JAKARTA – Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Rivan A. Purwantono, memastikan bahwa Jalan Tol Cipularang tetap aman dan layak digunakan oleh pengguna jalan meskipun sebelumnya dilaporkan terjadi pergeseran tanah di Desa Pasirmunjul, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Pernyataan ini disampaikan Rivan untuk meredam kekhawatiran masyarakat terkait keselamatan berkendara di ruas tol yang menghubungkan Jakarta dan Bandung itu. Menurutnya, peristiwa pergeseran tanah yang terjadi tidak berdampak langsung terhadap struktur maupun keamanan tol Cipularang.
“Tidak berdampak langsung terhadap keamanan dan kelancaran Jalan Tol Cipularang,” tegas Rivan dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 20 Juni 2025.
Ia menegaskan bahwa Jasa Marga telah dan akan terus mengambil langkah antisipatif demi memastikan kenyamanan serta keselamatan pengguna jalan tol. Dalam pandangannya, menjaga keamanan jalan tol adalah bagian dari komitmen utama Jasa Marga Group sebagai pengelola utama jaringan jalan tol nasional.
“Sejak menerima laporan awal, tim kami sudah melakukan langkah-langkah antisipatif dan terus memantau kondisi di lapangan agar pengguna jalan tetap merasa nyaman, aman, dan terlindungi,” jelasnya.
Kerja Sama Lintas Sektor untuk Penanganan Risiko
Dalam menangani potensi dampak pergeseran tanah yang terjadi di sekitar kawasan tol, Jasa Marga tak bekerja sendiri. Perusahaan pelat merah ini turut menggandeng berbagai instansi seperti Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, dan Dinas Pekerjaan Umum daerah setempat.
“Kami menjalin kerja sama intensif dengan pemerintah daerah dan instansi terkait untuk memonitor serta menangani potensi risiko di sepanjang koridor Tol Cipularang secara berkala,” tambah Rivan.
Langkah ini dinilai penting karena kawasan sekitar tol Cipularang dikenal memiliki kondisi geologis yang bervariasi, dan perubahan cuaca ekstrem bisa memicu pergerakan tanah yang berdampak pada infrastruktur jalan.
Hasil Pemantauan Udara: Titik Pergeseran Tidak Berisiko
Pemantauan kondisi lapangan dilakukan melalui udara oleh tim Jasamarga Tollroad Maintenance (JMTM), yang merupakan anak usaha Jasa Marga Group dan bertanggung jawab atas pemeliharaan jalan tol. Berdasarkan hasil pemantauan tersebut, diketahui bahwa titik pergeseran tanah terdekat dari jalan tol berjarak sekitar satu kilometer, dengan arah gerakan tanah menuju ke utara – menjauhi koridor tol utama.
“Berdasarkan pengamatan udara oleh tim Jasamarga Tollroad Maintenance, lokasi pergeseran tanah terdekat berjarak sekitar 1 kilometer dari jalan tol Cipularang dan arah pergerakan tanah menuju utara, sehingga tidak bersinggungan langsung dengan Jalan Tol Cipularang,” ujar Agni Mayvinna, Senior Manager Representative Office 3 Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division.
Agni menambahkan bahwa meskipun tidak bersinggungan langsung, Jasa Marga tetap mengambil langkah mitigasi untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kami memastikan sampai dengan saat ini Jalan Tol Cipularang aman untuk dilalui, namun tetap harus dilakukan kajian lebih lanjut demi memastikan keselamatan jangka panjang,” ujarnya.
Komitmen Jasa Marga Jaga Keandalan Tol Nasional
Komitmen Jasa Marga dalam menjaga keandalan jaringan jalan tol nasional, termasuk Tol Cipularang yang menjadi urat nadi penghubung utama wilayah barat dan tengah Pulau Jawa, terus diperkuat dengan sistem pemantauan berbasis teknologi serta pelaporan yang responsif.
Rivan menjelaskan bahwa seluruh infrastruktur jalan tol yang dikelola Jasa Marga Group secara berkala dicek dan diuji kualitasnya untuk menghindari gangguan operasional, baik akibat faktor cuaca, geologi, maupun beban kendaraan.
“Jasa Marga menjamin keamanan dan kenyamanan pengguna jalan selama melintas di seluruh Jalan Tol Jasa Marga Group dan akan melakukan berbagai upaya untuk mencegah dampak kerusakan di jalan tol,” tegas Rivan.
Pihaknya juga membuka kanal komunikasi 24 jam melalui call center dan aplikasi digital untuk merespons setiap laporan masyarakat terkait kondisi jalan tol.
Antisipasi Cuaca Ekstrem dan Perubahan Alam
Menjelang musim hujan dan potensi perubahan cuaca ekstrem, langkah-langkah preventif makin diperketat. Tim teknik dan pemeliharaan Jasa Marga diminta untuk lebih aktif melakukan inspeksi lapangan serta mengidentifikasi area rawan longsor maupun pergerakan tanah.
Langkah-langkah ini termasuk:
Pemantauan visual dan penginderaan jauh terhadap area lereng di sekitar tol.
Pemasangan rambu dan marka tambahan pada titik rawan.
Koordinasi dengan otoritas lokal jika ditemukan potensi risiko baru.
Edukasi kepada pengguna jalan melalui media sosial dan aplikasi resmi.
Menurut Agni, pemantauan dilakukan tidak hanya di area terdampak langsung, tetapi juga di sepanjang jalur Tol Cipularang dan koridor sekitarnya.
“Kegiatan monitoring ini merupakan bagian dari SOP keselamatan Jasa Marga yang kami jalankan secara berkelanjutan, terutama saat terdapat potensi bencana geologis seperti pergerakan tanah,” jelasnya.
Jalan Tol Cipularang Tetap Lancar, Pengguna Diminta Tenang
Dengan konfirmasi langsung dari manajemen Jasa Marga dan hasil pemantauan teknis yang menunjukkan bahwa kondisi tol tetap stabil, masyarakat pengguna jalan diimbau untuk tetap tenang dan tidak khawatir saat melintasi ruas Tol Cipularang.
Perusahaan juga berharap agar pengguna jalan senantiasa mengikuti arahan petugas serta memperhatikan informasi lalu lintas yang disampaikan secara berkala oleh pihak pengelola melalui papan informasi dan media sosial resmi.
Jasa Marga menegaskan bahwa keselamatan pengguna jalan tetap menjadi prioritas utama, dan segala potensi risiko akan ditangani secara cepat dan terukur.
Jalan Tol Cipularang dipastikan tetap aman untuk digunakan meskipun terjadi pergeseran tanah di kawasan Purwakarta. Jasa Marga telah mengambil langkah proaktif melalui pemantauan udara dan koordinasi lintas sektor guna mencegah potensi risiko lebih lanjut. Keamanan pengguna jalan menjadi prioritas utama yang terus dijaga dengan sistem yang responsif dan teknologi pemantauan mutakhir.