan.

Usaha untuk Meningkatkan Kinerja dan Inklusivitas

Dalam RUU baru ini, turut dibahas berbagai aspek penting yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja BUMN. Salah satunya adalah pemberian kesempatan lebih besar bagi penyandang disabilitas dan masyarakat setempat untuk berkarier di BUMN. Selain itu, juga diatur peluang bagi karyawan perempuan untuk menduduki posisi jabatan strategis, termasuk menjadi direksi atau dewan komisaris.

"Pemberdayaan sumber daya manusia kita di BUMN adalah langkah penting untuk memastikan kita tidak hanya berfokus pada keuntungan, tetapi juga pemerataan dan keadilan sosial," tegas Eko Hendro Purnomo dalam pernyataannya.

Lebih lanjut, dibahas pula mengenai aturan yang lebih detil terkait pembentukan anak perusahaan BUMN yang diharapkan dapat memberikan kontribusi besar bagi BUMN dan negara. Upaya ini diharapkan dapat menciptakan BUMN yang lebih kompetitif dan andal di kancah global.

Prospek dan Tantangan ke Depan

Peluncuran Danantara menjadi langkah besar dalam upaya pemerintah memperkuat struktur dan kinerja BUMN. Meskipun demikian, tantangannya tidak ringan. Fluktuasi harga saham menjelang dan saat peluncuran menunjukkan bahwa pasar masih menyimpan keraguan terhadap langkah ini.

Investor dan masyarakat akan terus memantau perkembangan Danantara dan dampaknya terhadap kinerja masing-masing BUMN dalam jangka panjang. Seiring dengan berbagai aturan baru yang diterapkan, harapannya adalah bahwa BUMN akan lebih efisien, inovatif, dan berdaya saing, serta mampu memaksimalkan manfaat bagi perekonomian nasional.

Dalam beberapa bulan ke depan, akan terlihat seberapa efektif Danantara dalam mengelola investasi BUMN serta bagaimana perubahan regulasi mempengaruhi dinamika pasar dan operasional BUMN. Ini akan menjadi periode penting bagi pemerintahan Prabowo dalam membuktikan keberhasilan reformasi ini.

Sebagai penutup, Prabowo menyatakan, “Kita bergerak ke depan dengan optimisme dan komitmen untuk memastikan bahwa BUMN kita berkembang dan membawa manfaat nyata bagi seluruh rakyat Indonesia.”

Regan

Regan

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Cek Kesehatan BPJS Bisa Lewat Aplikasi, Begini Caranya

Cek Kesehatan BPJS Bisa Lewat Aplikasi, Begini Caranya

Jasa Marga Pastikan Arus Tol Dalam Kota Lancar

Jasa Marga Pastikan Arus Tol Dalam Kota Lancar

Jadwal KRL Jogja Solo Pekan Ini, 8 Sampai 14 September

Jadwal KRL Jogja Solo Pekan Ini, 8 Sampai 14 September

Jadwal Lengkap Kereta Api Prameks Senin, 8 September

Jadwal Lengkap Kereta Api Prameks Senin, 8 September

Tarif Transjakarta dan MRT Kembali Normal

Tarif Transjakarta dan MRT Kembali Normal