JAKARTA - Bupati Muara Enim, H. Edison, S.H., M.Hum., mengajak seluruh perusahaan batubara yang beroperasi di wilayah Kabupaten Muara Enim untuk berkontribusi dalam pembangunan lima fly over (FO) atau jembatan layang di perlintasan sebidang kereta api. Proyek besar ini direncanakan akan selesai pada tahun 2027 dan diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan yang kerap terjadi akibat meningkatnya aktivitas angkutan batubara di wilayah tersebut.
Permintaan Bupati Edison tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi dan kolaborasi pembangunan lima fly over prioritas yang diadakan pada Kamis (20/3/2025). Rapat tersebut dihadiri oleh sejumlah pihak terkait, termasuk perwakilan dari PT. Bukit Asam, PT. Kereta Api Indonesia (KAI), dan perusahaan-perusahaan swasta yang bergerak di bidang pertambangan serta angkutan batubara. Rapat tersebut dilaksanakan di Ruang Rapat Pangripta Nusantara, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Muara Enim.
Lima Fly Over untuk Mendukung Proyek Strategis Nasional
- Baca Juga Harga BBM Terbaru Berlaku Seluruh SPBU
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Muara Enim menjelaskan bahwa pembangunan lima fly over ini akan dilaksanakan di lima titik perlintasan kereta api yang sering mengalami kemacetan, terutama saat operasional angkutan batubara meningkat. Kelima titik tersebut meliputi: Simpang Belimbing Pendopo-Tanjung Terang, Tanjung Terang-Gunung Megang, Gunung Megang-Penanggiran, Penanggiran-Ujan Mas, dan Muara Enim-Muara Gula.
“Pembangunan lima fly over ini adalah bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang bertujuan untuk mendukung target produksi batubara di Sumatera Selatan yang diproyeksikan mencapai lebih dari 100 juta ton per tahun. Selain itu, proyek ini juga untuk mengantisipasi kemacetan yang semakin parah akibat meningkatnya jumlah angkutan batubara yang melintas,” ujar Bupati Edison dalam rapat tersebut.
Kemacetan di perlintasan sebidang kereta api memang menjadi isu serius yang perlu segera diatasi, mengingat tingginya volume kendaraan yang melintas di jalur tersebut. Dengan adanya fly over, Bupati berharap lalu lintas kendaraan, baik untuk transportasi barang maupun penumpang, dapat berjalan lancar tanpa terganggu oleh perlintasan kereta api yang seringkali menimbulkan antrian panjang.
Kerja Sama Antara Pemerintah dan Perusahaan
Untuk merealisasikan proyek besar ini, Bupati Edison mengajak berbagai pihak terkait untuk bekerja sama dan berkolaborasi demi kelancaran pembangunan fly over. Dalam rapat koordinasi tersebut, Bupati menegaskan pentingnya dukungan dari perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor batubara, termasuk PT. Bukit Asam, yang memiliki peran strategis dalam produksi dan distribusi batubara di kawasan Sumatera Selatan.
"Kolaborasi antara pemerintah daerah, perusahaan batubara, PT. KAI, dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) sangat penting agar proyek ini dapat berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu pada tahun 2027. Semua pihak harus berkomitmen dan berperan aktif dalam mendukung kelancaran proyek ini,” tegas Bupati Edison.
Pembangunan fly over yang menjadi bagian dari PSN ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat dalam hal mengurangi kemacetan, tetapi juga mendukung kelancaran distribusi batubara yang merupakan salah satu komoditas unggulan Sumatera Selatan. Bupati juga berharap proyek ini dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan memberi dampak positif terhadap perekonomian daerah.
Proyeksi Peningkatan Produksi Batubara
Sumatera Selatan, khususnya Kabupaten Muara Enim, memang dikenal sebagai salah satu wilayah penghasil batubara terbesar di Indonesia. Seiring dengan meningkatnya permintaan batubara global, sektor ini diprediksi akan terus berkembang pesat dalam beberapa tahun mendatang. Bupati Muara Enim mengungkapkan bahwa dengan meningkatnya produksi batubara yang diproyeksikan mencapai lebih dari 100 juta ton per tahun, infrastruktur transportasi di kawasan ini harus segera ditingkatkan, agar tidak terjadi penurunan efisiensi dan peningkatan kemacetan yang mengganggu.
"Berdasarkan proyeksi, produksi batubara kita akan terus meningkat. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur yang memadai, termasuk fly over ini, menjadi sangat penting. Kami tidak ingin kemacetan menjadi penghalang bagi kelancaran distribusi batubara, yang tentunya juga berpengaruh pada perekonomian kita," jelas Bupati Edison.
Selain itu, dengan adanya fly over ini, Bupati berharap dapat meningkatkan keselamatan di perlintasan kereta api yang seringkali berisiko tinggi, terutama di jam-jam sibuk saat kendaraan angkutan batubara dan masyarakat bersinggungan. Pembangunan fly over di perlintasan-perlintasan ini akan memberikan ruang lebih bagi kendaraan untuk melintas tanpa terhalang oleh kereta api.
Dukungan Dari PT. Bukit Asam dan PT. KAI
PT. Bukit Asam, yang merupakan salah satu perusahaan terbesar di sektor pertambangan batubara di Sumatera Selatan, telah menyatakan komitmennya untuk mendukung proyek pembangunan fly over ini. Dalam rapat tersebut, perwakilan PT. Bukit Asam menyatakan bahwa pihaknya siap berkontribusi baik dalam hal pendanaan maupun dukungan teknis.
“Sebagai perusahaan yang memiliki operasional di kawasan ini, kami mendukung penuh pembangunan fly over yang akan sangat membantu kelancaran distribusi batubara dan juga memperbaiki kondisi lalu lintas di kawasan Muara Enim. Kami akan berusaha berkontribusi semaksimal mungkin dalam proyek ini,” ujar perwakilan PT. Bukit Asam.
Sementara itu, PT. Kereta Api Indonesia (KAI) yang memiliki kewenangan atas jalur kereta api juga turut mendukung proyek ini dengan menyatakan kesiapan untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah dalam hal pemanfaatan jalur kereta api dan pembangunan fly over. "Kami siap bekerja sama dengan Pemkab Muara Enim dan pihak terkait lainnya untuk memastikan proyek fly over ini dapat berjalan dengan lancar," kata perwakilan PT. KAI.
Target Penyelesaian Pada 2027
Bupati Muara Enim menargetkan bahwa pembangunan lima fly over ini akan selesai pada tahun 2027, sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Untuk memastikan proyek ini dapat terlaksana sesuai jadwal, Bupati mengimbau semua pihak terkait untuk terus berkoordinasi dan menyelesaikan setiap tantangan yang muncul selama proses pembangunan.
"Proyek ini adalah salah satu prioritas utama kami, dan kami berkomitmen untuk menyelesaikannya tepat waktu. Kami berharap semua pihak dapat terus bekerja sama dengan baik agar fly over ini dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan memberikan manfaat bagi masyarakat Muara Enim serta mendukung kelancaran distribusi batubara,” pungkas Bupati Edison.
Pembangunan lima fly over di perlintasan sebidang kereta api di Kabupaten Muara Enim adalah sebuah langkah strategis yang akan memberikan dampak positif bagi kelancaran transportasi, baik untuk masyarakat maupun sektor pertambangan batubara. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk perusahaan batubara, PT. KAI, dan pemerintah pusat, diharapkan proyek ini dapat selesai sesuai target pada tahun 2027 dan membawa perubahan signifikan dalam infrastruktur transportasi di wilayah tersebut.