IHSG Ditutup Menguat Menyambut Pertemuan Kunci AS-China: Pasar Optimis, Sektor Energi dan Teknologi Menjadi Pendorong Utama

Rabu, 07 Mei 2025 | 22:52:05 WIB
IHSG Ditutup Menguat Menyambut Pertemuan Kunci AS-China: Pasar Optimis, Sektor Energi dan Teknologi Menjadi Pendorong Utama

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan pada hari Rabu, 7 Mei 2025 dengan penguatan signifikan sebesar 0,41 persen, atau setara dengan 28 poin, mencapai level 6.926,22. Kenaikan tersebut terjadi di tengah sentimen positif yang muncul setelah terungkapnya rencana pertemuan penting antara Amerika Serikat dan China, yang akan membahas perselisihan tarif perdagangan antara kedua negara yang telah memanas sejak awal April lalu.

Kenaikan IHSG yang tercatat ini tidak hanya mencerminkan optimisme pasar terhadap perkembangan negosiasi internasional, tetapi juga didorong oleh penguatan beberapa sektor unggulan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sektor-sektor tersebut berhasil mencatatkan kinerja positif, di antaranya sektor barang baku yang memimpin dengan kenaikan 2,18 persen, diikuti oleh sektor teknologi yang naik 1,16 persen dan sektor energi yang juga menguat 0,98 persen. Secara keseluruhan, tercatat 314 saham mengalami kenaikan, sementara 271 saham mengalami penurunan, dan 214 saham lainnya stagnan.
 

Pertemuan AS-China Jadi Pemicu Optimisme Pasar
 

Pasar saham Indonesia dan global seakan mendapatkan angin segar menjelang pertemuan kedua raksasa ekonomi dunia, yaitu Amerika Serikat dan China, yang dijadwalkan pada akhir pekan ini. Pertemuan ini dipandang sebagai langkah penting untuk meredakan ketegangan perdagangan antara kedua negara yang telah berlangsung hampir setahun. Sejak 2 April lalu, hubungan ekonomi AS-China semakin tegang dengan penerapan tarif impor yang saling dibalas, yang pada gilirannya memberikan dampak negatif terhadap perekonomian global.

Pakar ekonomi pasar modal, Siti Nurlela, mengatakan, “Keputusan AS dan China untuk bertemu dan berdialog membuka peluang bagi stabilitas pasar global, termasuk Indonesia. Pasar sangat menantikan hasil dari pertemuan ini, yang diharapkan dapat menciptakan kesepakatan damai dan meredakan ketegangan yang selama ini mempengaruhi ekonomi dunia.”

Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent, bersama Perwakilan Dagang AS (USTR) Jamieson Greer, akan memimpin delegasi AS untuk bertemu dengan pihak China yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri He Lifeng di Swiss. Negosiasi yang berlangsung ini akan membahas permasalahan tarif yang telah meningkatkan ketegangan ekonomi antara kedua negara dan berpotensi memperburuk kondisi ekonomi global.
 

Penguatan Sektor-sektor Unggulan dan Sentimen Positif di Pasar Saham
 

Salah satu sektor yang memberikan kontribusi besar terhadap penguatan IHSG pada perdagangan hari ini adalah sektor barang baku, yang mencatatkan kenaikan terbesar sebesar 2,18 persen. Pergerakan positif ini mencerminkan optimisme pasar terhadap pemulihan ekonomi global seiring dengan adanya pembicaraan AS-China. Selain itu, sektor teknologi dan sektor energi juga mengalami penguatan yang signifikan, masing-masing naik sebesar 1,16 persen dan 0,98 persen. Ini menunjukkan bahwa pasar saham domestik mendapat dorongan kuat dari sektor-sektor yang sangat bergantung pada kondisi global.

Sektor energi, yang mendapat perhatian khusus dari investor, terus menunjukkan ketahanan meskipun ada ketidakpastian pasar global. Kenaikan harga minyak dunia serta prospek pertumbuhan energi terbarukan menjadi faktor pendorong bagi sektor ini. Sementara itu, sektor teknologi, yang berperan penting dalam perekonomian digital global, juga mendapat momentum positif dari harapan pemulihan ekonomi serta peluncuran produk-produk teknologi terbaru yang diharapkan mampu meningkatkan kinerja perusahaan-perusahaan besar di sektor ini.

“Pasar saham Indonesia didorong oleh sektor-sektor yang optimistis terhadap stabilitas global, terlebih dalam menghadapi pembicaraan tarif AS-China. Sektor teknologi dan energi menjadi sektor yang menarik bagi investor, yang melihat potensi pertumbuhan jangka panjang,” kata Adi Santoso, analis pasar saham di Jakarta.
 

Aset Safe Haven Mulai Ditinggalkan, Saham Kembali Menjadi Pilihan Utama
 

Seiring dengan membaiknya sentimen ekonomi global, investor mulai beralih dari aset-aset safe haven seperti emas ke instrumen investasi berisiko seperti saham. Indeks saham di berbagai negara, termasuk Indonesia, menunjukkan penguatan signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa pelaku pasar semakin percaya diri dengan prospek pemulihan ekonomi dunia yang lebih stabil, terutama jika pertemuan antara AS dan China dapat menghasilkan kesepakatan yang menguntungkan.

Namun, meskipun optimisme pasar meningkat, pelaku pasar masih mencermati dengan cermat hasil negosiasi AS-China yang akan berlangsung pada akhir pekan ini. Hasil dari pertemuan tersebut diharapkan dapat memberikan arahan lebih jelas terkait arah kebijakan tarif dan dampaknya terhadap perekonomian global, serta menentukan pergerakan pasar saham di pekan depan.
 

Focus pada Keputusan Federal Reserve Mengenai Suku Bunga

Halaman :

Terkini

ESDM Dorong Green Hydrogen Wujudkan Energi Bersih

Rabu, 10 September 2025 | 17:24:29 WIB

Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Timnas U23 Garuda

Rabu, 10 September 2025 | 17:24:26 WIB

8 Mobil Listrik Modern Hadir dengan Aplikasi Canggih

Rabu, 10 September 2025 | 17:24:20 WIB

Makanan Tradisional Jepang Mendukung Umur Panjang Sehat

Rabu, 10 September 2025 | 17:24:15 WIB