5 Rute Penerbangan Terpendek Dunia, Termasuk di Indonesia
JAKARTA - Tidak semua perjalanan udara menuntut waktu berjam-jam.
Di sejumlah negara, terdapat rute penerbangan yang begitu singkat hingga bisa ditempuh hanya dalam hitungan menit, bahkan detik. Rute-rute ini biasanya menghubungkan daerah terpencil atau pulau kecil yang sulit dijangkau lewat jalur darat maupun laut. Menariknya, Indonesia turut memiliki salah satu rute penerbangan terpendek di dunia, yang menjadi solusi vital bagi masyarakat di pedalaman Papua.
Berikut lima rute penerbangan tersingkat di dunia, dirangkum dari Times of India dan Point Hacks:
Baca Juga
1. Westray ke Papa Westray, Skotlandia
Rute ini memegang rekor penerbangan komersial terpendek di dunia. Jaraknya hanya 1,7 mil atau sekitar 2,7 kilometer, dan bisa ditempuh dalam 1–2 menit, bahkan tercatat pernah hanya 47 detik saat kondisi angin mendukung. Maskapai Loganair mengoperasikan rute ini untuk melayani masyarakat setempat.
Warga setempat sebelumnya harus menempuh perjalanan dengan perahu sekitar 20 menit, risiko tinggi karena gelombang laut yang tak menentu. Penerbangan super singkat ini memungkinkan distribusi obat-obatan, logistik, dan layanan penting lain berlangsung lebih cepat dan aman.
2. Kegata ke Apowo, Indonesia
Indonesia memiliki rute penerbangan pendek yang vital, menghubungkan dua desa terpencil di Papua, Kegata dan Apowo, sejauh 2,4 kilometer. Meskipun jaraknya dekat, medan berupa hutan lebat dan pegunungan curam membuat jalur darat hampir mustahil dilalui.
Rute ini tidak bersifat komersial, melainkan dijalankan oleh organisasi kemanusiaan menggunakan pesawat kecil bermesin tunggal. Layanan ini sangat penting, mulai dari mengangkut pasien untuk perawatan medis, mendistribusikan kebutuhan pokok, hingga mendukung kegiatan ibadah dan pendidikan bagi masyarakat desa.
3. Karpathos ke Kasos, Yunani
Pulau Karpathos dan Kasos di Yunani terkenal dengan pantai indah dan suasana tradisionalnya. Jika ditempuh lewat feri, perjalanan bisa memakan waktu lebih dari satu jam, terutama saat cuaca buruk dan ombak tinggi.
Untuk mempercepat mobilitas, Olympic Air menawarkan penerbangan singkat 5–6 menit. Rute ini memudahkan wisatawan yang ingin menghemat waktu sekaligus memberi manfaat signifikan bagi penduduk lokal yang rutin bepergian antar pulau untuk pekerjaan atau kebutuhan sehari-hari.
4. St. Maarten ke Anguilla, Karibia
Bandara Internasional Princess Juliana di St. Maarten terkenal dengan pendaratan pesawat yang dekat dengan pantai, menarik perhatian wisatawan. Dari sini, tersedia penerbangan menuju Pulau Anguilla, sejauh 19 kilometer.
Perjalanan udara ini hanya memerlukan sekitar 10 menit, jauh lebih cepat dibandingkan kapal yang bergantung pada kondisi laut. Rute ini memudahkan mobilitas wisatawan dan penduduk lokal, sekaligus menawarkan pemandangan Karibia yang spektakuler dari ketinggian.
5. Connemara ke Inis Mor, Irlandia
Inis Mor adalah pulau terbesar dari Kepulauan Aran di lepas pantai barat Irlandia, terkenal akan keindahan alamnya. Namun, akses ke pulau ini cukup menantang, terutama saat gelombang laut tinggi yang membuat feri tidak beroperasi.
Maskapai Aer Arann Islands menyediakan penerbangan dari Connemara ke Inis Mor dengan durasi sekitar 10 menit. Rute ini memudahkan penduduk lokal dan wisatawan untuk tetap terhubung dengan daratan, sekaligus menyajikan pemandangan menakjubkan Samudra Atlantik Utara dari udara.
Rute-rute penerbangan super singkat ini membuktikan bahwa transportasi udara tidak selalu identik dengan jarak jauh atau waktu tempuh lama. Di daerah terpencil atau geografis sulit dijangkau, penerbangan singkat menjadi solusi penting untuk mobilitas, distribusi logistik, dan layanan vital bagi masyarakat.
Indonesia sendiri dengan rute Kegata–Apowo menunjukkan bahwa penerbangan pendek bukan sekadar kemewahan, melainkan kebutuhan strategis yang memberi dampak nyata bagi kehidupan masyarakat pedalaman. Keberadaan rute-rute ini menekankan pentingnya inovasi transportasi untuk mendukung mobilitas, keselamatan, dan kesejahteraan masyarakat global.
Rekomendasi
