JAKARTA - PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) atau PT PII, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah Kementerian Keuangan, berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang gemilang sepanjang tahun 2024. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Mei 2025, perusahaan ini melaporkan laba tahun berjalan sebesar Rp931 miliar, meningkat 11% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat Rp836 miliar.
Selain laba bersih, PT PII juga mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,49 triliun pada tahun 2024, meningkat 13% dibandingkan tahun 2023 yang tercatat Rp1,32 triliun. Capaian ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah perusahaan sejak didirikan pada 30 Desember 2009.
Kinerja Operasional yang Meningkat
Direktur Utama PT PII, M. Wahid Sutopo, menyampaikan bahwa kinerja operasional perusahaan juga menunjukkan tren positif. Hingga akhir tahun 2024, PT PII telah memberikan penjaminan atas 54 proyek dengan total nilai investasi lebih dari Rp539 triliun. Proyek-proyek tersebut tersebar di tujuh sektor, yaitu jalan, ketenagalistrikan, telekomunikasi, air minum, pariwisata, transportasi, dan konservasi energi.
Salah satu proyek signifikan yang dijamin oleh PT PII adalah Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat, yang memiliki nilai investasi mencapai Rp400 miliar. Selain itu, proyek-proyek infrastruktur besar seperti PLTU Batang, Tol Batang-Semarang, dan Tol Semarang-Demak juga termasuk dalam portofolio penjaminan perusahaan ini.
Leverage Penyertaan Modal Negara (PMN)
Keberhasilan PT PII dalam menjamin proyek-proyek besar ini tidak lepas dari dukungan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diberikan pemerintah. Hingga Mei 2025, PT PII tercatat memiliki ekuitas sebesar Rp16 triliun. Namun, melalui mekanisme leverage, perusahaan ini mampu menjamin proyek dengan total nilai investasi mencapai Rp534 triliun.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Rionald Silaban, mengapresiasi kinerja PT PII dan berharap perusahaan ini dapat terus meningkatkan upaya untuk menambah portofolio penjaminan, terutama pada proyek skala kecil atau small scale. "Termasuk melaksanakan koordinasi dengan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah," ujar Rionald.
Peran Strategis PT PII dalam Pembangunan Infrastruktur Nasional
Sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan, PT PII memiliki mandat untuk menyediakan penjaminan pemerintah melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Selain itu, perusahaan ini juga menyediakan penjaminan untuk pinjaman langsung BUMN kepada lembaga keuangan internasional dan penjaminan dalam rangka Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) serta penjaminan korporasi.
Hingga Mei 2025, PT PII telah memberikan penjaminan atas 54 proyek, terdiri dari 34 proyek KPBU dan 18 proyek non-KPBU. Proyek-proyek tersebut tersebar di berbagai sektor strategis yang mendukung pembangunan infrastruktur nasional.
Komitmen terhadap Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Selain kinerja keuangan dan operasional yang positif, PT PII juga menunjukkan komitmen terhadap penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG). Pada tahun 2023, perusahaan ini meraih skor GCG sebesar 90,04, yang masuk dalam kategori sangat baik. Skor ini merupakan yang tertinggi sejak PT PII berdiri.
Komisaris Utama PT PII, Rina Widiani Wahyuningdyah, menyampaikan apresiasi atas pencapaian tersebut dan berharap perusahaan ini dapat terus meningkatkan kinerjanya dengan berbasis pada Governance, Risk, and Compliance (GRC).
Tantangan dan Prospek ke Depan
Meskipun mencatatkan kinerja yang impresif, PT PII tetap menghadapi tantangan dalam memastikan keberlanjutan dan keberhasilan proyek-proyek yang dijamin. Direktur Utama PT PII, M. Wahid Sutopo, menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh atas potensi klaim penjaminan dan terminasi penjaminan proyek. "Agar Dewan Direksi dan Dewan Komisaris melakukan tinjauan mendalam terhadap rencana jangka panjang untuk memastikan target masih relevan," ujar Wahid. Pos+2
Ke depan, PT PII berencana untuk memperluas sektor-sektor penjaminan, termasuk sektor baru seperti konservasi energi, perumahan, dan sektor sosial lainnya. Perusahaan ini juga akan fokus pada penjaminan proyek-proyek skala kecil yang dapat memberikan dampak langsung bagi masyarakat.
Dengan komitmen terhadap tata kelola yang baik, dukungan pemerintah, dan strategi yang tepat, PT PII diharapkan dapat terus berkontribusi dalam percepatan pembangunan infrastruktur nasional dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.