Es Dawet Sido Mampir, Kuliner Segar yang Melegenda di Pasar Kliwon Kudus

Jumat, 20 Juni 2025 | 09:15:05 WIB
Es Dawet Sido Mampir, Kuliner Segar yang Melegenda di Pasar Kliwon Kudus

JAKARTA  – Di tengah kesibukan dan hiruk-pikuk Pasar Kliwon Kudus, Jawa Tengah, terdapat sebuah kuliner tradisional yang tetap eksis dan digemari sejak lama. Es Cendol Dawet Sido Mampir, yang terletak di lantai 3 pasar, menjadi primadona bagi para pembeli yang ingin menyegarkan diri setelah berbelanja atau berdagang. Usaha keluarga yang kini dikelola oleh Bu Rukaiya ini telah bertahan dari generasi ke generasi, dan terus menarik hati masyarakat Kudus dengan rasa otentik dan harga terjangkau.

Kuliner Klasik di Tengah Pusat Perdagangan Kudus

Pasar Kliwon bukan sekadar pusat jual beli kebutuhan pokok, melainkan juga surga kuliner lokal yang menjadi daya tarik tersendiri. Salah satu yang paling terkenal adalah Es Dawet Sido Mampir, kuliner berbasis bahan tradisional seperti pati aren, santan, dan gula merah, yang disajikan dengan es serut.

Es dawet ini menyajikan kesegaran khas minuman tempo dulu yang tetap relevan hingga saat ini. Kombinasi rasa manis, gurih, dan dingin menyatu dalam satu gelas yang mampu meredakan dahaga di tengah cuaca panas Kudus.

Dari Warisan Suami, Menjadi Sumber Rezeki Keluarga

Es Cendol Dawet Sido Mampir didirikan oleh almarhum Pak Maslikan, dan sejak kepergian beliau pada 2021, usaha ini dilanjutkan oleh sang istri, Bu Rukaiya. Meski menghadapi tantangan, semangat untuk mempertahankan cita rasa dan melayani pelanggan tetap menyala.

“Sejak suami saya wafat, saya teruskan usaha ini dengan harapan tetap laris dan bisa membawa berkah. Saya ingin tetap menjaga kejujuran dan rasa khas yang ditinggalkan oleh suami saya,” kata Bu Rukaiya.

Dengan harga yang sangat terjangkau, yakni Rp7.000 per gelas, es dawet ini menjangkau semua lapisan masyarakat mulai dari pelajar, pedagang, hingga wisatawan lokal yang datang ke pasar.

Pelanggan Setia, Bukti Cita Rasa Tak Pernah Bohong

Salah satu bukti bahwa kualitas rasa tetap terjaga adalah pelanggan setia yang sudah bertahun-tahun datang menikmati dawet ini. Salah satunya adalah Pak Selamet, pedagang kelapa di Pasar Kliwon sejak 1999.

“Saya jual kelapa mbak dari tahun 1999, kalau pengen dawet ya saya ke sini,” ucapnya sambil tertawa.

Pelanggan seperti Pak Selamet adalah wajah dari loyalitas dan hubungan emosional yang terbentuk antara penjual dan pembeli di pasar tradisional.

Menerima Pesanan Acara, UMKM yang Terus Tumbuh

Selain melayani pembeli langsung di pasar, Es Dawet Sido Mampir juga membuka layanan pemesanan dalam jumlah besar untuk berbagai acara seperti hajatan, arisan keluarga, hingga kegiatan masyarakat. Ini membuka peluang pertumbuhan usaha yang lebih luas, sekaligus memperkenalkan produk tradisional Kudus ke lebih banyak kalangan.

“Kami ingin tetap menjaga rasa. Kalau bisa, nanti kami juga ingin memperluas pelayanan, tapi tetap dengan kualitas yang sama. Saya ingin Es Dawet ini terus dikenang dan dicintai,” tutur Bu Rukaiya.

Konsistensi rasa dan pelayanan menjadi kunci bagi UMKM seperti ini untuk bertahan dan berkembang di tengah gempuran minuman kekinian.

Didukung Potensi Pasar Kliwon Sebagai Pusat Wisata Kuliner

Pasar Kliwon bukan hanya pusat belanja, tetapi juga destinasi kuliner. Bagi para wisatawan lokal maupun luar daerah yang datang ke Kudus, pasar ini menawarkan pengalaman autentik menyantap makanan khas daerah.

Es Cendol Dawet Sido Mampir menjadi bagian dari cerita panjang tentang bagaimana kuliner tradisional tetap hidup di tengah modernisasi. Banyak pengunjung pasar yang menyebut bahwa belum lengkap kunjungan ke Pasar Kliwon tanpa mencicipi segelas es dawet legendaris ini.

Pemerintah Didorong Dukung UMKM Kuliner Lokal

Pelaku usaha kecil seperti Bu Rukaiya membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah. Melalui pelatihan, promosi digital, dan pembinaan UMKM, kuliner tradisional dapat tetap bertahan sekaligus berdaya saing di era ekonomi digital.

Dengan kekayaan sejarah dan kualitas rasa, Es Dawet Sido Mampir layak mendapatkan tempat lebih luas dalam peta kuliner nasional, tidak hanya sebagai makanan khas Kudus tetapi juga sebagai bagian dari warisan kuliner Indonesia.

Es Dawet Bukan Sekadar Minuman, Tapi Warisan Budaya

Es Cendol Dawet Sido Mampir adalah bukti nyata bahwa kuliner sederhana dapat membawa dampak besar. Bukan hanya sebagai sumber penghidupan, tetapi juga sebagai simbol kekuatan budaya lokal yang bertahan di tengah arus modernisasi.

Melalui tangan-tangan tangguh seperti Bu Rukaiya, kuliner tradisional Indonesia tetap hadir, menyapa generasi baru, dan membawa rasa yang tak tergantikan. Bagi Anda yang singgah ke Kudus, sempatkanlah ke Pasar Kliwon dan cicipi es dawet legendaris ini sebuah kesegaran yang sarat cerita.

Terkini

Danantara Jadi Pilar Strategis Kemandirian Fiskal Indonesia

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:22 WIB

Hutama Karya Rayakan Harhubnas Dengan Jembatan Ikonik

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:21 WIB

Jasa Marga Tingkatkan Layanan Tol Cipularang Padaleunyi

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:19 WIB

Waskita Karya Garap Proyek Budidaya Ikan Nila

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:17 WIB