Dapen BCA Targetkan Imbal Hasil Optimal 7,2 Persen di 2025 dengan Manajemen Risiko Terbaik

Jumat, 20 Juni 2025 | 13:29:46 WIB
Dapen BCA Targetkan Imbal Hasil Optimal 7,2 Persen di 2025 dengan Manajemen Risiko Terbaik

JAKARTA – Dana Pensiun Bank Central Asia (Dapen BCA) menargetkan imbal hasil investasi di kisaran 6,8% hingga 7,2% sepanjang tahun 2025. Target ini diumumkan oleh Direktur Utama Dapen BCA, Budi Sutrisno.

“Untuk mencapai target tersebut, strategi utama kami adalah menjaga alokasi pada instrumen berisiko rendah hingga moderat, sambil tetap mencari peluang di aset-aset yang memberikan imbal hasil kompetitif,” jelas Budi.

Strategi Investasi yang Hati-hati dan Terukur

Budi Sutrisno mengungkapkan bahwa pengelolaan dana pensiun menuntut pendekatan yang disiplin dan berorientasi pada stabilitas jangka panjang. Dapen BCA menerapkan prinsip kehati-hatian dengan mengalokasikan portofolio secara strategis, fokus pada diversifikasi dan efisiensi biaya.

“Kami mempertahankan portofolio yang seimbang antara stabilitas dan potensi pertumbuhan, dengan meningkatkan kualitas riset internal sebagai dasar pengambilan keputusan investasi,” tambahnya.

Portofolio investasi Dapen BCA didominasi oleh Surat Berharga Negara (SBN) dengan porsi mencapai 38,08% dari total aset. Proporsi ini sesuai dengan regulasi minimum penempatan dana pensiun di instrumen pemerintah dan mencerminkan strategi konservatif perusahaan dalam mengelola risiko.

Rebalancing Portofolio untuk Menyikapi Dinamika Pasar

Meskipun pendekatan investasi bersifat defensif, Dapen BCA tidak menutup peluang untuk melakukan penyesuaian portofolio secara taktis apabila terjadi perubahan signifikan di pasar keuangan. Faktor seperti kebijakan suku bunga global dan eskalasi ketegangan geopolitik menjadi perhatian utama dalam pengambilan keputusan tersebut.

“Jika terjadi dinamika pasar yang signifikan, kami siap melakukan rebalancing portofolio untuk memaksimalkan hasil investasi tanpa mengabaikan aspek risiko,” ujar Budi.

Tantangan Investasi Dana Pensiun di Tengah Volatilitas Global

Budi juga menyoroti sejumlah tantangan yang tengah dihadapi oleh industri dana pensiun, terutama dari sisi volatilitas pasar global. Ketidakpastian kebijakan moneter Amerika Serikat dan potensi eskalasi konflik geopolitik memberikan tekanan terhadap stabilitas pasar keuangan dunia.

“Tantangan utama saat ini adalah tingginya volatilitas pasar global, yang dipicu oleh ketidakpastian arah kebijakan moneter Amerika Serikat dan potensi eskalasi geopolitik,” kata Budi.

Di sisi domestik, dinamika suku bunga serta fluktuasi arus dana asing juga turut memengaruhi kondisi pasar obligasi dan saham yang menjadi komponen penting portofolio investasi dana pensiun.

Menjaga Keseimbangan Likuiditas, Stabilitas, dan Imbal Hasil

Selain faktor eksternal, Budi menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara likuiditas, stabilitas, dan imbal hasil dalam pengelolaan dana pensiun. Hal ini harus dilakukan sembari mematuhi batasan regulasi yang berlaku, yang bertujuan melindungi kepentingan peserta dana pensiun.

“Tantangan khas industri dana pensiun adalah menjaga keseimbangan antara likuiditas, stabilitas, dan imbal hasil, sekaligus mematuhi regulasi yang ketat,” ujarnya.

Proyeksi dan Harapan di Tahun 2025

Dengan pendekatan konservatif namun tetap responsif terhadap peluang pasar, Dapen BCA optimistis dapat mencapai target imbal hasil investasi tahun ini. Strategi alokasi aset yang terukur dan riset mendalam menjadi kunci utama untuk mendukung pencapaian tersebut.

Budi menegaskan, “Kami terus berupaya memaksimalkan hasil investasi untuk mendukung keamanan finansial peserta dana pensiun, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global.”

Dalam menghadapi tahun 2025 yang penuh tantangan, Dapen BCA menunjukkan komitmen kuat untuk menjaga portofolio investasi tetap sehat dan berorientasi pada pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan strategi alokasi aset yang konservatif namun adaptif, diharapkan imbal hasil antara 6,8% hingga 7,2% dapat tercapai, memberikan manfaat optimal bagi para peserta dana pensiun.

Terkini

Danantara Jadi Pilar Strategis Kemandirian Fiskal Indonesia

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:22 WIB

Hutama Karya Rayakan Harhubnas Dengan Jembatan Ikonik

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:21 WIB

Jasa Marga Tingkatkan Layanan Tol Cipularang Padaleunyi

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:19 WIB

Waskita Karya Garap Proyek Budidaya Ikan Nila

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:17 WIB