LRT Jakarta Wujudkan Akses Mudah dan Cepat

Rabu, 27 Agustus 2025 | 09:33:06 WIB
LRT Jakarta Wujudkan Akses Mudah dan Cepat

JAKARTA - Transportasi publik di Jakarta semakin berkembang pesat seiring hadirnya berbagai moda baru yang ramah lingkungan dan modern. Salah satunya adalah Light Rapid Transit (LRT) Jakarta yang sudah lebih dulu beroperasi dibandingkan LRT Jabodebek. Moda transportasi ini ternyata menyimpan sejumlah fakta menarik yang patut diketahui, mulai dari sejarah pembangunannya, rute awal, hingga rencana pengembangan jalur baru yang akan membuat layanan semakin luas dan bermanfaat bagi masyarakat.

Dibangun pada 2018, LRT Jakarta pada mulanya disiapkan untuk mendukung perhelatan akbar Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Selama masa pesta olahraga itu, kereta ringan ini digunakan sebagai sarana mobilitas atlet, ofisial, dan penonton menuju lokasi pertandingan. Meski awalnya hanya bersifat uji coba terbatas, kehadiran LRT Jakarta menjadi tonggak penting lahirnya sistem transportasi baru yang modern di ibu kota.

Setelah melalui masa penyempurnaan, LRT Jakarta resmi beroperasi penuh secara komersial pada 1 Desember 2019. Sejak saat itu, masyarakat umum dapat menggunakannya sebagai sarana transportasi sehari-hari dengan akses yang lebih cepat, aman, serta ramah lingkungan.

Dibangun untuk Asian Games 2018

Fakta pertama yang tak bisa dipisahkan dari LRT Jakarta adalah keterkaitannya dengan Asian Games. Pembangunan dimulai pada tahun 2018, bertepatan dengan persiapan Indonesia sebagai tuan rumah ajang olahraga terbesar di Asia. LRT digunakan untuk memperlancar mobilitas ribuan atlet, ofisial, hingga penonton yang datang dari berbagai negara.

Pengoperasian saat Asian Games dilakukan secara terbatas dan masih dalam tahap uji coba. Namun, pengalaman itu menjadi modal penting untuk menyempurnakan sistem sebelum LRT Jakarta benar-benar dibuka secara komersial.

Beroperasi Komersial Sejak Desember 2019

Setelah melalui serangkaian perbaikan dan persiapan, LRT Jakarta akhirnya melayani masyarakat umum secara penuh mulai 1 Desember 2019. Kehadirannya menjadi angin segar bagi warga yang membutuhkan transportasi cepat, nyaman, serta bebas dari kemacetan.

Sejak resmi beroperasi, minat masyarakat terhadap LRT Jakarta terus meningkat, apalagi dengan dukungan fasilitas yang ramah bagi berbagai kalangan. Tidak hanya pekerja atau pelajar, moda transportasi ini juga terbuka bagi lansia, ibu-ibu, bahkan anak-anak dengan syarat tertentu.

Satu hal menarik lainnya, LRT Jakarta menggunakan rangkaian kereta produksi Hyundai Rotem, Korea Selatan. Tipe kereta yang dipakai adalah LRV 1100, dengan desain modern dan teknologi terkini. Kehadiran kereta asal Negeri Ginseng ini semakin menambah nilai prestisius bagi Jakarta sebagai kota yang berupaya menghadirkan transportasi kelas dunia.

Tak berhenti sampai di situ, pengalaman menggunakan LRT Jakarta pun terasa nyaman berkat desain interior yang ramah pengguna, termasuk aksesibilitas untuk penyandang disabilitas.

Jalur Masih Pendek, 5,2 Kilometer

Pada tahap awal, LRT Jakarta hanya memiliki rute pendek sepanjang 5,2 kilometer. Jalur ini menghubungkan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading hingga Velodrome Rawamangun dengan enam stasiun perantara: Pegangsaan Dua, Boulevard Utara, Boulevard Selatan, Pulomas, Equestrian, dan Velodrome.

Meski terbilang singkat, jalur ini sangat membantu mobilitas masyarakat di wilayah Jakarta Utara menuju kawasan Rawamangun, terutama saat jam sibuk. Dengan waktu tempuh yang lebih singkat, penumpang dapat menghindari kemacetan yang kerap terjadi di jalan raya.

Ramah Bagi Semua Penumpang

LRT Jakarta dikenal ramah terhadap semua kalangan penumpang, mulai dari ibu-ibu, anak-anak, hingga lansia. Bahkan, pihak pengelola tidak menetapkan batas usia penumpang. Namun, bagi anak usia di bawah 5 tahun maupun lansia, disarankan tetap ada pendamping untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan selama perjalanan.

Selain itu, fasilitas di stasiun maupun kereta sudah didesain inklusif, memudahkan akses bagi penyandang disabilitas dan juga pesepeda yang ingin menggunakan layanan transportasi ini.

Sistem Rel Ketiga Sebagai Sumber Energi

Hal teknis yang juga menjadi keunggulan LRT Jakarta adalah penggunaan sistem rel ketiga. Sistem ini berfungsi sebagai penyedia sumber listrik melalui konduktor yang terpasang pada rel. Teknologi ini umum digunakan pada transportasi modern dunia, sehingga mendukung kelancaran perjalanan dengan daya listrik yang stabil.

Perpanjangan Jalur 7 Kilometer

Ke depan, LRT Jakarta tidak berhenti hanya pada jalur 5,2 kilometer. Proyek perpanjangan rute 1B tengah dikerjakan dengan target panjang jalur bertambah 7 kilometer lagi. Nilai investasi proyek ini mencapai Rp5,5 triliun.

Dengan perpanjangan ini, total panjang rute LRT Jakarta nantinya akan menjadi 12,2 kilometer. Jalur baru ini akan menambah lima stasiun baru, yaitu Pemuda Rawamangun, Pramuka BPKP, Pasar Pramuka, Matraman, dan Manggarai. Target penyelesaian proyek perpanjangan jalur ditetapkan pada tahun 2026.

Jika sudah selesai, maka LRT Jakarta akan memiliki jalur lebih panjang dan mampu menjangkau kawasan strategis dengan kepadatan aktivitas tinggi, termasuk kawasan Manggarai yang menjadi simpul transportasi utama di Jakarta.

Masa Depan Transportasi Modern Jakarta

Kehadiran LRT Jakarta menjadi bukti nyata bahwa pembangunan transportasi publik modern terus berjalan di ibu kota. Meski saat ini jalurnya masih terbatas, perencanaan jangka panjang menunjukkan bahwa moda ini akan semakin terintegrasi dengan transportasi lain, termasuk Transjakarta dan Commuter Line.

Dengan konsep ramah lingkungan, inklusif, dan efisien, LRT Jakarta diyakini akan menjadi bagian penting dalam mengurai kemacetan ibu kota, sekaligus mendukung gaya hidup masyarakat urban yang lebih praktis dan berkelanjutan.

Terkini