PT Freeport Indonesia Sumbangkan 6.000 Dosis Vaksin DBD Qdenga kepada Dinkes Mimika, Perkuat Kolaborasi Kesehatan di Papua Tengah

Sabtu, 10 Mei 2025 | 20:56:09 WIB
PT Freeport Indonesia Sumbangkan 6.000 Dosis Vaksin DBD Qdenga kepada Dinkes Mimika, Perkuat Kolaborasi Kesehatan di Papua Tengah

JAKARTA - PT Freeport Indonesia (PTFI) kembali menunjukkan komitmennya terhadap kesehatan masyarakat di wilayah sekitar operasi perusahaan. Pada Sabtu, 10 Mei 2025, perusahaan ini menyumbangkan 6.000 dosis vaksin Demam Berdarah Dengue (DBD) jenis Qdenga kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah. Penyerahan tersebut dilakukan di BLUD Puskesmas Timika, yang terletak di Kwamki Baru, dan dihadiri oleh berbagai pejabat penting, termasuk Bupati Mimika, Johannes Rettob, serta jajaran manajemen PT Freeport Indonesia.

Mendukung Pemda Mimika dalam Penanggulangan DBD

Penyerahan vaksin ini merupakan langkah nyata dari PT Freeport Indonesia untuk mendukung upaya Pemerintah Daerah Mimika dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dalam kesempatan tersebut, Claus Wamafma, Director & EVP Sustainable Development PT Freeport Indonesia, menjelaskan bahwa masalah kesehatan, khususnya yang terkait dengan penyakit demam berdarah, memang menjadi perhatian serius bagi perusahaan.

“Kami terus memberikan dukungan kepada Pemda Mimika dalam meningkatkan pelayanan kesehatan untuk warga Mimika. Mengingat tingginya kasus demam berdarah, kami merasa perlu untuk memberikan kontribusi dalam bentuk vaksin sebagai upaya preventif,” ungkap Claus Wamafma dalam acara serah terima vaksin yang juga disaksikan oleh jajaran manajemen PT Freeport Indonesia.

Selain itu, Claus juga menyebutkan bahwa upaya-upaya kolaborasi antara PTFI dan Pemda Mimika selama ini telah mencakup berbagai bidang, termasuk kesehatan. Pemberian vaksin Qdenga ini adalah salah satu bentuk nyata dari komitmen PT Freeport Indonesia untuk mendukung Pemda Mimika dalam menangani masalah kesehatan yang cukup mendesak.

Pentingnya Kolaborasi untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat

Claus Wamafma menambahkan bahwa masalah kesehatan tidak bisa diselesaikan hanya dengan satu pihak saja. Oleh karena itu, perlu adanya kolaborasi yang erat antara berbagai pihak untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan produktif.

“Saya sering melihat kampanye kesehatan yang dilakukan oleh Dinkes Mimika mengenai masalah demam berdarah dan juga penyakit lainnya seperti malaria. Hal ini menunjukkan pentingnya kolaborasi dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat,” kata Claus.

Ia melanjutkan, PTFI akan terus berkomitmen untuk menjadi bagian dari upaya Pemda Mimika dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat di wilayah tersebut. Diharapkan, pemberian vaksin ini bisa membantu mengurangi jumlah kasus DBD yang sering kali mengancam kesehatan warga, terutama selama musim hujan yang menjadi puncak penyebaran penyakit ini.

Pentingnya Upaya Preventif dalam Menghadapi Penyakit DBD

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup serius di Indonesia, khususnya di wilayah tropis seperti Papua. Setiap tahun, penyakit ini melanda berbagai daerah, termasuk Mimika, dengan jumlah kasus yang cukup tinggi. Upaya preventif menjadi sangat penting untuk menanggulangi penyebaran penyakit ini, dan pemberian vaksin menjadi salah satu alternatif yang efektif.

Vaksin Qdenga yang disumbangkan oleh PT Freeport Indonesia adalah vaksin yang telah teruji efektif untuk memberikan perlindungan terhadap virus dengue, yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Dengan adanya vaksin ini, diharapkan masyarakat Mimika dapat terlindung dari dampak buruk penyakit DBD, yang jika tidak ditangani dengan cepat dapat berujung pada komplikasi serius hingga kematian.

Kolaborasi yang Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Penyerahan vaksin ini menjadi bagian dari program berkelanjutan PT Freeport Indonesia untuk berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat Papua, khususnya di Kabupaten Mimika. PT Freeport Indonesia telah lama dikenal tidak hanya sebagai perusahaan yang bergerak di sektor tambang, tetapi juga sebagai perusahaan yang peduli terhadap perkembangan sosial dan kesehatan masyarakat di sekitar area operasi mereka.

Bupati Mimika, Johannes Rettob, yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada PT Freeport Indonesia atas kontribusi besar yang diberikan. Ia mengungkapkan bahwa kerja sama dengan perusahaan besar seperti PTFI sangat vital untuk mempercepat penyelesaian masalah kesehatan di Kabupaten Mimika.

“Kami sangat mengapresiasi dukungan PT Freeport Indonesia dalam upaya penanggulangan penyakit di wilayah kami. Terutama terkait dengan pemberian vaksin DBD ini, yang akan sangat membantu dalam mengurangi jumlah kasus dan melindungi masyarakat kami,” ujar Bupati Johannes Rettob.

Dengan adanya vaksinasi massal yang difasilitasi oleh PTFI, diharapkan penyebaran DBD dapat ditekan dan masyarakat Mimika bisa lebih terlindungi dari ancaman penyakit tersebut. Selain itu, langkah ini juga menunjukkan bahwa PT Freeport Indonesia berkomitmen untuk mendukung pembangunan sosial yang berkelanjutan, yang mencakup kesehatan, pendidikan, dan pengembangan ekonomi masyarakat sekitar.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meskipun sudah ada langkah-langkah preventif yang diambil, seperti pemberian vaksin, tantangan besar dalam penanggulangan DBD masih tetap ada. Penyebaran virus dengue sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, terutama keberadaan tempat-tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti. Oleh karena itu, selain vaksinasi, penting juga untuk terus mengedukasi masyarakat mengenai cara-cara pencegahan lain, seperti menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari tempat-tempat penampungan air yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk penyebab DBD.

PT Freeport Indonesia juga terus mendukung berbagai upaya yang diambil oleh Pemda Mimika, baik melalui kampanye kesehatan, program pemberdayaan masyarakat, maupun penyediaan fasilitas kesehatan yang memadai. Dengan dukungan ini, diharapkan kualitas kesehatan masyarakat di Mimika dapat semakin membaik, dan angka kasus penyakit seperti DBD dapat terus menurun.

Terkini