Perbandingan Biaya Transportasi Indonesia Dengan Negara Tetangga
- Rabu, 10 September 2025

JAKARTA - Biaya transportasi di Indonesia saat ini menjadi sorotan karena porsinya cukup besar dibanding pendapatan masyarakat. Rata-rata pengeluaran transportasi masyarakat Indonesia mencapai 12,46% dari total pendapatan bulanan, lebih tinggi dibanding standar ideal Bank Dunia yang menempatkan angka tidak lebih dari 10%. Hal ini menandakan bahwa sebagian pendapatan rumah tangga tersedot untuk kebutuhan mobilitas sehari-hari.
Berdasarkan rata-rata pendapatan per kapita Indonesia 2024 sebesar Rp6,55 juta per bulan, masyarakat menghabiskan sekitar Rp816.130 per bulan hanya untuk transportasi. Angka ini tentu berbeda antarwilayah, dengan tiga kota memiliki biaya transportasi tertinggi. Kota Bekasi menempati posisi teratas dengan pengeluaran mencapai Rp1,918 juta atau sekitar 14,02% dari pendapatan, diikuti Depok sebesar Rp1,8 juta (16,32%), dan Surabaya sebesar Rp1,62 juta atau 13,61% dari total pendapatan.
Fenomena ini menimbulkan pertanyaan: bagaimana kondisi biaya transportasi di negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura?
Baca Juga
Biaya Transportasi di Malaysia dan Singapura
Menurut Department of Statistics Malaysia (DOSM) 2022, warga Malaysia menghabiskan sekitar 520,82 ringgit Malaysia per bulan untuk transportasi. Proporsinya mencapai 6,14% dari pendapatan bulanan rata-rata rumah tangga senilai 8.479 ringgit Malaysia. Meski lebih rendah secara rasio dibanding Indonesia, secara nominal jumlah ini setara dengan Rp2,03 juta (kurs Rp3.903 per ringgit Malaysia), tergolong signifikan.
Sementara itu, di Singapura, data dari Department of Statistics Singapore (DOSS) 2023 menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran transportasi masyarakat sebesar 951 dolar Singapura per bulan, atau 6,14% dari pendapatan bulanan rumah tangga senilai 15.473 dolar Singapura.
Pengeluaran transportasi pribadi menjadi komponen terbesar di Singapura, mencapai 678 dolar Singapura per bulan, setara Rp8,7 juta (kurs Rp12.830 per dolar Singapura). Sementara transportasi umum sekitar 174 dolar Singapura atau Rp2,23 juta, dan transportasi udara mencapai 93 dolar Singapura, sekitar Rp1,19 juta.
Perbandingan ini memperlihatkan bahwa meski biaya transportasi relatif tinggi secara nominal di Singapura, porsinya terhadap pendapatan jauh lebih rendah dibandingkan di Indonesia.
Solusi Menghadapi Biaya Transportasi Tinggi
Direktur Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal menekankan bahwa solusi tidak hanya menurunkan tarif transportasi. Sebaliknya, peningkatan pendapatan masyarakat menjadi faktor kunci agar biaya transportasi tidak membebani.
"Ada banyak cara bagaimana menganggap biaya itu murah, bukan menurunkan tarif saja, bagaimana meningkatkan pendapatan yang kita pikirkan," ujar Risal.
Ia mencontohkan kasus Bekasi, dengan biaya transportasi Rp1.918.142 per bulan atau 14,02% dari pendapatan. Jika pendapatan masyarakat meningkat sekitar Rp4 juta per orang per bulan, angka pengeluaran untuk transportasi ini tidak lagi menjadi masalah.
"Itu tugas kami juga bagaimana mempermudah masyarakat bergerak melalui transportasi umum hingga mereka bisa melakukan sesuatu hingga mendapatkan pendapatan lebih tinggi," lanjutnya.
Analisis Kota-Kota Termahal di Indonesia
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kota-kota dengan biaya transportasi tinggi tidak selalu identik dengan kota besar secara luas. Kota penyangga Jabodetabek, seperti Bekasi dan Depok, menempati urutan teratas. Hal ini dipengaruhi oleh jarak tempuh yang lebih panjang dan dominasi kendaraan pribadi.
Sementara Surabaya menempati posisi ketiga, sebagian besar pengeluaran masyarakat diarahkan pada transportasi publik, namun kemacetan lalu lintas juga menambah biaya tidak langsung, termasuk waktu dan bahan bakar.
Perbandingan dengan Malaysia dan Singapura
Di Malaysia, meski pengeluaran transportasi bulanan secara nominal setara dengan Rp2 jutaan, porsinya relatif lebih rendah terhadap pendapatan, hanya 6,14%. Singapura pun menunjukkan tren sama, meskipun nominal pengeluaran lebih besar. Hal ini membuktikan bahwa rasio biaya transportasi terhadap pendapatan menjadi indikator utama keterjangkauan mobilitas masyarakat.
Di Singapura, biaya transportasi pribadi mendominasi, namun pendapatan rumah tangga yang tinggi membuat pengeluaran ini terasa lebih ringan. Dengan kata lain, tingginya biaya transportasi di Indonesia terkait dengan besarnya pendapatan yang relatif lebih rendah dibandingkan negara tetangga.
Strategi Pemerintah
Pemerintah dan Kemenhub menekankan pendekatan integrasi tarif dan peningkatan pendapatan masyarakat. Dengan mempermudah akses transportasi publik, memperluas jaringan transportasi massal, dan meningkatkan pendapatan warga, biaya transportasi yang selama ini memberatkan bisa menjadi lebih terjangkau.
Pendekatan ini juga melibatkan kolaborasi dengan sektor swasta dan pengembangan infrastruktur. Misalnya, optimalisasi transportasi massal, pembangunan jalur kereta, dan sistem bus rapid transit (BRT) yang efisien.
Analisis perbandingan biaya transportasi Indonesia, Malaysia, dan Singapura menunjukkan bahwa masalah utama di Indonesia bukan hanya nominal tarif, tetapi proporsi terhadap pendapatan masyarakat. Upaya menekan rasio ini bisa dilakukan melalui peningkatan pendapatan, akses transportasi publik yang lebih efisien, dan integrasi sistem transportasi antarwilayah.
Dengan strategi yang tepat, biaya transportasi tinggi tidak lagi menjadi penghambat mobilitas, produktivitas, dan pertumbuhan ekonomi masyarakat, sehingga perjalanan sehari-hari menjadi lebih nyaman, aman, dan terjangkau.

Sindi
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Cara Ajukan KPR Subsidi Bank Mandiri 2025 Lengkap
- 10 September 2025
2.
MIND ID Dorong Transformasi Mineral Hijau Nasional
- 10 September 2025
3.
Info Jadwal Pemeliharaan Tol Cipularang Padaleunyi oleh Jasa Marga
- 10 September 2025
4.
Rekomendasi Kuliner Puyuh Goreng Lezat di Malang
- 10 September 2025
5.
Rekomendasi Kuliner Dimsum Halal Enak di Bandung
- 10 September 2025