Sabtu, 06 September 2025

KAI Commuter Pastikan Layanan Stasiun Integrasi Lancar

KAI Commuter Pastikan Layanan Stasiun Integrasi Lancar
KAI Commuter Pastikan Layanan Stasiun Integrasi Lancar

JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) menegaskan komitmennya menjaga layanan perjalanan kereta api agar tetap lancar dan nyaman bagi masyarakat. Melalui keberadaan stasiun integrasi, mobilitas penumpang kini semakin dimudahkan baik untuk kereta api jarak jauh (KA JJ) maupun Commuter Line.

Pada Senin, 1 September 2025, Direktur Utama KAI, Bobby Rasyidin, meninjau langsung pelayanan pelanggan di sejumlah stasiun besar di Jakarta. Peninjauan dilakukan mulai dari Stasiun Juanda, Manggarai, Jatinegara, Pasar Senen, Tanah Abang, hingga Palmerah. Dari seluruh titik tersebut, perhatian utama difokuskan pada Stasiun Jatinegara dan Pasar Senen. Kedua stasiun ini kini menjadi simpul penting integrasi antara KA Jarak Jauh dengan layanan Commuter Line.

Menurut Bobby, keberadaan stasiun integrasi bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga tentang memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik bagi masyarakat. “Fokus kami adalah menjaga agar pelanggan tetap mendapatkan layanan terbaik. Stasiun integrasi seperti Jatinegara dan Pasar Senen berperan penting dalam memudahkan mobilitas masyarakat, memberikan lebih banyak pilihan naik dan turun kereta api dengan aman dan nyaman,” jelasnya.

Baca Juga

Rute Kapal Pelni Jayapura Manokwari September 2025

Pemberhentian Luar Biasa sebagai Layanan Tambahan

Untuk memastikan kelancaran perjalanan, KAI menerapkan pemberhentian luar biasa (BLB) di sejumlah stasiun. Bobby menekankan bahwa langkah ini menjadi bentuk nyata dari perhatian KAI terhadap pelanggan.

“Kami ingin pelanggan merasakan bahwa perjalanan mereka terlindungi, waktu keberangkatan terjaga, dan fasilitas stasiun siap mendukung kebutuhan mobilitas sehari-hari,” tegasnya.

Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menambahkan bahwa BLB merupakan langkah antisipatif sekaligus tambahan pelayanan. “Dengan adanya pemberhentian luar biasa di Stasiun Jatinegara (Daop 1 Jakarta) maupun Stasiun Lempuyangan (Daop 6 Yogyakarta), pelanggan memiliki pilihan tambahan untuk naik dan turun kereta api. Hal ini diharapkan semakin memudahkan mobilitas masyarakat sekaligus tetap mengutamakan keselamatan, kenyamanan, dan keamanan,” ungkap Anne.

Perpanjangan Rekayasa Operasi KA Jarak Jauh

Selain BLB, KAI juga memperpanjang rekayasa pola operasi perjalanan KA JJ untuk keberangkatan dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen hingga Jumat, 5 September 2025.

Melalui kebijakan ini, sebanyak 41 kereta keberangkatan dan 11 kereta kedatangan ditentukan untuk berhenti tambahan di Stasiun Jatinegara. Bahkan, pada tanggal 4 dan 5 September 2025, terdapat tambahan tiga kereta keberangkatan.

Langkah perpanjangan rekayasa operasi tersebut diyakini mampu menambah fleksibilitas bagi penumpang dalam memilih titik keberangkatan maupun kedatangan. Penyesuaian pola operasi ini juga diharapkan membantu pemerataan arus penumpang sehingga tidak terjadi kepadatan di stasiun utama seperti Gambir atau Pasar Senen.

Kenyamanan Penumpang Jadi Prioritas

Dalam kesempatan itu, Bobby Rasyidin menegaskan bahwa prioritas utama KAI tetap pada kenyamanan penumpang. Menurutnya, keberadaan stasiun integrasi tidak hanya mendukung kelancaran transportasi, tetapi juga meningkatkan efisiensi perjalanan masyarakat.

“Dengan integrasi ini, pelanggan bisa lebih leluasa memilih titik naik maupun turun sesuai kebutuhan. Ini bagian dari upaya kami untuk menghadirkan layanan yang semakin dekat dengan masyarakat,” kata Bobby.

Integrasi layanan juga dinilai mampu mengurangi waktu perjalanan karena penumpang tidak perlu berpindah moda transportasi lain untuk melanjutkan perjalanannya. Hal tersebut menjadi solusi praktis bagi mobilitas perkotaan yang padat seperti di Jakarta dan sekitarnya.

Manfaat Stasiun Integrasi bagi Masyarakat

Stasiun integrasi seperti Jatinegara dan Pasar Senen kini menjadi simpul pertemuan antara KA Jarak Jauh dan Commuter Line. Dengan skema ini, penumpang yang datang dari daerah dapat langsung terhubung dengan jaringan transportasi perkotaan tanpa harus berpindah ke terminal lain.

Bagi masyarakat, hal ini berarti efisiensi biaya, waktu, dan energi. Penumpang bisa langsung melanjutkan perjalanan ke pusat aktivitas seperti perkantoran, perdagangan, maupun destinasi pendidikan dengan lebih cepat. Selain itu, pilihan pemberhentian tambahan memberi ruang fleksibilitas yang selama ini menjadi salah satu kebutuhan utama pengguna transportasi massal.

Antisipasi Lonjakan Penumpang

Kebijakan BLB serta perpanjangan rekayasa pola operasi juga merupakan bagian dari antisipasi menghadapi lonjakan penumpang pada periode tertentu. Dengan jumlah perjalanan yang padat, KAI berupaya memastikan agar fasilitas stasiun tetap berfungsi optimal dan mampu menampung arus penumpang secara tertib.

Anne Purba menekankan bahwa setiap langkah yang diambil selalu memperhatikan aspek keselamatan. “Keselamatan, kenyamanan, dan keamanan adalah prioritas. Dengan pemberhentian tambahan ini, pelanggan tidak hanya mendapat kemudahan, tetapi juga jaminan perjalanan yang lebih aman,” katanya.

KAI Terus Tingkatkan Kualitas Layanan

Ke depan, KAI berkomitmen terus memperluas konsep stasiun integrasi di berbagai daerah. Upaya ini sejalan dengan kebutuhan transportasi nasional yang semakin kompleks. Integrasi antarmoda dinilai sebagai solusi jangka panjang dalam mengurangi kepadatan lalu lintas perkotaan sekaligus mendukung mobilitas masyarakat yang efisien.

Selain itu, peningkatan kualitas layanan pelanggan juga akan terus dilakukan. Dari sisi teknologi, KAI mendorong penggunaan sistem digitalisasi tiket dan informasi perjalanan yang lebih terintegrasi. Dari sisi pelayanan, KAI akan memastikan seluruh staf dan petugas siap memberikan pengalaman perjalanan yang lebih ramah dan responsif.

Dengan hadirnya stasiun integrasi seperti Jatinegara dan Pasar Senen, KAI menunjukkan keseriusannya dalam memperkuat layanan transportasi publik yang modern, efisien, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.

Kebijakan pemberhentian luar biasa dan perpanjangan rekayasa pola operasi kereta api jarak jauh membuktikan bahwa perusahaan terus berupaya menjaga keseimbangan antara kelancaran operasional dan kenyamanan penumpang.

Integrasi ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga solusi nyata bagi mobilitas harian jutaan orang yang bergantung pada transportasi kereta api.

Sindi

Sindi

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

MIND ID Tegaskan Komitmen Turunkan Emisi

MIND ID Tegaskan Komitmen Turunkan Emisi

Hari Pelanggan Jasa Marga Hadirkan Layanan Terbaik

Hari Pelanggan Jasa Marga Hadirkan Layanan Terbaik

Jadwal Kapal Pelni KM Awu September hingga Oktober 2025

Jadwal Kapal Pelni KM Awu September hingga Oktober 2025

Panduan Pindah Faskes BPJS 2025 Tanpa Ribet

Panduan Pindah Faskes BPJS 2025 Tanpa Ribet

Garuda Indonesia Hadirkan Promo Ternate Jakarta PP Rp3 Juta

Garuda Indonesia Hadirkan Promo Ternate Jakarta PP Rp3 Juta