JAKARTA - Dinas Pariwisata Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, mencatatkan lima destinasi wisata utama yang menjadi pilihan favorit para wisatawan, terutama saat libur Lebaran dan hari libur lainnya. Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Dinas Pariwisata Baubau, Mardiana Aksa, mengungkapkan bahwa tempat-tempat wisata ini selalu ramai dikunjungi dan terus mengalami peningkatan signifikan setiap tahunnya.
Lima Destinasi Wisata Andalan Baubau
Menurut Mardiana Aksa, lima destinasi wisata yang paling banyak menarik perhatian wisatawan, baik lokal maupun luar daerah, adalah Benteng Wolio (Benteng Keraton Buton), Batu Sori, Hutan Pinus Samparona, Pantai Nirwana, dan Muara Lakologou. "Ke lima destinasi wisata itu, yakni Benteng Wolio (Benteng Keraton Buton), Batu Sori, Hutan Pinus Samparona, Pantai Nirwana, dan Muara Lakologou," kata Mardiana dalam keterangannya di Baubau, Rabu (19/3/2025).
Benteng Keraton Buton, Batu Sori, dan Pantai Nirwana menjadi pilihan utama wisatawan, dengan peningkatan pengunjung yang sangat signifikan saat libur Lebaran. Mardiana menambahkan, "Setiap tahun, jumlah wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata ini meningkat pesat selama libur Lebaran, dan yang paling banyak dikunjungi biasanya adalah Benteng Keraton Buton, Batu Sori, serta Pantai Nirwana."
Lonjakan Pengunjung Lebih Signifikan Saat Lebaran
Mardiana menjelaskan bahwa peningkatan jumlah pengunjung pada masa liburan Lebaran sangat signifikan. Sebagai contoh, di Batu Sori, jumlah pengunjung pada hari biasa hanya sekitar 50 hingga 100 orang per minggu. Namun, selama libur Lebaran, angka pengunjung bisa melonjak hingga 7.000 hingga 10.000 orang dalam satu pekan. "Peningkatan yang lebih besar lagi terjadi di Benteng Keraton Buton dan Pantai Nirwana, yang biasanya banyak didatangi oleh wisatawan dari daerah sekitar seperti Buton dan Buton Selatan, serta perantau yang pulang kampung," ujar Mardiana.
Puncak kunjungan wisata terjadi pada H+2 Lebaran dan berlangsung hingga akhir masa liburan. Bahkan, Batu Sori tetap ramai dikunjungi hingga malam hari, sekitar pukul 19.00 Wita. "Pengunjung terus berdatangan sepanjang hari, dan Batu Sori tetap ramai hingga malam," tambahnya.
Pengaruh Wisata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Meskipun destinasi wisata seperti Pantai Nirwana dan Muara Lakologou juga ramai dikunjungi, hanya Benteng Keraton Buton dan Batu Sori yang berkontribusi langsung terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2024, tarif retribusi untuk pengunjung Benteng Keraton Buton dan Batu Sori cukup bervariasi. Untuk wisatawan asing, dikenakan tarif Rp50 ribu per orang, sedangkan wisatawan domestik dikenakan tarif Rp20 ribu untuk dewasa dan Rp10 ribu untuk pelajar atau mahasiswa.
"Harapan kami, semakin banyak pengunjung yang datang ke satu destinasi, maka semakin besar pula PAD yang dapat diperoleh," jelas Mardiana. Ini menunjukkan bahwa sektor pariwisata sangat berpotensi untuk meningkatkan pendapatan daerah dan menjadi salah satu pilar ekonomi utama Baubau.
Fasilitas yang Ditingkatkan di Batu Sori dan Benteng Keraton Buton
Peningkatan jumlah wisatawan ini tidak hanya berpengaruh pada kunjungan, tetapi juga mendorong perbaikan dan peningkatan fasilitas di destinasi wisata. Di Batu Sori, kini telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas baru untuk kenyamanan pengunjung. Salah satunya adalah keberadaan kios kuliner dan plaza kuliner yang baru saja diresmikan. Para pengunjung juga dapat menikmati pengalaman wisata bahari melalui dermaga pengunjung yang menyediakan perahu kaca (bottom glass) seharga Rp25.000 per orang.
"Fasilitas yang ada di Batu Sori kini semakin lengkap, mulai dari kios kuliner hingga dermaga dengan perahu kaca yang dapat disewa. Ini memberikan pengalaman yang lebih menyenangkan bagi para pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam di sekitar lokasi," kata Mardiana.
Sementara itu, Benteng Keraton Buton, yang menjadi salah satu situs bersejarah di Baubau, juga dilengkapi dengan 24 kios kuliner yang tersebar di kawasan tersebut. Kios-kios ini, terutama yang berada di sekitar Masjid Keraton, biasanya buka mulai sore hingga malam hari. "Kami berharap dengan adanya fasilitas kuliner yang lebih beragam di Benteng Keraton Buton, pengunjung bisa lebih menikmati waktu mereka di sana," tambah Mardiana.
Kendala Pengelolaan Destinasi Wisata
Namun, tidak semua destinasi wisata di Baubau berada di bawah pengelolaan pemerintah kota. Sebagian besar destinasi, seperti Pantai Nirwana, dikelola oleh masyarakat setempat, sementara Muara Lakologou berada di bawah kewenangan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), dan Hutan Pinus Samparona dikelola oleh Kementerian Kehutanan. Meskipun demikian, Dinas Pariwisata Kota Baubau terus berupaya untuk memastikan bahwa pengelolaan semua destinasi wisata dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dan daerah.
Dampak Positif Sektor Pariwisata bagi Ekonomi Baubau
Mardiana berharap sektor pariwisata di Baubau terus berkembang dengan semakin banyaknya wisatawan yang berkunjung, terutama selama liburan besar seperti Lebaran. "Dengan peningkatan jumlah pengunjung, sektor pariwisata dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat, baik dari segi pendapatan daerah maupun peluang ekonomi bagi warga setempat," kata Mardiana.
Kota Baubau memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata, dan dengan dukungan berbagai pihak, baik pemerintah daerah, masyarakat, serta pengelola destinasi wisata, diharapkan sektor ini bisa terus berkembang dan menarik lebih banyak wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Dalam jangka panjang, hal ini akan berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat Baubau dan daerah sekitarnya.
Dengan adanya berbagai upaya untuk meningkatkan fasilitas dan pelayanan, Baubau semakin siap untuk menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Sulawesi Tenggara, yang tak hanya menyajikan keindahan alam tetapi juga sejarah dan budaya yang kaya.