UMKM Wajib Go Digital untuk Naik Kelas dan Tembus Pasar Global

Jumat, 20 Juni 2025 | 10:14:10 WIB
UMKM Wajib Go Digital untuk Naik Kelas dan Tembus Pasar Global

JAKARTA — Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Wamen UMKM) Helvi Moraza menegaskan pentingnya digitalisasi sebagai jalan utama agar UMKM dapat naik kelas dan menembus pasar global. Seruan itu disampaikan dalam kegiatan Pasar dan Bazar Murah di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Dalam sambutannya, Helvi menyampaikan bahwa pelaku UMKM di era sekarang tidak cukup hanya mengandalkan penjualan offline, tetapi harus mampu terkoneksi dengan ekosistem digital agar bisa memperluas jangkauan pasar, meningkatkan efisiensi, serta memperkuat daya saing di tengah kompetisi yang makin ketat.

“Tantangan kita adalah bagaimana mendorong UMKM naik kelas dengan menembus pasar, baik domestik maupun global,” ujarnya.

Potensi UMKM dan Talenta Muda Banjarmasin

Wamen Helvi menilai, Kota Banjarmasin memiliki potensi besar dalam pengembangan wirausaha muda yang bisa menjadi motor penggerak UMKM masa depan. Potensi ini akan semakin kuat jika didukung oleh kemampuan digital serta akses teknologi yang memadai.

“Kami menggandeng perguruan tinggi di Banjarmasin untuk mengembangkan kerja sama dalam peningkatan teknologi dan mencetak wirausaha muda baru melalui program Entrepreneur Hub,” ujarnya menambahkan.

Melalui kolaborasi ini, pemerintah berharap akan tercipta lingkungan bisnis berbasis inovasi yang mampu mendukung pertumbuhan UMKM secara berkelanjutan.

Akselerasi UMKM dalam Ekonomi Digital

Dalam konteks yang lebih luas, Helvi menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang sangat pesat perlu dimanfaatkan UMKM. Pada tahun 2024, nilai Gross Merchandise Value (GMV) ekonomi digital Indonesia tercatat sebesar US$90 miliar, atau setara dengan Rp1.400 triliun, naik 13% dibandingkan tahun sebelumnya.

Kontribusi ekonomi digital terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional juga telah mencapai 4–5%, dan ditargetkan meningkat hingga 20% pada tahun 2045. Hal ini menunjukkan urgensi digitalisasi bagi UMKM jika tidak ingin tertinggal dari arus transformasi global.

“Digitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Tanpa digitalisasi, UMKM akan kesulitan bersaing dan berkembang,” tegas Helvi.

Program Strategis Pemerintah untuk UMKM

Helvi juga memaparkan berbagai program yang telah dan akan dijalankan pemerintah untuk memperkuat sektor UMKM. Beberapa di antaranya mencakup:

Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang lebih diarahkan ke sektor produksi, guna mendorong nilai tambah usaha.

Penghapusan piutang macet UMKM, sebagai bentuk relaksasi agar pelaku usaha bisa kembali produktif.

Keterlibatan UMKM dalam program nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan pembangunan tiga juta unit perumahan rakyat, agar produk-produk UMKM memiliki permintaan yang terintegrasi dalam proyek-proyek pemerintah.

Penguatan sistem SAPA UMKM sebagai basis data digital UMKM, yang menjadi landasan penting untuk perumusan kebijakan yang akurat dan tepat sasaran.

Langkah-langkah ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk mengembangkan kewirausahaan secara menyeluruh, tidak hanya dari sisi pendanaan tetapi juga pembinaan dan pemasaran.

“Dengan sinergi antar-stakeholder, termasuk pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan perbankan, kita percaya UMKM Indonesia bisa naik kelas dan menjadi tulang punggung ekonomi nasional,” ujar Helvi optimis.

Pemerintah Daerah Komitmen Dukung UMKM

Walikota Banjarmasin, Muhammad Yamin, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyatakan komitmen Pemerintah Kota dalam mendukung penguatan UMKM. Ia menyebut bahwa UMKM merupakan tulang punggung perekonomian daerah yang memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

“Pemerintah Kota Banjarmasin sangat menyadari peran strategis ini, oleh karena itu kami terus berupaya hadir melalui berbagai program seperti pelatihan, pendampingan usaha, fasilitasi, promosi, dan pembiayaan termasuk melalui kegiatan bazar,” ungkapnya.

Yamin menambahkan, upaya pemerintah daerah tidak berhenti pada fasilitasi teknis semata, tetapi juga menyasar peningkatan kapasitas kewirausahaan masyarakat, khususnya generasi muda dan perempuan pelaku usaha.

UMKM dan Digitalisasi: Masa Depan Ekonomi Rakyat

Transformasi digital bukan hanya soal teknologi, tetapi juga soal mindset dan pola kerja baru. UMKM yang berhasil mengadopsi digitalisasi terbukti mampu memperluas jangkauan pasar, meningkatkan efisiensi operasional, dan menciptakan peluang kolaborasi yang lebih luas.

Pemerintah, baik pusat maupun daerah, menargetkan dalam lima tahun ke depan akan semakin banyak UMKM yang masuk ke ekosistem digital, terutama dalam sektor perdagangan, makanan dan minuman, serta kerajinan.

Digitalisasi juga menjadi alat penting untuk menjawab tantangan globalisasi, di mana produk-produk lokal Indonesia harus mampu bersaing dengan produk luar negeri, tidak hanya dari segi harga, tetapi juga kualitas dan kemudahan akses.

Harapan dan Arah Ke Depan

Dengan semua upaya yang telah dilakukan, baik melalui program pembiayaan, pendampingan, maupun pelatihan teknologi, pemerintah menargetkan terciptanya UMKM modern yang terhubung secara digital, produktif, serta mampu menciptakan lapangan kerja secara masif.

“Kami optimis, melalui pendekatan kolaboratif dan digitalisasi yang tepat, UMKM kita tidak hanya akan tumbuh di pasar lokal, tetapi juga mendunia,” tutup Helvi.

Melalui pendekatan ini, diharapkan UMKM Banjarmasin, dan Indonesia secara umum, benar-benar mampu menjadi penggerak utama ekonomi rakyat sekaligus pilar ketahanan ekonomi nasional di masa depan.

Terkini

Danantara Jadi Pilar Strategis Kemandirian Fiskal Indonesia

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:22 WIB

Hutama Karya Rayakan Harhubnas Dengan Jembatan Ikonik

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:21 WIB

Jasa Marga Tingkatkan Layanan Tol Cipularang Padaleunyi

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:19 WIB

Waskita Karya Garap Proyek Budidaya Ikan Nila

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:17 WIB