APEC Jadi Bukti Komitmen Indonesia Jaga Mutu Perikanan
JAKARTA - Keberhasilan Indonesia menjaga standar mutu dan keamanan produk perikanan kembali mendapat perhatian dunia internasional. Dalam forum Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) Food Safety Forum di Kota Puerto Varas, Chile, delegasi Indonesia menegaskan komitmen bahwa produk perikanan nasional tidak hanya aman dikonsumsi, tetapi juga berkelas dunia dan mampu bersaing di pasar global yang penuh persyaratan ketat.
Standar keamanan pangan dan mutu yang diterapkan Indonesia menjadi faktor penting untuk memperkuat daya saing sektor kelautan dan perikanan. Upaya ini juga dinilai sebagai strategi menjaga keberlanjutan usaha sekaligus membuka akses ekspor yang lebih luas.
Komitmen Indonesia di Forum APEC
Baca JugaPembangunan Listrik: Strategi Energi Mandiri dan Lapangan Kerja
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melalui Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (Badan Mutu), tampil dalam forum tersebut untuk menyampaikan secara ilmiah bagaimana sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan (SJMKHP) di Indonesia berjalan. Kepala Badan Mutu KKP, Ishartini, menjelaskan bahwa setiap produk yang keluar dari Indonesia telah melalui proses pengawasan ketat dari hulu ke hilir.
“Kami sampaikan secara scientific-based serta sistematis bagaimana implementasi sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan atau SJMKHP dari hulu ke hilir berjalan dan menjamin produk Indonesia yang beredar global bermutu internasional serta aman bagi kesehatan,” kata Ishartini.
Melalui presentasi tersebut, KKP menegaskan di hadapan delegasi negara-negara anggota APEC bahwa produk perikanan Indonesia sudah sesuai standar internasional dan layak diterima di pasar global.
Peran Badan Mutu dalam Quality Assurance
Delegasi Indonesia dalam forum itu juga menyampaikan bahwa pengendalian dan pengawasan mutu dilakukan secara transparan. Badan Mutu berperan sebagai Quality Assurance Body yang memastikan setiap rantai pasok, mulai dari penanganan hasil tangkap hingga distribusi, memenuhi standar internasional.
Ketua Delegasi Indonesia, Mochamad Aji Purbayu, menambahkan bahwa sistem pengendalian mutu yang ketat tersebut telah membuat produk perikanan Indonesia mampu menjangkau pasar internasional.
“Produk perikanan Indonesia sejauh ini telah beredar di 141 negara. Di sisi lain, adanya kepercayaan global terhadap SJMKHP Indonesia membuat daya saing meningkat, dengan salah satu indikasinya penambahan jumlah Unit Pengolahan Ikan (UPI) ekspor,” ujarnya.
Bukti Penerapan Standar Internasional
Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SJMKHP) yang diterapkan Indonesia bersifat ilmiah (scientific) dan berbasis bukti (evidence-based). Prinsip-prinsip sanitasi, higiene, dan keamanan pangan diterapkan secara konsisten, sesuai standar Codex serta Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) yang diakui secara universal.
Dengan sistem ini, produk perikanan Indonesia tidak hanya aman, tetapi juga mampu memenuhi berbagai regulasi ketat dari negara-negara tujuan ekspor. Aji menegaskan bahwa pengakuan datang dari banyak mitra internasional.
“Perwakilan ekonomi APEC telah menerima pesan kita dan paham bahwa produk perikanan Indonesia diproses dengan standar internasional dan telah diakui oleh entitas ekonomi besar seperti Uni Eropa, Amerika Serikat, China serta yang lainnya sehingga jangan ragu lagi untuk membeli produk perikanan Indonesia,” ujar Aji.
Dukungan Menteri Kelautan dan Perikanan
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menekankan pentingnya pengendalian dan pengawasan mutu dalam menjaga keberterimaan produk di pasar internasional. Ia menyebut bahwa hal tersebut menjadi faktor penentu bagi keberhasilan diversifikasi ekspor Indonesia.
Trenggono menegaskan bahwa pihaknya tidak akan main-main dalam memastikan setiap produk perikanan dari Indonesia benar-benar memenuhi standar mutu dan keamanan pangan. Hal ini sejalan dengan strategi pemerintah untuk memperluas jangkauan ekspor ke pasar non-tradisional sekaligus memperkokoh posisi Indonesia sebagai produsen perikanan global.
Strategi Hilirisasi Perikanan
Di balik komitmen kuat menjaga standar mutu, Indonesia juga mendorong pengendalian rantai pasok perikanan secara menyeluruh. Proses dimulai dari hulu dengan pengawasan penanganan hasil tangkap, dilanjutkan ke tahap pengolahan, hingga distribusi ke pasar domestik dan internasional.
Pendekatan ini tidak hanya mengurangi risiko penolakan produk di pasar global, tetapi juga meningkatkan nilai tambah ekonomi. Dengan begitu, keberlanjutan usaha para pelaku industri perikanan bisa lebih terjamin.
Kepercayaan Internasional Semakin Kuat
Kepercayaan dunia terhadap produk perikanan Indonesia terus meningkat. Hal ini tercermin dari semakin luasnya pasar tujuan ekspor serta meningkatnya jumlah Unit Pengolahan Ikan yang mengantongi sertifikasi ekspor. Keberhasilan ini sekaligus menjadi bukti bahwa standar internasional yang diterapkan Indonesia mendapat pengakuan global.
Dalam forum APEC, delegasi Indonesia berhasil memperlihatkan konsistensi sistem pengawasan mutu yang sudah berjalan lama. Kehadiran KKP dan Badan Standardisasi Nasional sebagai bagian dari delegasi menegaskan posisi Indonesia yang siap memimpin dalam menjaga standar mutu perikanan di kawasan Asia Pasifik.
Menjaga Daya Saing di Masa Depan
Langkah Indonesia memprioritaskan mutu dan keamanan produk perikanan bukan sekadar strategi jangka pendek. Kebijakan ini juga menjadi investasi jangka panjang untuk menjaga daya saing di pasar global. Dengan standar mutu yang diakui internasional, produk perikanan Indonesia dapat terus bersaing dan membuka peluang lebih besar di pasar yang semakin kompetitif.
Ke depan, Indonesia berkomitmen memperkuat kolaborasi internasional dalam bidang standar mutu dan keamanan pangan, termasuk melalui forum-forum global seperti APEC. Dengan begitu, produk perikanan nasional dapat terus berkembang dan membawa manfaat ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat.
Rekomendasi
